2.2

234 57 9
                                    

Joy membuka pintu Apartemennya dengan kesal. Entah, hanya karena perdebatan kecil antara dirinya dan Malik tadi membuat Joy sangat geram.

Gadis itu mengambil botol air mineral di kulkas dan diminumnya dengan terburu-buru, pikirannya kembali pada saat-saat Danu menggandeng tangan Jane. Haruskah Joy meminta Danu untuk datang kesini dan menjelaskan ada apa dengan keduanya?

Tapi apa urusan Joy dengan masalah pribadi nya Danu? Danu bisa bebas berkencan dengan siapapun tanpa harus memberitahu Joy, lagi pula Danu pasti juga sedang kesal dengan Joy karena kejadian tadi pagi.

"ahhh.. beneran, kayanya mau dateng bulan deh. Ada aja yang bikin sensi." Ujarnya seorang diri.

Setelah merebahkan dirinya di sofa depan tv, Joy membuka ponselnya. Mata nya pun membesar melihat banyaknya panggilan dari keluarganya dan tentu saja Spam chat dari kakaknya.

"yaampun, pantesan gaada bunyinya, tadi di airplane mode ternyata." Ucapnya merutuki kebodohannya.

Ia benar-benar lupa untuk mengabari keluarganya jika ia tidak akan pulang kerumah, "pasti mereka nungguin aku pulang deh."

Joy mengistirahatkan badan nya di Sofa, sebelum tiba-tiba ketukan di pintu Apartemen nya terdengar.

"iya, sebentar" gumamnya seraya berjalan membukakan pintu.

Sosok yang sedaritadi berada di pikiran Joy berdiri di hadapannya, dengan tatapan yang tidak ramah.

Pertama kali nya untuk Joy mendapati Danu terlihat kesal seperti ini, pria itu langsung memperlihatkan ponselnya yang terus berbunyi karena panggilan dari Sam, Kakak Joy.

"yaampun kamu juga ditelponin?" Joy terkejut melihat panggilan Sam yang tidak juga berhenti.

Dengan cepat Joy mengambil ponsel Danu dan menjawabnya, Danu yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan masuk kedalam apartemen Joy.

Selesai dengan urusan telepon dari Sam, Joy mengembalikan ponsel milik Danu.

"aku udah bilang loh dari pagi kabarin orang rumah kalo emang gapulang." Ucap Danu sangat dingin.

Joy hanya cemberut dan duduk disebelah Danu dengan lemas, "aku lupa, sorry banget deh jadi ganggu kamu."

"bukan masalah ganggunya, aku tuh bingung mau jawab apa kalo ditanya sama Bang Sam(?)"

"ya bilang aja aku lagi jalan sama temenku."

"aku gapinter boong kaya kamu, Joy. Yang ada aku keceplosan tanpa aku sadar."

"yaudah gaakan aku ulangin," Joy menundukan kepala nya,  "gara gara aku jadi berantakan ya? Date kamu sama Jane?" Tanya nya kembali menyelidik.

"ngedate?"

"ya kalo jalan sama cewe gandengan, apalagi kalo bukan nge date? Bahkan kamu nungguin dia interview kan, tadi?"

"ya, terserah deh mau nganggep apa" Jawab Danu, laki-laki itu sedang malas untuk menanggapi apalagi menjelaskan apa yang terjadi antara dirinya dan Jane.

Joy tersenyum simpul, "ganyangka kalian sedeket itu."

"dikenalin Juna." Pria itu benar-benar akan menjawab sesingkat mungkin.

"oiyaya, Juna kan anak dance.. Awas loh nu, Jane tuh banyak banget fans nyaa."

"gatakut."

"ih, danu kenapasi jutek banget?" Joy kembali mengerucutkan bibirnya kesal.

Pria itu hanya melirik Joy sebelum akhirnya bangkit dari duduknya.

Melihat Danu ingin bergegas, Joy menahan tangan Danu. "Mau kemana deh?"

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang