Seusai makan malam, Joy langsung kembali ke kamarnya dan mulai mengerjakan tugasnya di Balkon kamarnya. Kali ini ia mengerjakan tugas yang masih deadline beberapa minggu. Namun karena ia sudah tidak bisa menunda pekerjaan ia langsung mengerjakannya.
Saking fokusnya ia pada laptop di pangkuannya, ia tidak mendengar ketukan pada pintu kamarnya. Pada akhirnya seorang yang mengetuk pintu kamarnya pun meneriakinya dari luar, "Joy, dipanggil mamih, suruh kebawah!" Seru Sam tidak santai.
Sadar namanya dipanggil dari luar Joy menengok ke arah pintu kamarnya, "Iya, Iya. Nanti aku kebawah, bentar lagi selesai." katanya tak kalah nyaring, ia pun kemudian langsung cepat menyelesaikan kalimat terakhir di tugasnya dan segera turun kebawah untuk menemui mami nya tersebut.
Sesampainya di ruang keluarga terlihat Mami, Papi, dan Jillian sedang menonton televisi bersama. Joy pun langsung menyempil ke sebelah Papi nya dan melingkarkan tangannya pada perut Papi nya. "Kenapa manggilin Joy?" tanyanya pada Mami disebelahnya dengan pandangan lurus kearah televisi.
"Ituloh..Mobil kamu Joy, kata Mas nya bakal susah dibenerin karena mesinnya udah terlalu lama. Jadi sampe sekarang masih belum tau bisa dibenerin atau ngga. Kamu jadinya mau gimana? Mau tetep Pulang Pergi apa mau di Tamel aja?"
"Hmm, nanti Joy kangen dong kalo tinggal disana sendirian."
"Udah ih, kakak disana aja. Biar Jill jadi anak tunggal."
"Gimana Joy? Mamih juga gamau kamu jauh dari rumah, tapikan kasian juga kamu nya kejauhan. Kalo kamu mau, weekend nanti kita pindahan."
"Hmm.. Gimana yaa.. Emang capek bangetsih, tapi nanti kalo Joy kesepian gimana."
"Nanti kan kamu bisa pulang kapan aja kamu mau, bisa bareng Danu juga kan pulang kesini tiap weekend. Nanti Mamih minta tolong Danu buat mastiin kamu baik-baik aja disana."
"Ih Mami, Joy sama Danu tuh ga sedeket itu tau."
"Yaudah, gapapa. Biar bisa makin deket. Mamih tuh takut kamu tipes Pulang Pergi Depok-tangerang naik kereta."
Bukan hanya Mami nya, Joy juga merasa sangat lelah Pulang Pergi Depok-Tangerang dua hari terakhir ini. Belum lagi jika di jam-jam pulang kerja, kereta akan sangat padat dan mau tidak mau Joy harus berdiri dari depok hingga tangerang. Belum lagi saat berangkat, Joy harus ekstra bangun pagi atau pasti sampai kelas Joy sudah dipenuhi oleh keringat karena berlarian mengejar kereta. Suka Duka PP.
"Yaudadeh, Joy di Tamel aja. Daripada Tipes."
"Yaudah, kamu mulai packing gih apa aja barang-barang yang mau kamu bawa. Sabtu kita pindahan."
.
Seusai kelas, Joy dan teman sefakultas akan latihan untuk persiapan OLIMUI yang akan diadakan pekan depan, Joy sendiri mendapat kepercayaan untuk meng koordinasi anak-anak fakultasnya yang akan diturunkan pada perlombaan Atletik. Ia sendiri sedikit kelimpungan beberapa hari ini untuk menemani mereka latihan karena untuk perlombaan Atletik sendiri banyak sekali cabangnya dan sangat banyak orang yang akan di turunkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionIf he can't treat you well, let me do it for you. Even though we are only friends, you should know how hard I try to make you the most special woman in my life, Joycelyn. 🥇 Wonjoy - 110422