39

510 48 9
                                    

Min Yoongi mengetuk pintu kamarnya beberapa kali namun Hoseok tidak lekas membukakannya. Sepertinya sang istri benar-benar marah kepadanya.

"Sayang?"

Tok tok tok...

"Sayang hyung minta maaf, buka dulu pintunya ayo kita bicara.."

"Tidak mau! Tidur saja diluar!" suara Hoseok dari dalam.

Yoongi menghela nafas, akhirnya ia memilih untuk ke ruang kerjanya dan mengambil kunci cadangan. Sebenarnya ia ingin menggunakan kunci cadangan sejak awal, tapi ada beberapa hal yang harus dipikirkan.

Pertama, setelah Yoongi membuka pintu kamarnya Hoseok akan memukulnya dengan bantal tepat di wajahnya. Dan itu benar-benar terjadi. Hoseok kini menatap kesal suaminya sambil memeluk bantal lain di atas kasur.

Kedua, ketika Yoongi mendekat, Hoseok pasti akan kabur alias keluar dari kamar itu. Tapi ini tidak terjadi karena setelah Yoongi menapakkan kakinya di kamar itu, Yoongi mengunci kembali pintunya.

Sekarang Hoseok bertambah kesal, apalagi ia terpojok di depan pintu dengan Yoongi yang berada di depannya.

"Ayo bicara dulu. Harusnya aku yang marah, kenapa jadi kau?"

"Memangnya aku menyuruhmu untuk tidak marah!? Aku hanya menyuruhmu untuk mendengarkan penjelasanku, tapi kau tidak mau. Ya sudah, mau apalagi!"

Bukannya terlihat garang, Hoseok yang tengah kesal ini mirip bayi tupai yang tengah mengunyah makanan. Pipinya terlihat gembul dengan alis yang mengkerut.

"Imut."

Sigh..

"Hyung minta maaf. Seharusnya memang hyung mendengarkanmu dulu. Dibanding marah, hyung lebih kaget karena tiba-tiba kau begitu dekat dengan orang lain."

"....Kaget apanya. Bukankah hyung sampai sedramatis itu!? Itu namanya sudah salah paham dan marah!"

Hoseok mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Sayang..."

Blush...

Wajah Hoseok memerah tapi ia masih tidak mau menatap suaminya.

Perlahan tangan Yoongi ia arahkan ke pipi Hoseok. Meraba kulit lembut itu dan mengelus alis kiri Hoseok. Tangan satunya ia letakkan di pinggang si Jung yang masih melipat kedua lengannya di depan dada.

Yoongi menarik Hoseok ke pelukannya. Ia meraih dagu itu agar Hoseok menatapnya.

Bagaimana mungkin wajah yang dingin namun mata yang tersirat kasih sayang itu tak melelehkan hatinya. Kerutan di alisnya perlahan memudar ketika ia mendapat senyuman lembut dari sang suami.

"Aku minta maaf.." Ujar Yoongi.

Hoseok kalah... Ia bahkan tidak bisa marah lagi. Dasar si Min! Ia tau betul bagaimana membuatnya tidak marah hingga berlarut-larut.

Dirasa sudah aman, Yoongi mendekatkan wajahnya dan mencuri kecupan singkat di bibirnya.

Alis Hoseok kembali berkerut, ia mengalungkan tangannya di leher Yoongi dan mengembalikan ciuman singkatnya yang disambut hangat oleh Yoongi.

Keduanya cukup lama berciuman di depan pintu hingga hawa di sekitarnya cukup panas. Akhirnya Yoongi membopong Hoseok menuju ke kasurnya.

Ia menatap sang istri yang terengah karena ciuman mereka. Terlihat sangat seksi di mata Yoongi.

"Besok libur kan?" Tanya Yoongi.

Hoseok menganggukinya. Ia tau maksud tersembunyi Yoongi menanyakan hal itu.

"Let's do it 3 times."

Setelah itu terjadilah adegan yang kalian inginkan. Aku akan menyerahkannya ke dalam imajinasi kalian.🏃

🎀🎀🎀

Woosik menatap Hoseok yang baru saja bangun. Rambutnya masih sedikit berantakan dan lehernya, tunggu warna merah?

"Apa Mom dan Dad semalam menggambar?"

Hoseok menatap anaknya dan menggeleng, "Huh? Tidak sayang, kenapa?"

"Leher Mom ada warna merah!"

Seketika Hoseok memerah dan bergegas masuk kembali ke kamar. Beberapa detik kemudian terdengar suara gaduh dari sana. Ibu mereka hanya bisa tersenyum dan menutup telinga Woosik.

"Sayang, bagaimana jika kita main ke depan?"

Woosik menganggukkan kepalanya. Hoseok menyiapkan keperluan Woosik sebelum dirinya juga harus bersiap-siap untuk kelas siangnya. Dibantu dengan sang mama, Hoseok menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Yoongi baru saja bangun dari tidurnya, laki-laki yang semalam terlihat gagah di depan mata Hoseok sudah terlihat rapih pagi ini. Ia akan bertemu dengan klien pagi ini.

Setelah mereka bercinta semalam, Hoseok menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ketika Yoongi kemarin datang. Ia juga tak menyangka jika dari sudut pandangan orang lain, Hoseok dan seniornya terlihat seolah mereka ciuman. Tapi dia sama sekali tidak melakukan hal yang Yoongi kira.

Yoongi akhirnya mengerti dan meminta maaf kepada sang istri.

"Mama akan langsung pulang setelah ini?" tanya Hoseok.

"Iya, mama ada acara dengan para ibu-ibu di rumah. Biasalah."

Hoseok menganggukinya. Ia mengelap bibir Woosik yang belepotan akibat kari yang ia makan. Kemudian Hoseok menyiapkan juga bekal untuk suami serta anaknya.

"Hyung, aku ingin mampir ke rumah Jimin selesai kelas nanti, boleh?"

Yoongi menganggukinya, "Jemput Woosik dulu. Kau ajak dia karena hyung nanti pulang sedikit terlambat."

"Iya hyung."

Woosik diantar oleh sang nenek setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya. Yoongi sendiri juga langsung berangkat sedang Hoseok membersihkan rumah sedikit demi sedikit. Ketika ia sudah sibuk dengan tugas kampusnya, biasanya Yoongi lah yang akan membantu dirinya beres-beres. Tapi karena dirinya sedikit senggang, ia sendiri yang harus membereskannya.

Hoseok menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Ia meraih kunci mobilnya dan segera berangkat. Jimin sudah menunggunya di parkiran, ia yakin jika anak itu sudah hampir 30 menit berada disana.

"Lama!"

Hoseok hanya memutar bola matanya dengan malas. Jimin menanyainya perihal kemarin malam, apakah dia dan Yoongi baik-baik saja? Ketika ia melihat Yoongi yang datang tadi, dosen itu terlihat tidak ingin diganggu sama sekali. Alhasil Jimin tidak menyapanya karena takut menyinggungnya.

Istri Min Yoongi itu menjelaskan apa yang terjadi sambil mereka berjalan menuju ke kelas. Ia juga mengatakan jika sepertinya Taekyung harus diberitahu jika dirinya sudah menikah, jangan sampai kejadian seperti itu terulang kembali. Kemarahan Yoongi itu membuat Hoseok benar-benar kesal.

"Nanti jika bertemu dengan senior, tolong bantu aku menjelaskannya ya."

Jimin menganggukinya.

Tbc...

My Private Teacher [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang