Sejuknya angin sore yang menerpa wajah kedua insan yang berada di atas kendaraan bermotor itu membuat keduanya terdiam dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Joy yang asik memandangi gedung-gedung pencakar langit pun, terusik saat Danu memulai pembicaraannya.
"kamu gamau mampir kemana-mana dulu nih? atau mau makan apa dulu gitu?" Tanya Danu sedikit berteriak agar terdengar oleh Joy.
Joy menggeleng meskipun hal tersebut tidak terlihat oleh Danu, "engga ah, aku ga laper. Eh tapi besok pas balik ke Depok lagi temenin aku ya beli bahan-bahan buat bikin kue."
"Kue? kamu mau bikin kue? Emang bisa?" Tanya Danu yang benar-benar penasaran.
Joy hanya menyengir, "gabisa sih tapi mau coba-coba aja.. Soalnya hari Rabu besok tuh Malik ulang tahun, jadi aku mau buatin kue buat dia. biar spesial gitu.."
Danu pun terkekeh mendengar hal tersebut, "kasian banget Malik dijadiin bahan percobaan, keracunan gaktuh nanti dia?" Ledeknya yang membuat Joy mencubit pinggang laki-laki didepannya tersebut.
"rese! Kamu gamau bantuin apa??" Ucap Joy dengan nada kesalnya.
"yaampun, megang alat-alat dapur aja gapernah. Kebakar yang ada tuh dapur, jangan berekspetasi apapun sama aku!"
"ahh ga ngebantu banget deh.."
Selang beberapa menit keduanya terdiam, Danu teringat akan sesuatu. "ehh tapi kayanya aku tau deh orang yang bisa bantuin kamu.."
"siapatuh?"
"Jane kayanya bisa. Rey bilang Jane tuh orang tua nya punya bakery gitu, siapa tau dia bisa.."
"boleh tuh, bilangin dong nu sama dia buat bantuin aku."
Danu menganggukan kepalanya, "iyaa, nanti aku coba yaa.."
.
Satu hari sebelum ulang tahun Malik, sesuai dengan permintaan Joy. Danu membawanya ke kost annya untuk bertemu Jane, agar membantunya membuat kue.
Kost an tersebut terlihat sepi seperti biasa, hanya ada laki-laki bernama Rey yang Joy temui sedang makan di Meja Makan.
"Nu, udah kelar kelas lu??" Sapa Rey
"udah nih rey, btw liat Jane ga?"
"Jane belom balik kan dari bandung.."
"kemaren gue chat katanya balik hari ini, belom balik juga?" Ucap Danu sambil mengambil air ke dapur.
Rey yang lagi makan pun melihat kearah Joy, "ama siapa nu?"
"temen gue.." Jawabnya yang hanya dibalas dengan anggukan.
Dengan segelas air putih ditangannya, Danu menghampiri Joy ke ruang tamu.
"nih minum dulu, Jane nya belom dateng. Gapapa kan, nunggu dulu??" Tanya Danu pada Joy yang asik dengan ponselnya.
"tapi kamu udah bilang kan ke dia kalo aku mau minta tolong bantuin bikin kue?" Joy melirik Danu dan meminum minuman di hadapannya, sedangkan Danu hanya mengangguk dengan mata yang fokus pada TV didepannya.
Tak lama dari itu bunyi klakson mobil terdengar, Rey yang sudah selesai makan pun berlari ke pintu depan untuk membukakan pagar.
"biar gue aja yang buka." Katanya di sela-sela larinya.
"si Rey tinggi banget ya?" Ujar Joy yang takjub melihat Rey yang berlari melewatinya.
Danu hanya tersenyum, "kayanya Jane deh yang dateng." ucapnya sambil ikut bangkit ke pintu depan.
"Danuuu, tolong dong bawain." Ucapnya yang sudah selesai memarkirkan mobilnya dan mengambil beberapa kantong belanja.
Rey yang sudah di sampingnya pun ikut membantu membawakan.
"abis darimana dulu?" Tanya Danu sambil mengambil dua kantong belanja dari tangan Jane.
"belanja bulanan, sekalian beli bahan buat bikin kue. Katanya Joy mau diajarin bikin kue?" Seru Jane sambil melangkahkan kakinya ke dalam rumah.
"pantesan kemaren gue mau belanja bulanan, lu bilang gausah."
