Demam

786 72 3
                                    

'Erwin Povs'

Setelah hanji dan levi meninggalkan ruanganku, segera Ku rebahkan badanku disamping kezra mengingat dirinya selalu membutuhkan sesuatu untuk dipeluk saat tidur.

Tidak.. aku tidak memikirkan agar aku yang dipeluk oleh dirinya, aku hanya tak punya ekstra bantal dikamarku.

Kezra mulai terbawa ke alam mimpi sedangkan otakku memikirkan tentang rengekkan kezra pada levi. Apa mereka benar-benar sedekat itu? Bukankah itu bagus? Tapi kenapa hatiku menolaknya?

Kulirik jam yang berada di tembok. Pukul sebelas malam. Kezra mulai mengerakkan tubuhnya dan memeluk dada bidangku. Ku-elus halus rambutnya yang sepanjang bahu.

'Manis sekali' gumamku

Dua jam telah berlalu, kini jarum jam sudah menunjukan pukul satu malam. Kezra menggeliat dalam dadaku, matanya mulai terbuka secara perlahan.

"Eng..komandan.." ucap kezra lemah

"Y-ya?"

"E-ehh.." ujar kezra sambil mendorongku dan membuat space diantara kita

"Tenanglah... aku hanya menemanimu disini"

"Matte... ini.. bukan kamarku?" Tanyanya dengan tubuh yang kaku

"Ini kamarku, victoria. Demammu semakin panas, sebaiknya kembali istirahat. Atau mau kubuatkan sesuatu?"

Kezra memegang dahinya "tidak.. aku tidak demam" tangannya terus memegangi dahinya

"Tanganmu juga panas, jadi tidak akan terasa" jelasku sambil menepuk puncak kepalanya

"Lalu... kenapa aku disini?"

"Karena kau tanggung jawabku"

Dirinya hanya ber-oh ria dengan wajahnya yang masih mengantuk. "Maaf telah membuatmu repot" tambahnya

"Kezra" tanyaku yang membuatnya kembali membuka matanya kecil

"Apa kau sudah sangat dekat dengan levi"

Tak ada jawaban, yang kulihat hanyalah wajah yang sedang tertidur. Perlahan dirinya kembali mencari dada bidangku dan menenggelamkan mukanya. Aku yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum tipis melihatnya.

'Seorang anak bangsawan yang manja' gumamku

-time skip-

Gagang pintu ruang kerjaku terbuka, perlahan suara langkah kaki mendekati kamarku. Terlihat pria dengan wajah khasnya memasuki kamarku.

"Tch! Mengapa dia memelukmu?! Sudah kubilang bukan, seharusnya aku juga menjaganya disini" ujar pria bernama levi itu sambil menutup pintu kamar

"Kau ingin dipeluk kezra?"

Pertanyaanku berhasil membuat pipi levi merona, ia segera mengalihkan pandangannya dariku. Disisi lain hatiku juga ikut terbesit

"Masih jam tiga pagi dan kau sudah menengoknya?"

"Ya! Seharusnya aku datang jam satu malam. Tidak, seharusnya aku tetap disini"  levi meninggikan suaranya

Kezra menggeliat dan semakin membuat kepalanya tenggelam dalam dekapanku. Levi yang melihat kejadian tersebut langsung menatap tajam diriku.

"Biarkan aku yang menjaganya, bukankah kau perlu tidur?" Levi menatapku tajam

Senyuman tipis muncul dibibirku "kalau begitu, gantilah aku. Jadikan tubuh kecilmu itu sandaran"

Perlahan pelukan kezra kulepaskan, sesekali rengekan keluar dari mulutnya tapi aku berhasil keluar. Wajah kezra mengernyit dengan matanya yang masih tertutup, ia mencari-cari sesuatu untuk ia peluk.

Hidden Royalty (levi x reader/oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang