"Uwahhh!...."
Hoseok berteriak senang sembari melempar pasir ke depan. Ia dan sang suami sudah berada di pantai sejak 1 jam yang lalu.
Dia juga sudah membuat istana dari pasir yang tak terlalu tinggi tapi terlihat cantik. Beberapa saat setelah istananya jadi, ia kembali merubuhkannya sambil tertawa riang.
Min Yoongi tak banyak melakukan apa-apa. Ia hanya duduk dibawah payung sembari menatap sang istri yang berlari kesana kemari seperti anak kecil. Sesekali ia mendekat ke arah air.
"Hyung ini seru! Ayo kesini!" Teriaknya dari sana.
"Kau saja, hyung menunggu disini saja." Balasnya.
"Ah tidak asik!"
Jung Hoseok terus berjalan ke depan sembari memainkan airnya. Ia bahkan tak melihat ombak yang sedikit lebih besar dari biasanya. Min Yoongi yang melihatnya langsung membuka matanya lebar-lebar. Orang-orang sudah keluar dari air tapi istrinya masih disana.
"HOSEOK CEPAT KEMARI!" Teriak Yoongi. Hoseok berbalik dan melambaikan tangannya. Ia masih belum merasakan apa-apa.
Sesegera mungkin Yoongi berlari menuju ke tempat Hoseok berdiri sebelum ombak benar-benar membawanya. Hampir saja Yoongi terlambat karena tersandung batu di depannya. Untungnya ombak itu mendorong Hoseok ke pinggiran dan barulah si Jung ini tersadar.
Tapi karena ia kurang bisa berenang, dirinya pingsan di dalam air yang membawanya ke tepian. Min Yoongi segera mendekati tubuh istrinya yang sudah terbaring lemas disana.
Orang-orang mulai mendekati mereka dengan khawatir. Cuacanya juga berubah jadi mendung dan akhirnya banyak para wisatawan memilih untuk kembali ke tempat mereka.
Begitu juga dengan Yoongi yang langsung menggendong istrinya menuju rumah warga terdekat. Ia sebisa mungkin membangunkan istrinya sebelum mengajaknya kembali ke hotel.
Kedua tangan Yoongi ia gunakan untuk memompa dadanya agar air keluar dari tubuh sang istri. Pemilik rumah juga membantu memijat-mijat tangan dan kakinya. Dengan baiknya, ia juga menyediakan air hangat agar ketika si Jung bangun nanti dirinya bisa langsung menghangatkan tubuhnya.
"Uhukk uhukk..."
Akhirnya Hoseok terbangun dan mengeluarkan air pantai dari mulutnya. Ia memeluk suaminya dengan badan yang masih gemetar disana.
"H-hyung h...hhyung...aku..aku takut..." Ucapnya dengan terbata-bata. Min Yoongi menganggukkan kepalanya dan mengelus punggung sang istri.
Tangan kanannya meraih tas miliknya dan mengeluarkan jaket dari sana. Ia juga memberikan minum yang disiapkan sang pemilik rumah tadi.
"Terima kasih, maaf saya merepotkan anda." Ucap Yoongi kepada kakek tua pemilik rumah itu.
"Tidak masalah, beberapa hari ini cuacanya memang sedang tidak kondusif."
"Saya rasa juga begitu."
"Kalian orang mana?"
"Kami dari Korea kek,"
"Jauh ya, sedang liburan saja?"
Min Yoongi menganggukkan kepalanya. Ia meregangkan pelukannya dan menatap sang istri yang masih menggigil dengan mata yang tertutup.
"Sayang, kita kembali ke hotel ya?"
Hoseok hanya mengangguk karena tubuhnya lemas sekali. Min Yoongi berterima kasih kepada pemilik rumah yang sudah berbaik hati menampungnya sebentar. Ia menggendong tas dan istrinya menuju ke mobil sewaan mereka. Setelah sampai, Yoongi kembali menggendong Hoseok menuju kamarnya dan membaringkannya di kasur.