Kost Griya terasa ramai hari ini dikarenakan seluruh penghuni nya sedang tidak ada kegiatan apapun, mereka pun berkumpul di ruang TV untuk membunuh waktu senggang dengan menonton film bersama.
Jane yang tidak bisa berhenti mengunyah kembali mengganggu Senja yang memegang cemilan keripik kentangnya, sedangkan Danu yang terduduk di karpet persis dibawah Jane terlihat sangat serius menyimak film yang sedang ditayangkan.
"kalo kata gua nanti juga mati semua dah.." Ucap Senja sok tahu.
Jane menggeleng tidak setuju, "ngga, biasanya ada diantara mereka yang selamat."
Suara petir menggelegar, menandakan bahwa hujan sebentar lagi akan mengguyur sekitarnya. Belum selesai dikagetkan dengan suara petir, tiba-tiba saja ponsel disebelah Danu berdering kencang.
Dengan cepat, Danu mengambilnya dan memberikannya pada seseorang dibelakangnya.
Jane dengan cepat mengambil dan melihat seseorang yang menelponnya, yang ternyata adalah ibu nya. Bangkit dari duduknya, Jane menjauhkan diri untuk mengangkat telpon agar tidak mengganggu teman-temannya yang lain sedang menonton.
"halo ma?"
...
"hah? yaampun, iya iya Jane pulang.. bentar ya Jane beres-beres dulu.. Iya maa.. okee"
belum sempat mematikan telpon dari ibunya, Jane sudah mendapatkan telpon lagi dari Malik.
"halo lik?"
terdengar suara angin bergemuruh disebrangnya, sepertinya Malik sedang berada di perjalanan.
"Halo?? Jane, lu pasti udah denger kan kabarnya? gue ninggalin Joy di Kostan dan kita.. abis berantem parah, lu bisa ga samperin dia dulu? gue takut banget dia kenapa-napa.. Plis banget Jane, gue mohon bantuin gue.. Gue bener-bener harus ke Risa soalnya."
Suara Malik terdengar parau dan beberapa kali sesenggukan, apakah pria itu menangis?
"lik, udah lo fokus aja ke jalan.. yang ada ntar lo yang kenapa-napa. Masalah Joy nanti gue yang susulin, pokoknya jangan panik dan mikirin yang aneh-aneh tenangin diri lu, hati-hati di jalan. Bilang ke semuanya nanti gue nyusul abis masalah disini kelar oke? Bye.."
Setelah telepon diputusnya Jane langsung menarik Danu yang sedang asik menonton, sedangkan yang ditarik hanya membelalak kaget.
"kenapasih?" Tanya Danu yang berusaha menahan suaranya agar tidak membentak Jane, karena dilihatnya perempuan itu seperti menutupi kesedihannya dengan kekhawatiran.
"kenapa Jane?" Tanya Danu yang mulai melembut dan masih menatap Jane yang mencari-cari sesuatu dengan mata yang menahan air mata.
"anterin gue, nemuin Joy!" Bisik Jane dengan tegas, "cepet!"
Tanpa aba-aba lagi Danu mengambil kunci motornya yang berada di tangan Jane.
"Joy kenapa?" Tanya Danu saat keduanya sudah diatas motor dan berjalan sesuai arahan dari Jane.
"Joy sama Malik abis berantem hebat, dan Malik ninggalin Joy di kostannya."
"bangsat!"
"Lo gangerti nu, bukan mau Malik ninggalin Joy, dia terpaksa karena ada urusan yang lebih penting."
"diem lo, jangan belain temen bajingan lo itu."
Mendengar perkataan dari mulut Danu membuat hatinya sakit, namun Jane hanya bisa terdiam sambil mata nya yang mencari ke sudut jalan untuk mencari Joy. Tanpa sadar hujan turun berangsur-angsur hingga sangat deras. Namun bukan meneduh, Danu tetap menjalankan motornya tanpa memperdulikan Jane dibelakangnya yang juga sudah basah kuyup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionIf he can't treat you well, let me do it for you. Even though we are only friends, you should know how hard I try to make you the most special woman in my life, Joycelyn. 🥇 Wonjoy - 110422