"Eh Joy nya udah disini ternyata, maaf ya pasti kamu nungguin." Jane terkejut melihat Joy yang sudah nyaman duduk di Sofa.
"ehh Jane, kamu bolak balik Bandung sendirian?" Tanya Joy heran.
Jane mengangguk dan mengajak Joy ke dapur, "abis mau sama siapa lagi? Lagian juga aku bawa mobil kok.." Jawabnya sambil membongkar isi kantong belanja yang di taruh Rey diatas pantry.
"thanks Rey!" Teriak Jane sebelum Rey melangkahkan kaki nya ke atas.
"Kamu udah belanja bahan-bahannya Jane??" Joy terkejut melihat isi belanjaan Jane yang merupakan bahan-bahan untuk membuat kue.
"iyaa yuk kita bikin!"
"ga capek?" Tanya Danu yang sedang merapihkan isi kantong belanjaan Jane yang berisi bahan-bahan masakan untuk minggu ini ke dalam kulkas.
Jane melirik Danu dan tersenyum manis, "gapapa kokk.."
"aku jadi gaenak ngerepotin kamu, mana bahan-bahannya udah dibeliin juga.." Ucap Joy memanyunkan bibirnya.
"it's okay.. aku suka banget bikin kue!"
Setelah itu, Keduanya pun akhirnya asik membuat kue, sambil sesekali mengobrol dan bercanda. Joy akui Jane orang yang sangat asik dan lucu, pantas saja banyak sekali laki-laki yang menyukai Jane di Fakultasnya.
Seusai keduanya menaruh kue di oven, Jane dan Joy menikmati pasta agliolio yang Jane buat untuk makan malam mereka di meja makan. Kost pun sudah mulai ramai karena Senja dan Bang Jose sudah kembali ke Kost.
Senja dan Rey menikmati pasta sambil menonton televisi, sedangkan Bang Jose dan Danu masih sibuk di kamarnya masing-masing.
"Aku tuh heran banget deh Jane, kamu kan sama Malik deket yah.. Orang tua kalian pun saling kenal, kalian berdua gapernah kah punya perasaan satu sama lain?"
Jane hanya menggeleng sambil terkekeh lucu, "dari dulu banyaksih yang suka nge jodoh-jodohin aku sama Malik, bahkan bilang kalo kita suatu saat nanti pasti dijodohin. Tapi ya yang ada kita nya risih, dan jadi agak jaga jarak gara-gara itu. Lagi pula, Malik tuh juga deket banget sama sahabat kecilnya yang posesif banget sama dia. Aku rasa kamu kenal sama dia." Jane bercerita dengan antusias.
Joy menaikan sebelah alisnya, "Risa?" tebaknya.
Senyuman Jane menjadi jawaban atas tebakan Joy tersebut.
Joy mengangguk paham, ternyata bukannya hanya dia yang merasakan sifat menyebalkan sahabat dari kekasihnya itu. Namun juga semua perempuan yang dekat dengan Malik.
"tapi, ya walaupun ngeselin gitu.. dia sebenernya punya alasan sendiri kenapa kaya gitu sama Malik."
"ap—"
"by the way.. mau surprise in Malik kapan?" Tanya Jane mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin merusak suasana dengan membicarakan Risa.
Joy berpikir sejenak, "mau nya sih besok di kostannya."
"oh, iyasih kemarin juga ibunya bilang Malik belom pulang-pulang karena masih harus ngurusin berkas dan minta ttd dosen gitu.. "
"Iya, tadi aku tanya sih katanya dia bakal terus di kostan karena masih banyak revisian juga," Jawab Joy.
"oh gitu, udah mulai skripsi ya dia?"
Joy mengangguk sebagai jawaban.
Ting.
Oven berbunyi menandakan bahwa kue yang mereka buat sudah matang. Jane dan Joy pun berlari menghampiri oven tersebut, dan dengan telaten Jane mengeluarkan loyang yang berisi kue tersebut untuk di taruh diatas pantry untuk kemudian dihias oleh Joy.
Joy sangat amat puas akan mahakarya pertamanya, ia sangat yakin jika Malik sangat menyukai kue bikinannya ini. Joy harus berterimakasih dengan sangat pada Jane karena mengajarkannya membuat cake secantik dan seenak ini.
TBC
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanficIf he can't treat you well, let me do it for you. Even though we are only friends, you should know how hard I try to make you the most special woman in my life, Joycelyn. 🥇 Wonjoy - 110422