Kurasa

39.7K 2.6K 35
                                    

"Memang seharusnya seperti itu" aku kegirangan usai membaca novel yang sedang kupegang
"Angeline terlalu jahat dan tak punya hati. Bagaimana mungkin ada wanita seburuk itu" bayangkan saja wanita itu rela meracuni pemeran utama wanita demi memenuhi keinginannya mendapatkan grand duke negeri itu.
"Seorang wanita haruslah bermartabat dan lemah lembut seperti Elaine ya walaupun dia hanya rakyat jelata" aku masih senang dengan akhir novel ini karena dengan kematian tokoh antagonis dengan begitu pemeran utama bisa bersatu.

•••

"Aku benar-benar mengantuk, tidur selama satu jam kurasa dapat mengurangi lelahku" aku berencana untuk membuat kudapan untuk makan malam tapi tubuh ini sangat lelah

Sebentar

Bukankah langit-langit kamarku berwarna putih?
Sejak kapan aku mulai menyukai warna pink?
Rambut ku berwarna hitam hey. Aku tidak pernah mewarnainya menjadi coklat tua begini.
Baiklah! Aku tau ini mimpi. Memejamkan mata sebentar dan buka lagi

HAHHHH!
brukk

"Nona Angeline sudah sadar? " seorang wanita dengan seragam berlogo mawar emas datang dan memeriksa keadaanku
"A..A-Angeline?" aku tidak mengerti semua ini
" Akan saya panggilkan tabib nona" perempuan itu berlari keluar
"Sayang, kau sudah bangun?" Wanita berambut cokelat gelap dan mata violet itu
"Syukurlah kau sudah sadar, mama sangat khawatir beberapa hari ini!" Dia melanjutkannya
Aku benar-benar bingung mungkinkah aku masuk ke dalam novel yang kubaca sebelum tidur tadi.
A-aku tokoh antagonis yang akan mati ditangan pemeran utama pria.
"Kau sudah bangun lady angeline" d-dia dewa kematian ku!

Angeline Esther George

Baik mari kita ikuti saja alur drama ini dan kembali ke dunia asalku. Tapi tunggu... aku tidak ingin mati ditangan laki-laki itu. Mari kita ubah sedikit-ingat hanya sedikit alurnya.

"Kurasa aku sudah baik-baik saja mama" aku menjawab dengan senyuman
"Baiklah, biarkan tabib memeriksa mu"
"Nona sudah kembali sehat. Hanya saja jangan terlalu banyak pikiran. Saya permisi duchess" tabib keluar dari kamarku diikuti para maid dengan seragam berlogo mawar emas di bahu kiri.

"Mama ada urusan sebentar lagi sayang, kau istirahatlah" duchess george keluar dari kamarku

"Aku tau ini hanya tipu dayamu, aku tidak akan mengasihanimu. Mana mungkin seseorang yang tergelincir di danau bisa pingsan selama 4 hari. Dan satu lagi bertindaklah sebagaiman seorang bangsawan" pria bermata biru saphire itu berbalik

"Jangan lupa untuk datang ke kediamanku malam ini. Liliana mengundangmu di pesta ulang tahunnya" lalu dia berjalan meninggalkan kamarku.

"Ulang tahun liliana... pada malam itu juga pemberitahuan pertunangan ku dengan grand duke muda Anthonio bukan" hah aku harus menyusun rencana dari sekarang.

Biar aku perjelas terlebih dahulu. Di duniaku yang sebelumnya aku berumur 21 tahun dan sibuk mengurus skripsiku. Pertunangan itu dilakukan sebulan sebelum pesta liliana, jadi didunia ini aku berumur 18 tahun.
"Rencana pertama biarkan duke muda Anthonio bertemu dengan pemeran utama. Lalu, menyingkir perlahan dan pergi dari negeri ini, rencana yang sempurna tapi bagaimana, aku tidak punya cukup uang untuk kabur dari sini dan memulai hidup baru."

•••

"Angeline, apa kau sudah bersiap-siap kita akan berangkat sebentar lagi!" Duchess geogre memanggilku didepan kamar

"Sebentar ma, aleta sedang mendandaniku" aleta adalah salah satu maid kepercayaanku, umurnya yang lebih tua 4 tahun dariku dan juga didalam novel dia sangat setia pada angeline bahkan pada saat aku-maksudku angeline yang asli dieksekusi mati karena dipenggal dia datang mengatakan untuk mempertimbangkan kebaikanku selama ini. Namun, pada akhirnya dia harus dicambuk karena membela penjahat, sungguh malang nasibmu aleta... tapi tenang saja aku akan menyelamatkanmu.

"Kau begitu mempesona malam ini lady... cantik sekali" ujar aleta setelah selesai menyemprotkan parfum ketubuhku.

Aku menatap cermin dan benar-benar mengagumi wajah angeline,
"Ini menakjubkan aleta. Terimakasih"
"A-ah itu sama-sama lady sudah kewajibanku" dia menjawab dengan sedikit terkejut apa mungkin karena ucapan terimakasih ku.

•••
"Bagaimana perasaanmu saat ini putriku" duke george bertanya, dia sangat menawan malam ini. Usianya benar-benar menipu.
"Tentu saja aku sehat papa, tapi pa apa boleh aku bertanya sesuatu?" Aku harus memanfaatkan situasi ini
"Boleh. Apa itu?"
"Apakah pertunangan ini dapat dibatalkan pa?" aku memelankan sedikit suaraku sejujurnya aku sedikit gelisah
"APAA?" Duchess george terlihat terkejut dengan ucapanku karena kami sedang dalam kereta menuju kediaman si dew-maksudku anthonio. Kereta berhetni seketika. Duke george mengeluarkan sedikit kepalanya dan memerintahkan kusir untuk melanjutkan perjalanan
"Bisakah aku mengetahui alasannya putriku?"
Suasana tidak semencekam tadi tapi pertanyaan ini
"E-em itu, kurasa aku sudah tidak menyukai duke anthonio pa. Dan dia juga sepertinya sangat membenciku"
"Itu tidak bisa sayang, keluarga duke jacob- keluarga anthonio- akan memandang itu sebagai penghinaan" duchess berusaha memberikan pengertian.
"Lagipula, kau dapat membuatnya jatuh cinta kan" lanjutnya
dan juga mati ditangannya sambungku dalam hati.
•••

NOT AN ANTAGONIST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang