1.7

209 63 12
                                    


"Tapi, perasaan kamu ke dia gimana?"

Seketika muka Joy memerah mendengar pertanyaan Sindy yang tiba-tiba itu. "Apaansihh Sin, orang kita cuma temenan.." Ucapnya sambil menundukan wajahnya malu.

"Bukan.. Maksud aku perasaan kamu ke Malik Joyyy" Sindy mempertegas maksud dari pertanyaannya.

Joyy yang tadinya menunduk pun kemudian langsung membuat huruf o di mulutnya.

"lo mikir apaansih Joy, jangan jangan.." Goda Willma.

"nggaa, apaansi will.. Perasaan gue ke Malik masih sayang kaya biasa Sin, ya selayaknya seorang pacar aja." Jawab Joy dengan raut wajah seperti sedang berpikir.

"Kadang sayang sama terbiasa bisa susah dibedain loh, kaya bisa aja karena lu terbiasa dengan adanya dia dihidup lu makanya lu gamau ngelepas dia, padahal rasa sayang lu sama dia mah sebenernya udah ilang. Kaya gue sama si Mas mantan ituu.. Susah banget buat kita berdua saling lepas, padahal mah hubungan kita udah kadaluarsa." Jelas Willma

"Jangan mulai deh will.."

"Gue serius Joy, Jangan karena gua sama Sindy yang ngedeketin kalian, terus lo jadi sungkan putus sama Malik. Kalo menurut lu emang udah gabisa ditolong, putusin aja. Itu hak lo, lo juga berhak buat bahagia dan terbebas dari hubungan toxic yang cuma bisa ngekang lu kemana-mana."

"Tapi aku sama Malik masih baik-baik aja kok, kalian tenang aja. Semenjak kita berantem yang terakhir kita udah gapernah ribut lagi."

"udah gapernah ribut lagi, apa emang kamu nya yang masih mendem ke dia biar ga ribut?"

"ah gatau lah, pokoknya aku sama dia tuh masih baik-baik aja sekarang ini. So, kalian gaperlu khawatir. Kalo kata Danu sih, kita liatin aja dulu." Ucap Joy sambil tersenyum membayangkan Danu.

"Ciaelah, btw ngomong-ngomong soal Danu. Gue ketemu sama dia tau kemarin. Dia ngekos di Kostan Cemara gaksih? Kemarin tuh gua abis kelar rapat gitu di kostan kating gue, terus liat dia pulang ke kostan malem-malem."

"Iya emang pas aku kesana juga rame mulu sama orang rapat atau belajar kelompok." Balas Joy.

"Sepupu aku juga kayanya ngekos disana deh." Ucap Sindy seperti sedang berpikir.

Joy terkekeh, "yang kamu ceritain waktu itu sin??"

Sindy mengangguk dengan semangat.

"Tapi Joy, masa temen gue yang se fakultas sama dia bilang kalo dia anaknya dingin bangett. Apalagi sama cewe, bener-bener tak tersentuh gitu loh."

"Apaansih.. temen kamu lebay kali, dia biasa aja deh kayanya sama aku." Joy menyangkal perkataan Willma barusan.

"Makanya gue juga bingung, kok beda banget sama yang gua liat dan denger dari lo." Pikir Willma

"Nanti kali ya gue coba(?)" Sambungnya lagi.

"Jadi penasaran deh sama si Danu-Danu yang kalian bicarain." Ucap Sindy yang benar-benar penasaran, pasalnya dia memang tidak tahu sosok Danu yang dibicarakan kedua temannya ini.

"Ada deh sin, tapi gue wanti-wanti aja takut lo naksir.." Ledek Willma.

"yeuu enak, aja. Ehtapi kalo emang belom punya pacar kenapa ngga gaksii"

Disisi lain, Joy sedang sibuk memakan paha ayam dengan pikiran yang memenuhi otaknya.

.

Hari-hari berlalu, hubungan Joy dan Malik juga masih seperti biasa. Sesekali Malik, menghampiri Joy dan menemaninya di Apartemen. Namun tidak jarang pula, laki-laki itu sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang