persiapan

374 38 4
                                    

Kilatan berwarna kuning muncul, rod reiss berhasil merubah dirinya menjadi raksasa. Victoria yang berada tidak jauh dari ayahnya terlempar akibat asap panas yang dikeluarkan ayahnya.

"Sial, aku terlalu dekat" gerutunya "aku harus memblokir energiku"

Disaat yang bersamaan pasukan pengintai sudah berada di depan pertahanan terakhir. Mereka semua terkejut saat melihat kilatan dari dalam kapel.

"Perubahan titan" gumam levi

"Ereeeehhhh" teriak mikasa

Kapel tersebut hancur dengan perlahan, armin melihat jalan masuk terbuka dari salah satu lubang. Levi segera menyuruh armin dan moblit untuk membawa hanji keluar sedangkan yang lain ikut bersamanya.

Disisi lain Victoria berusaha agar dirinya dapat membantu historia. Perlahan ia berlari menuju historia, langkahnya sangat lambat akibat hembusan angin dari titan. Ia mendengar bahwa eren sudah menyerah dengan keadaan sambil menangis.

"Eren! Kau pikir rod reiss akan memakanmu!" Teriak victoria

"Haa? apa maksudmu? tentu saja hidupku akan segera berakhir!"

"Dia tidak akan memakan dirimu, dia hanya akan menghancurkan tembok! Sadarlah eren, saat ini yang dapat menolong kita adalah dirimu" Sorak victoria

Hembusan asap panas semakin kuat dan membuat historia terpental. Victoria segera menahannya dengan tubuhnya, kepalanya terbentur sangat keras dengan dinding kristal. Walau terbanting cukup keras, victoria masih bisa mempertahankan kesadarannya.

Mikasa yang baru datang, segera membantu mereka berdua. Levi, jean dan connie juga segera membuka kunci yang mengikat eren. Mereka semua segera berkerja sama untuk menyelamatkan eren.

"Ini lebih besar dari titan collosal bukan" ujar sasha

'Sepertinya aku juga akan seperti itu jika menjadi titan' pikir victoria

Setelah berhasil melepas seluruh rantai, mereka berempat segera mundur setelah melepaskan rantai yang mengikat eren. Levi segera memeluk victoria yang merasa pusing karena benturan tadi.

Eren kembali menyesali dirinya dan teman-temannya segera membuatnya tersadar bahwa bukan hanya dirinya yang seperti itu. Victoria meraih botol yang ia ambil dari tas ayahnya.

"Eren! Ambil ini" sorak victoria sambil melemparkan botol berisi cairan berwarna ungu.

"Kau tau aku benci melakukannya. tapi, eren. Kau harus membuat pilihan" ujar levi

Eren berlari dan mengigit botol kecil pemberian victoria. Ia merubah dirinya dan mengambil terlalu banyak energi victoria. Sebuah kristal berwarna biru menjalar di sekitarnya dan membentuk perlindungan kecil.

"Arghhh" teriak victoria

"Semuanya, segera berlindung di bawah eren" sorak levi sambil menggendong victoria ala bridal style

'Sial..siall.. padahal aku sudah menyiapkan ini, tapi kenapa eren membutuhkan terlalu banyak energi' gerutu victoria

"Tenanglah, kumohon tetaplah sadar" ujar levi "tatap mataku, kau pasti bisa menahannya"

Victoria berusaha untuk tetap sadar walaupun tubuhnya semakin melemah, sementara levi semakin khawatir dengan kondisinya. Eren terus mengambil energi victoria, hal itu membuat air mata levi tak tertahan hingga akhirnya menetes ke pipi kezra.

Victoria tersenyum "aku baik-baik saja" balasnya. Ia menutup matanya dan menarik nafas panjang, hal ini dilakukan agar energinya kembali terkumpul dan membuatnya lebih tenang.

Hidden Royalty (levi x reader/oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang