Last but not least

9.1K 878 21
                                    

Cerita ini masih kalian simpen g sih hehe!

Angeline pov
"Kemana perginya ayah bu?" Tanya abryel sembari menaruh kepalanya bosan di atas karpet berbulu. Setelah lelah bermain dan berlatih pedang dengan para ksatria.

"Ayah sedang ke istana, mungkin sebentar lagi akan sampai" aku menjelaskan sambil memberinya segelas air.

Bagaimana aku menjelaskan hubungan dua orang ayah dan anak itu. Mungkin ungkapan yang paling tepat adalah Love Hate Relationship dimana ketika salah satunya pergi akan sibuk mencari sementara ketika bersama saling mencaci.

Aku terlalu gemas kadang dengan mereka berdua. Perhatian yang diberikan bahkan tidak masuk akal.

Pernah suatu waktu Anthonio meminta satu ksatria nya untuk berpura-pura menjadi penculik untuk membawanya ke hutan saat Abryel marah pada Anthonio dan berniat kabur. Lalu Anthonio datang sebagai pahlawan yang menyelamatkan putranya.

Haha! Mengingat hal itu aku selalu saja tertawa. Lalu saat sampai rumah Abryel menangis dan berjanji akan menjadi anak yang baik dan selalu menurut pada Anthonio, dan Anthonio dinobatkan sebagai ayah suci sang penyelamat.

Jangan tanya padaku apa itu artinya, karena aku bahkan tidak mengerti apa yang dia maksud. Dan tebak apa yang terjadi keesokan harinya, Abryel tahu bahwa itu adalah rencana ayahnya dan dia merajuk selama seharian penuh tidak ingin keluar kamar.

Setelah kehamilan yang kedua ini. Hey! Bagaimana bisa aku lupa menjelaskan pada kalian bahwa aku sedang hamil anak kedua kami. Anthonio berharap dia perempuan karena dia tidak sanggup jika harus ada Abryel yang lain dirumah ini.

Dan dia mengatakan bahwa tebakannya itu benar dilihat dari hobiku sekarang yang senang berkebun, tetapi Anthonio semakin menyebalkan dengan melarangku memasuki dapur untuk memasak. Karena kecerobohanku waktu itu yang tidak sengaja menggores tanganku. Jadilah dia murka.

•••
Anthonio pov

Sepanjang perjalanan menuju kediamanku aku terus memikirkan dua kesayanganku itu, ditambah satu lagi yang berada diperut Angeline.

"Helios, berhenti didepan sana" Mataku melirik pedang yang sedari tadi menarik perhatianku. Tapi sepertinya pedang ini tidak dijual di tempat seharusnya. Karena itu dijual oleh seseorang kakek tua yang berjualan hanya diatas alas tipis. Kuputuskan untuk membelinya karena teringat wajah Abryel.

Apakah istri kecilku membuat ulah lagi dirumah? Aku yakin sekali dia menyuruh para pelayan tutup mulut saat dia sedang membuat resep baru untuk restorannya yang baru akan diberikan padaku untuk mencobanya saat sudah tersedia.

Aku telah menyerahkan restoran itu kepada asisten kesayangannya entah siapa aku lupa, yang kabur bersamanya meninggalkanku.

Ya! Walaupun pada akhirnya aku yang pertama kali mencoba makanan buatannya, tetap saja aku tidak ingin wanita itu bersusah payah, dia hanya boleh berfokus padaku benar?.

Ah! Aku merindukannya, memeluk tubuhnya yang walaupun mungil tetapi sangat pas. Mungkin tuhan tahu bahwa dia tercipta hanya untukku.

Saat sampai aku langsung mencari Angeline dan melakukan kebiasaan rutin kami yaitu hug and kiss kesukaanku. Walaupun dia masih saja malu melakukannya.

Jangan lupakan anak nakal satu itu yang tidak bisa melihatku berduaan dengan ibunya. Aku kesal setiap kali dia berteriak.

"Jangan coba-coba memakan bibir ibuku. Nanti jika itu habis tidak ada lagi yang mengomeliku" katanya dengan mata yang mendelik.

•••

Yeyyyyy!!!
Ini hadiah dari aku buat kalian. Karena hari ini aku lagi ulang tahun jadi mau berbagi kebahagiaan untuk kalian.

Semoga suka ya!

NOT AN ANTAGONIST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang