sesampai Joy dirumah, Malik kembali menelpon Joy lagi.
"Halo lik? Ini aku udah dirumah kok" Ucap Joy pada ponsel ditelinganya, sambil menutup pintu rumahnya, dan bergegas naik ke tangga untuk menuju ke kamarnya.
"Kok cepet banget?"
"Lah kan Danu mah rumahnya dua blok didepan aku lik."
"oh, Danu tuh tetangga kamu?"
"Iyaa, emang aku belom bilang ya? Dia yang nganter aku kemarin."
"ohh dia.. Kamu sendirian dirumah?"
"Iyaa, kamu ga kelas lik?" Tanya Joy yang sudah sampai di kamarnya dan merebahkan badannya ke kasur kesayangannya.
"Ini aku baru selesai kelas. Lagi di kantin mau makan siang."
'LIK SINI DONGG!!' teriak seorang perempuan disebrang sana.
"siapa tuh?"
"Biasa, Rissa. Minta temenin makan, ada temen-temen aku juga kok."
"Rissa kenal temen-temen kamu, lik?"
"Gimana ga kenal, kerjaannya ngintilin aku terus. Tiba-tiba suka udah di kantin aja bareng anak-anak."
"hmm gitu,, Kok aku gapernah dikenalin ke temen-temen kamu?"
"gak usah, yang ada pada naksirr liat pacar aku cantik banget kaya gini."
"apaansih kamu lik, kebiasaan gombal."
"aku ngomong sesuai fakta sayang, aku beneran takut ngenalin kamu ke tongkrongan. Yang ada mereka pada godain kamu."
"yaudah terserah kamu aja, gih sana makan. Kan udah ditungguin sama tuan putri kamu."
"You're my one and only Princess, Joy. Gaada yang lain."
Joy terdiam mendengar penuturan manis malik untuk dirinya, Bibirnya terkulum menahan teriakan histerisnya.
"yaudah aku makan yah, selamat bermalas-malasan tuan putri."
"selamat makan, kurcaci."
"aku segede gini dibilang kurcaci? Kurcaci apaan yang badannya gede kaya aku."
Joy hanya terkekeh mendengar kekasihnya itu menggerutu sendirian. "yaudah ah, aku tutup telponnya. Bye." tutup Joy.
gadis itu kembali memejamkan matanya sebelum seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia menghiraukannya dan membiarkan sang bibi membukakan pintu tersebut, gadis itu lebih memilih melanjutkan kegiatannya mengulet di kasur. Joy tidak tahu harus melakukan apa, karena semua tugasnya sudah ia kerjakan semua. Oleh karena itu, ia memilih untuk mengeluarkan laptopnya dan melanjutkan menonton film yang terhenti tadi. Namun niatnya tersebut diurungkan karena tiba-tiba saja seseorang memasuki kamar Joy dan langsung menghamburkan dirinya di tempat tidur seraya memeluk pinggang Joy.
"Jill?? Kamu kenapa?" Tanya Joy yang terkejut akan perlakuan adiknya.
Bukan menjawab Jill hanya menggelengkan kepalanya dan tetap menenggelamkan wajahnya di punggung Joy.
"Ihh, kenapa ga? Tumben banget kaya gini?" Joy akhirnya menarik badan Jill agar duduk tegak menghadapnya. Namun karena badan Jill yang sudah lumayan besar membuat Joy kesusahan dan akhirnya membiarkan adiknya diposisi seperti itu.
"ahh terserah kamu deh kalo gamau cerita mah, kakak mau nonton, jangan kekencangan gini meluknya."
"Jill ditolak, Jill malu banget."
"hah? apa??" Joy reflek membalikan badan dan membuat Jillian ikut membalikan badannya menjadi posisi telentang. "ihh kakak kira kamu nangis" ujar Joy sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanficIf he can't treat you well, let me do it for you. Even though we are only friends, you should know how hard I try to make you the most special woman in my life, Joycelyn. 🥇 Wonjoy - 110422