Hari ini hari ketiga setelah sekolah baru saja dimulai dan tepat 4 hari Yoongi mendiamkan Hoseok. Dia tidak tau kenapa suaminya bersikap lebih dingin kepadanya. Bahkan saat di rumah dan sedang melakukan tambahan belajar, Yoongi hanya bersikap seolah dia hanya seorang guru. Hoseok sengaja melakukan kesalahanpun Yoongi hanya membiarkan.
Dia menatap suaminya yang tengah mengajarnya di kelas. Biasanya dia tidak akan memperhatikan Yoongi yang tengah mengajar. Namun kali ini berbeda, dia tak bisa jika Yoongi mendiamkannya. Entahlah, rasanya berbeda sekali jika Yoongi mendiamkannya seperti ini. Saat mata mereka bertemu, biasanya si Jung akan langsung menunduk. Tapi tidak kali ini, dia seperti meminta penjelasan apa yang terjadi. Sedangkan suaminya hanya mengendikkan bahunya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Bel tanda istirahat berbunyi. Yoongi segera pamit dari hadapan para muridnya dan kembali ke kantornya. Dia ingin segera merebahkan tubuhnya di sofa kantor. Baru saja ingin merebahkan tubuhnya, pintu diketuk terdengar dari dalam. Dia menghela nafas dan menyuruh orang itu masuk. Ternyata istrinya sendiri. Yoongi menatap Hoseok yang berjalan sambil mempoutkan sedikit bibirnya dan menunduk. Hoseok berdiri di depan meja Yoongi yang memang menghadap kearah pintu. Ia menatap suaminya yang juga tengah menatapnya.
"Ada apa? Apa ada masalah?" Tanya Yoongi. Dia menyandarkan punggungnya di kursi dan menyilangkan kaki kanannya. Dia menatap Hoseok dengan dingin.
"Hyung! Kenapa kau mendiamkanku! Bukan hanya di rumah, tapi di sekolah juga! Sebenarnya ada apa?!" Ucap Hoseok. Dia sudah tidak tahan di diamkan oleh guru yang ada dihadapannya ini. Bahkan karena Yoongi mendiamkannya, Hoseok jadi tidak bernafsu makan. Sejak kemarin perutnya hanya terisi air minum tanpa nasi yang masuk ke dalamnya.
Yoongi menautkan kedua alisnya, "Siapa yang mendiamkanmu? Aku tidak mendiamkanmu." Ucap Yoongi, masih memperhatikan pemuda di hadapannya. Hoseok bertambah kesal.
"Tuh kan, tidak mengaku! Sebenarnya aku salah apa? Padahal waktu itu kan aku sudah meminta ijin kepada hyung jika aku ingin ke rumah Jimin!"
"Bukankah aku juga sudah bilang terserah? Lalu kenapa kau malah menyalahkanku? Aku tidak mendiamkanmu."
"Aku tidak menyalahkan hyung! Aku hanya bertanya. BER.TA.NYA." ucap Hoseok penuh penekanan. Yoongi menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Anak di depannya ini benar-benar harus dihukum. Sangat tidak sopan berbicara seperti itu di depan gurunya sendiri.
"Sudahlah. Dibahas di rumah saja. Aku tidak mau menghukummu sekarang, ini masih di sekolah."
Hoseok terdiam, mendengar perkataan hukuman itu membuatnya sedikit aneh. Dia masih ingat beberapa hari yang lalu saat dia dilecehkan suaminya. Tapi dia masih kesal dengan pria didepannya ini. Dia menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan belum mau beranjak pergi dari sana.
"Kau keluar sekarang atau kuhukum sekarang disini?" Ucap Yoongi dengan nada datar. Pemuda Jung itu tau persis cara bicara Min Yoongi yang ini. Ah sial, Hoseok kalah. Dia tidak mau Yoongi bertambah marah. Akhirnya dia keluar dengan keadaan kesal, sedangkan Yoongi memijat pelipisnya. Istrinya benar-benar lupa akan sopan santun. Pemuda Min itu melirik kearah pintu yang sudah tertutup. Dia akan menghukum anak nakal itu. Bisa-bisanya ia bersikap seperti itu kepadanya gurunya.
.
.
.
.
.
.Hoseok dan Yoongi baru saja pulang. Mereka pulang bersama karena Hoseok tadi menghadang Yoongi di pintu ruangannya setelah bel pulang berbunyi. Dia merebahkan tubuhnya pada sofa sedangkan Yoongi hanya meliriknya dan langsung memasuki kamar mereka. Istri si Min itu memejamkan matanya, dia lelah sekali. Tenaganya habis dia gunakan untuk memarahi Yoongi di mobil tadi. Sedangkan yang dimarahi sama sekali tidak menggubrisnya.