1.8

212 61 9
                                    

Kerlap kerlip sinar lampu mobil dan motor yang dipadukan dengan gedung gedung tinggi jakarta membuat kota Jakarta sangatlah indah di malam hari, pemandangan ini pun menjadi salah satu pemandangan kesukaan Joy sejak dulu. Ditambah dengan menaiki motor, Joy dapat menghirup udara malam kota Jakarta.

"seneng banget ya?" Tanya Danu yang mengintip Joy di jok belakang melalui kaca spionnya.

Joy mengangguk dan melebarkan senyumnya, "ternyata enakan kemana-mana naik motor ya, nu."

"iyalah, makanya aku lebih milih dibeliin motor daripada mobil." Ujar Danu.

"tapi motornya seharga mobil ya?" Ledek Joy yang diikuti dengan kekehan.

"jujur aja nih ya, aku cuma bilang mau motor doang. Tapi tiba-tiba yang dateng malah si gantenk"

"si gantenk?"

"iyaa, ini motor namanya si gantenk."

Tawa Joy pecah mendengar penuturan Danu.

"Makan disini aja yu?" Ajak Danu yang tiba-tiba memberhentikan motornya di salah satu tukang sate di pinggir jalan.

"ihh, tau aja aku lagi mau banget sate taichan." Ujar Joy yang kemudian turun dari motor.

Danu hanya tersenyum dan menarik Joy masuk ke dalam tenda penjual sate.

"Rame juga ya nu."

"iyaa, soalnya enak. Kamu cobain aja ntar." Danu menghampiri penjual sate, "bang sate taichannya 2 porsi yaa.."

"nu, aku mau empat.."

"hah? empat tusuk?"

"empat porsi ihh, tapi yang dua di bungkus.."

"ohh, yaudah jadi 6 porsi ya bang pake lontong. Tiga makan disini, tiga nya dibungkus." ujar Danu pada abang penjual sate.

"oke den." sahut si abang.

Keduanya pun langsung mencari tempat untuk mereka duduki. Karena sangat ramai, mereka pun akhirnya duduk di salah satu meja panjang yang hanya bersisa dua kursi berhadapan.

"kamu bungkus juga?" Tanya Joy setelah menduduki dirinya di bangku.

"buat Dani"

"aku juga beliin buat Jill, dia suka banget taichan. Kadang nih kalo aku makan sama dia, bisa abis 50 tusuk sendiri dia."

"sama aja sama kamu."

"nggaklahh.. aku mah paling banter paling 2 porsi. Pernah sih waktu itu sempet gabisa berenti soalnya Jill beli banyak banget, eh tapi abis itu aku diare. Cemen banget ya aku?"

Danu tertawa dan mengacak rambut gadis yang duduk di depannya itu.

"yaudah abis makan ini nanti aku beliin obat biar ga diare ya.."

"ihh Danu.. kalo cuma dua porsi mah, perut aku masih bisa toleransi."

Ting!

bunyi ponsel Joy mengalihkan fokus keduanya.

"Malik kali tuh."

"bentar ya" Ucap Joy yang langsung mengecek ponselnya.

Joy mengerutkan dahinya seraya mengetikkan balasan untuk Malik, Danu yang melihatnya pun sedikit curiga. "berantem lagi ya?"

"biasa, nyari ribut doang bisanya. Protes mulu, tapi gapernah ada tindakannya!"

"maksudnya?"

"ya dia kesel karena aku pulang sama kamu terus, harusnya dia tau diri lah kalo dia gabisa nganterin yaudah gausah banyak nuntut. Dia sendiri aja selalu gabisa anterin aku pulang, harusnya dia bersyukur ada kamu yang udah mau anterin aku. Ini malah protes di gedein."

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang