'VICTORIA POVS'
Dua bulan telah berlalu, luka tanganku pun sudah sembuh. Setelah selesai menyiapkan diri aku berlari menuju meja makan untuk meminta janji yang telah dibuatnya. Tentu saja aku tidak melupakannya, setelah duduk didepannya aku mengambil roti yang tersedia dan mulai mengolesnya dengan selai.
"Hari ini, bukankah kita akan menepati janjimu itu?" tanyaku sambil asik mengoles selai
"ahh, kau sungguh ingin bergabung dengan mereka? keamanan mu tidak di jamin disana, victoria" jawabnya santai sambil meneguk kopi
Mataku melebar, pisau yang ku pegang tertusuk ke meja. Papa terkejut dengan perbuatanku, aku menyiapkan ancang-ancang untuk mematahkan kaki kiriku. Emosiku melonjak, aku benar-benar marah dengan bapak tua ini.
"Kau benar-benar ingin mematahkan kakimu? tenanglah victoria, aku mohon jangan lakukan itu" ucapnya sambil menurunkan kakiku yang ada di kursi yang sudah siap untuk ku patahkan
"jangan berbuat hal-hal gila seperti itu. Aku akan menemui erwin smith, komandan dari survey corps agar dia menjagamu selama disana"
Dia kembali duduk dan meminum kopinya, tak ada yang bisa kulakukan selain melanjutkan sarapanku.
'sial.. apa yang dia rencanakan, bagaimana bisa dia bersikap tenang seperti itu'
Saat siang tiba, orang brengsek itu pergi dengan iming-iming akan bertemu dengan komandan pasukan pengintai. Mengapa aku tidak di izinkan untuk bertemu komandan itu bersamanya. Tepat sehari setelah ia pergi, pukul delapan malam ia kembali dengan sebuah kabar yang cukup membahagiakan.
"Kau diterima disana jika kau bisa mengimbangi kandidat yang lain dan kau harus punya nama lain agar kandidat lain tidak curiga padamu. Kau akan berpura-pura menjadi saudara jauh dari komandan erwin smith" ucapnya dengan muka letihnya
"Benarkah?! kalau begitu, aku akan bersiap-siap" ucapku kegirangan
Saat aku membalikkan badan untuk membuatkannya kopi, ia menahan tanganku dan aku berbalik melihatnya.
"Namamu akan diganti menjadi kezra zega, ingatlah bahwa kau bukan keluarga kerajaan ketika berada disana. Kau harus bisa menjaga dirimu, victoria" Jelas papa sambil menahan air matanya.
"tentu saja, aku akan menjaga diriku dan adikku. soal kehidupan ku yang akan berstatus biasa atau menjadi saudara jauh dari komandan, itu bukan hal yang sulit bagiku"
Senyuman tipis terbentuk di bibirku, papa menarik diriku lalu memeluk ku dengan erat sambil mengucakan 'aku menyayangimu victoria' pelan namun terdengar dengan jelas
Jujur saja, baru kali ini aku di peluknya. Selama ini aku tidak pernah diperlakukan seperti ini, Jangankan memeluk diriku, menggenggam tanganku saja adalah momen yang sangat jarang. Kali ini dia tiba-tiba memeluk ku dan mengatakan bahwa dia menyayangiku.
"Baiklah, kurasa sudah cukup acara berpelukan nya. Akan kubuat kan kopi untukmu"
Ku lepaskan pelukan nya dan segera pergi ke dapur. Secangkir kopi yang sudah kubuat untuknya tersedia diatas meja sebagai bentuk kecil dari ucapan terima kasihku. Setelah selesai dan memberikan kopi tersebut kepada papa aku segera pergi ke kamar untuk menyiapkan semua keperluanku
-'-
'Rod Reiss Povs'
Pertemuan rahasia telah ditentukan, aku dan erwin akan bertemu hari ini dan membahas tentang victoria yang akan masuk training corps ini. Aku harus berhati-hati agar aku bisa memasukkan nya tanpa memberitahu nya bahwa kami keluarga kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Royalty (levi x reader/oc)
FanficRod reiss ingin membuat historia bergabung dengan pasukan penyilidik agar ia mati dimakan titan atau terbunuh disana, tapi victoria (kaka historia) mencoba untuk menyelamatkan adik satu-satunya. Bagaimana kelanjutannya? Apa dirinya bisa melindungi...