Hal aneh

12.9K 1.3K 10
                                        

Anthonio pov

"Rasanya sama" kata itu sudah tiga kali terucap di mulutku.

"Apa dia sudah tenang sekarang"

Tanpa terasa aku tertidur di kamar ini. Kamar calon istriku, yang harus pergi karena kelalaianku.
Mungkinkah ini teguran tuhan untukku.
Aku tidak pantas dicintai.
Seluruh kerluargaku pergi secara bersamaan dan ah sudahlah!

Tok!tok!
"Tuan ini aku helios, ada pesan yang inginku sampaikan. Apa aku boleh masuk?" Kudengar suara helios mengetuk dari balik pintu.

Huh! Sudah pagi
"Jangan masuk. Tunggu saja diruangan kerja ku"
"Baik tuan" katanya dari luar.

Kamar ini memang tidak ada yang boleh masuk. Hanya seorang pelayan yang sudah lama bekerja disini, dia juga salah satu orang kepercayaanku di rumah ini. Usianya sudah tua, dia mengabdikan hidupnya disini untuk merawatku sedari kecil. Hanya dia yang boleh masuk dan itu pun untuk membersihkan kamar ini saja.

Aku menemuo helios di ruang kerjaku.
"Pagi tuan, ada undangan dari kerajaan. Kaisar mengadakan pesta khusus malam ini. Semua rakyat diundang, dan ini undangan khusus untukmu" aku menerima surat itu. Dan menyuruh helios pergi.

Kembali ke pekerjaan yang membosankan ini. Aku sudah lama tidak berlatih pedang. Seminggu ini sibuk sekali mengurusi berkas yang tidak ada habisnya.

Aku berjalan ke halaman belakang tempat beberapa prajurit berlatih.
Dan menyuruh salah satu dari mereka melawanku.

Satu persatu dari mereka bergantian. Cih! Lemah. Untuk apa aku membayar merka dan mereka berlatih selama ini kalau hanya untuk mengalahkan satu orang saja tidak bisa.
"Baiklah, pertarungan kali ini aku akhiri" mereka semua tampak menghela napas lega.

Pertarungan itu sedikit menyegarkan pikiranku. Nanti malam akan diadakan pesta oleh kerajaan. Aku memilih bersantai sambil meminum teh didanau buatan daripada harus mengurung diri di dalam ruangan dengan pekerjaan sialan itu.

•••

"Apa kau akan ikut ke pesta nanti malam fred?" Tanya mona
"Sepertinya iya, ini momen langka. Kapan lagi rakyat biasa seperti kita bisa mengikuti acara bangsawan seperti itu. Bagaimana denganmu natasya" fred sambil menoleh kearahku.

"Sepertinya tidak bisa"
"Yahhhh!!!" Jawab mona dan fred bersamaan
"Ada apa memangnya. Ayolah kumohon" kata mona sambil mengedip-ngedipkan matanya
Gelengan kepalaku membuat mereka menunduk lesu.

"Kalian boleh membawa 5 risol untuk dibawa pulang" mereka langsung mengangkat kepala dan sumringah.
"Hehehe. Kau sangat tau cara membujuk kami" ucap fred sambil menyiapkan tempat untuk membawa pulang makanan itu.

"Kenapa kau tidak ingin kesana natasya" tanya kak leta setelah kami menutup toko
"Entahlah. Aku ingin menghindarinya saja" jawabku.

•••
Anthonio pov

Pesta ini ramai sekali. Aku hendak menghampiri putra mahkota yang sedang berbincang dengan beberapa bangsawan, tapi tidak sengaja menabrak seorang gadis. Sepertinya aku pernah lihat dia.

"Maafkan saya tuan" kata gadis itu.
Aku mengangguk, tapi mataku tidak sengaja melihat liontin hitam yang digunakan wanita itu.
Aku melanjutkan perjalananku menuju putra mahkota. Pikiran itu masih menggangguku. Aku pernah melihatnya. Ketika aku melihat gadis itu lagi. Dia sudah memasukkan kembali liontin yang sempat keluar tadi.
Obrolan yang dibahas para bangsawan mengalihkan sedikit perhatianku.

Bukankah wanita itu yang memberikan kue padaku di pesta rakyat. Tanpa sadar mataku kembali melihatnya. Ada apa dengan wanita itu.

"Siapa yang kau lihat sedari tadi Anthonio" tanya putra mahkota menyadarkanku.
"Kau terpesona pada wanita itu. Bagaimana jika aku panggilkan untukmu" lanjutnya
"Ah! Tidak perlu yang mulia" sekarang malahan dia yang melihat wanita itu.
"Bukankah dia cantik Anthonio" kata putra mahkota
"Ya, tapi aku bingung"
"Tidak perlu bingun. Aku ingin berdansa dengannya malam ini" aku terdiam mendengar ucapan putra mahkota ini. Bukankah dia tidak terlalu suka dengan karakter seorang wanita. Tapi sekarang dia seperti ingin mendekatinya.

Pesta berlangsung meriah. Mungkin juga dikarenakan tamu yang datang berasal dari seluruh kalangan.
Aku mencari helios yang sedang mengambil makanan untuk menyiapkan kereta karena aku sudah bosan dan ingin pulang.

Ketika sedang menunggu helios datang. Wanita tadi menghampiriku dengan tubuh yang sedikit sempoyongan.
Apa dia sedang mabuk?
Dia jatuh dan dengan refleks aku memegangnya. Bertepatan dengan itu helios datang. Dan mengatakan lebih baik dibawa pulang daripada mendapat rumor buruk.

Di perjalanan wanita ini masih tertidur entah apa yang diminumnya tadi. Tapi sepertinya dia tidak sengaja meminum alkohol yang ada di pesta.
Helios menyarankan untuk membiarkan sampai dia sadar esok hari lalu menyuruhnya pulang. Wanita ini terlihat seperti wanita baik-baik jadi aku menyetujuinya saja.

Disisi lain Angeline yang merubah niatnya dan datang di pesta agak terlambat tidak sengaja melihat peristiwa itu.
Dia yang berpikir bahwa alur cerita berjalan sebagaimana di novel sedikit menghancurkan harapannya beberapa saat yang lalu.

Lagipula memang dirinya siapa. Tidak berhak mengganti alur cerita ini, hanya seorang antagonis yang berniat menyelamatkan hidup saja.
Dia datang ke pesta bersama Aleta. Aleta yang tidak tau apa-apa hanya menikmati pesta karena memang tidak tau apa yang terjadi.
Dan menawarkan Angeline membuat resep beberapa makanan enak yang ada disana.

Anthonio telah sampai di kediamannya, dia menyuruh helios yang mengurus wanita itu. Dia berjalan menuju kamarnya.

"Aku yakin pernah melihat liontin itu" kata anthonio setelah membersihkan tubuhnya dan sedang bersiap untuk tidur.
"Tapi kenapa ingatan itu samar sekali." Tanpa sengaja katena lelah berfikir Anthonio tertidur.

Ketika hendak menuju meja makan Anthonio tidak sengaja mendengar pembicaraan para pelayan. Wanita yang dibawanya semalam bertanya letak kamar Anthonio, tapi tidak jadi karena kamar nya dikunci.
"Bukankah itu hal aneh" kata Anthonio dalam hati.

•••
Selamat membaca!!!
Kalau kalian suka sama part ini boleh banget di vote dan komen.

NOT AN ANTAGONIST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang