Part 24

2.3K 245 91
                                    

Setelah berada di rumah sakit selama hampir seminggu akhirnya Yoongi dan Hoseok diperbolehkan kembali ke rumahnya. Sang dokter meminta agar Hoseok tak terlalu banyak gerak karena bagaimanapun jahitan hasil operasinya belum terlalu kering.

"Yoongi, kuliah Hoseok ditunda saja dulu." Ujar sang nuna. Yoongi menganggukkan kepalanya. Ia juga tak tega jika istrinya harus kuliah dalam keadaan seperti ini.

"Aku kuliah saja." Ucap Hoseok tanpa diduga. Ia menatap kakak perempuannya yang berdiri didepannya.

"Tidak sayang, kuliahmu ditunda saja. Nuna tak mau kau tidak fokus dengan kuliahmu. Aku tidak akan marah."

"Aku tetap mau kuliah." Ucap Hoseok sekali lagi dan langsung pergi dari hadapan mereka. Yoongi sendiri bingung mengapa Hoseok tiba-tiba ingin kuliah padahal dirinya waktu itu benar-benar tak mau.

Min Yoongi menyusul istrinya ke kamar setelah pamit kepada mamanya dan kakaknya. Ia melihat Hoseok yang duduk menghadap kepada balkon. Segera dia mendekati sang istri dan duduk disampingnya.

"Sayang, kau yakin mau kuliah?" Tanya Yoongi.

Hoseok menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Tapi kau masih sakit."

"Masih ada waktu 2 bulan. Aku akan sembuh dalam 2 bulan." Jawabnya.

Tidak seperti yang Yoongi kenal, Hoseok menjawab tanpa ragu pertanyaannya. Apakah karena ia tak mau memikirkan babynya yang sudah tak ada dan menggantinya dengan belajar? Jika iya, Yoongi tak masalah sebenarnya.

"Baiklah, aku akanㅡ"

"Biarkan aku sendiri." Pinta si Jung. Min Yoongi menganggukkan kepalanya. Ia kembali keluar setelah mengecup surai Hoseok. Si Jung melirik sedikit kepergian Yoongi dan ketika pintu kamarnya tertutup, air matanya menetes. Ia tak tahu pasti apa yang ia tangisi, ini sudah seminggu tapi dirinya masih belum bisa memercayai jika calon bayinya pergi meninggalkannya. Padahal tinggal beberapa bulan saja ia akan bertemu dengannya.

Tak mau membuat Yoongi khawatir, ia segera menghapus air matanya dan memilih untuk istirahat. Dia mencoba sebisa mungkin untuk tidak larut dalam kesedihannya.

***

Yoongi menatap istrinya yang belum bangun dari tidurnya. Sejak ia keluar dari rumah sakit kemarin Hoseok lebih banyak diam di rumah.

Ia tetap melakukan pekerjaannya, hanya saja ia jarang berbicara dan hal ini membuat Yoongi merasa sedih. Dia merindukan istrinya yang cerewet.

"Maafkan aku sayang." Ucap Yoongi sembari tangannya mengelus surai milik istrinya.

Ia merasa sangat bersalah atas kejadian ini. Tapi ia tak bisa menghindarinya.

Hoseok membuka matanya saat tangan Yoongi masih mengelus rambutnya. Ia menatap suaminya yang melamun.

"Hyung?" Panggilnya.

"Eh sudah bangun? Ayo makan dulu." Ajaknya.

Si Jung menggeleng, ia duduk dengan bersandar pada kepala kasur dan menghadap kepada suaminya.

"Kau belum makan sejak tadi, sebaiknya kita makan dulu."

"Aku tidak lapar."

"Tapi tetap kau harus makan agar cepat sembuh."

Hoseok tetap menggelengkan kepalanya. Yoongi menghela nafas pelan sebelum tangannya meraih tangan Hoseok untuk ia genggam. Dia mengecupi punggung tangan itu beberapa kali, membuat Hoseok terheran-heran.

My Private Teacher [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang