Hoseok tengah berada di kantin bersama Jimin dan Taehyung. Dia terlihat lemas sekali hari ini hingga dia tidak ada nafsu untuk melakukan apapun. Makanan yang ada dihadapannya saja hanya dia mainkan.
Melihat hal itu, Jimin dan Taehyung menatap satu sama lain setelah itu menatap Hoseok.
"Kau kenapa?" Tanya Jimin.
Hoseok mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan. Dia juga tidak tau ada apa dengan dirinya. Yang Hoseok pikirkan saat ini hanya ingin pulang dan tidur. Dia merasa sedikit kurang enak badan.
Akhirnya dia memutuskan untuk ke kelas terlebih dulu. Jimin dan Taehyung mengangguk. Setelah membayar makanannya, Hoseok langsung menuju kelasnya.
Pemuda Jung itu menghela nafas, kenapa hari ini terasa lama sekali? Pikirnya. Dia menghentikan langkahnya kala seseorang memanggilnya. Hoseok berbalik dan mendapati Wendy tengah berdiri dibelakangnya.
"Ya?" Ucap Hoseok.
Hoseok memperhatikan adik kelasnya itu dan menunggunya berbicara sesuatu. Wendy tersenyum. Sudah menjadi rahasia umum jika Wendy sangat menyukai Hoseok. Namun Hoseok tidak pernah menggubrisnya, dia tak pernah menganggap perasaan Wendy benar-benar nyata kepadanya.
"Oppa, kenapa kau pucat sekali? Apa kau sakit?" Tanyanya.
Hoseok menaikkan kedua alisnya, "Tidak. Aku baik-baik saja. Ada apa kau memanggilku?" Jawab Hoseok.
"Eum.. Tidak, hanya ingin menyapa oppa saja."
"Oh. Kalau be-"
"Hoseok."
Ucapan Hoseok terpotong, dia kembali menoleh kepada sumber suara yang memanggilnya. Ternyata Min Yoongi. Ada perlu apa dia memanggilnya? Batinnya.
"Ya?" Ucap Hoseok sekali lagi. Dia memandangi gurunya yang berjalan mendekat kepadanya.
Yoongi berdiri tepat di samping sang murid. Dia menatapnya dan melirik sedikit perempuan di seberang kanan Hoseok.
"Ada apa ssaem?" Tanya Hoseok.
Yoongi kembali menatap Hoseok dengan ekspresi datarnya. Apakah dia tidak bisa tersenyum? Batin Hoseok. Menurut si Jung, Yoongi sangat menyeramkan jika ekspresinya seperti itu.
"Ada yang perlu saya bicarakan. Ikut ke ruangan saya." Ucap Yoongi dan segera pergi dari hadapan Hoseok.
Hoseok mengerutkan keningnya, ada apa? Bukankah dia tidak melakukan kesalahan? Hoseok melirik Wendy sebentar serta tersenyum. Setelahnya dia pergi dari hadapan Perempuan cantik itu.
Hoseok membuka pintu ruangan Min Yoongi setelah mengetuk beberapa kali. Dia melihat Yoongi yang tengah memunggungi pintu. Hoseok berjalan sedikit mendekat.
"A-ada apa ssaem?" Ucap Hoseok.
Yoongi berbalik dan menatap pemuda Jung yang tengah berdiri di hadapannya. Yoongi mengetuk-ngetuk mejanya dengan sebuah pulpen yang dia pegang.
"Duduk." Perintahnya.
Hoseok pun menurutinya. Dia duduk di kursi yang tersedia dan menunduk tanpa berani mengangkat kepalanya. Yoongi memperhatikan Jung Hoseok yang tampak pucat. Dia menghela nafas.
Yoongi mengambil sebuah map dan membukanya. Entah, Hoseok tidak tau apa isinya.
"Aku mendapat beberapa catatan dari Guru lain selama 2 minggu terakhir."
Hoseok langsung mengangkat wajahnya dan menatap Yoongi yang tengah serius membaca kertas-kertas di depannya. Dia sangat gugup. Apakah Catatan itu baik? Atau justru buruk? Dia takut jika Yoongi mengadu kepada nunanya.