Matahari menjulang menandakan bahwa hari sudah berganti, Namun perempuan yang tertidur dari Senja itu masih saja meringkuk dibawah bed cover tebalnya. Sampai suara ketukan pintu dari luar mengganggunya. Mami Joy sudah mencoba membangunkan anak gadisnya itu untuk ketiga kali nya dan tidak membuahkan hasil apapun.
Akhirnya pada ketukan ketiga yang masih tidak ada tanggapan, Mami Joy masuk dan dipertontonkan aksi anak gadisnya yang masih mengulet di atas kasurnya dengan mata yang sudah setengah terbuka.
"Astaga Joycelyn! Kamu tuh tidur kaya orang mati tau ga?! Dari semalem di bangunin buat makan malem sampe sekarang dibangunin buat sarapan masih belom bangun juga?!" Celoteh Mami nya dengan suara khas nya yang memang bisa menjadi Alarm khusus untuk Joy. "Mana kamu masih pake baju kemarin pagi, enak apa tidur lengket bekas lari gitu." Lanjutnya yang sudah menyibak bed cover yang Joy pakai.
"Yaampun mami, Joy tuh kemaren kecapean jadi ketiduran. Lupa deh semua nya."
"Kamu tuh ga kuliah emangnya? Kelas Jam berapa nak? Ayo mandi gih sana nanti mami anterin sampe stasiun." Tangan Joy sudah ditarik oleh Maminya.
"Aku kelas sore kok mih." Ucapnya sambil berjalan lemah kearah kursi sofa kamarnya.
"ya walaupun kamu kelas sore kan kamu siap-siapnya lama banget, belum sarapan, mana kamu naik angkutan umum bisa dua jam dari sini ke sana. Sekarang tuh udah Jam setengah sepuluh Joyy"
Joy memejamkan matanya kembali, berniat untuk mengumpulkan nyawanya. "Joy bareng temen Joy kok mih.."
"Siapa? Pacar kamu yg kemaren nganterin kamu?"
Seketika mata Joy terbuka mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sang Mami, dan langsung menengok kearah dimana Mami nya berada, "mami, tau darimana coba itu pacar joy?"
"Semalem abang bilang, kemarin kamu pulang dianterin cowo. Apa coba kalo bukan pacar, terus nanti dianterin ke kampus nya sama dia lagi?"
"ih apaansih abang mulutnya. Iya Joy ke kampus bareng dia nanti, tapi dia bukan pacar Joy kok. Emang kemaren tuh karena kebetulan ketemu dan ternyata searah, rumah Danu tuh di Blok sana tuh jejerannya rumah Tante Lisa. Jadi daripada nanti Joy susah-susah naik Commuter Line mending Joy bareng dia kan?."
Mami nya pun hanya mengangguk dan tersenyum Jahil pada anak gadis nya itu, "Ganteng ga?" Ledek nya.
"Ih mamih mahh! Udah ah Joy mau mandi aja!" Rengek Joy yang langsung berdiri dan melangkah kesal ke kamar mandi. sedangkan sang mami hanya terkekeh melihat kelakuan lucu anaknya tersebut. Gemas.
.
Jam menunjukkan pukul setengah dua. Joy masih berkutat dengan makanannya di Meja makan sambil menonton Televisi yang berada di ruang keluarga, namun masih bisa terlihat dari Meja makan. Sesekali ia tertawa karena kelucuan aktor sitkom yang ditontonnya itu.
"Dih, Gila lu ya ketawa-tawa sendiri." Ujar Sam yang lewat didepan Joy untuk mengambil segelas air putih di Dapur.
Tidak mengindahkan perkataan abangnya, Joy masih tetap fokus pada tontonannya. Namun kali ini Sam ikut menimbrung menonton acara tersebut dengan berdiri di sebelah kursi Joy.
"yaampun ni anak dua, nonton asik bener sampe ga denger bel bunyi berkali-kali. Buka gih cepet." Teriak mami dari tangga di sebelah dapur.
"Bang bukain dong, aku masih makan nih." Ucap Joy mencari-cari alasan.
Menghela nafas gusar, kemudian Sam pun melangkahkan kaki nya ke depan untuk membukakan pintu seseorang. Selang beberapa menit, muncul sosok Tinggi Putih dengan kacamata, serta senyum kikuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionIf he can't treat you well, let me do it for you. Even though we are only friends, you should know how hard I try to make you the most special woman in my life, Joycelyn. 🥇 Wonjoy - 110422