Note: Part ini tidak termasuk kedalam bagian cerita hanya sampingan untuk hiburan.
Anthonio pov
Di kantor
"Apa kalian semua anak TK yang perlu didikter satu persatu mengenai tugas kalian. Keluar sekarang dan perbaiki itu semua" aku membalikan badanku menuju kursi sambil memijit pelipisku. Pekerjaan mereka tidak ada yang benar.
Apa mereka pikir dengan duduk berjam-jam dikantor dan mengobrol sepanjang hari adalah pekerjaan mereka.
Banyak sekali alasan yang bahkan tidak masuk akal. Huh! Aku lelah sekali.
Berjalan menuju sofa yang berada dalam ruangan dengan tulisan Marketing Manager dipintunya.
Tok!tok!
"Masuk!" Aku mengambil posisi duduk untuk melihat siapa yang datang.
"Ini pak, laporan yang semalam bapak minta"
"Duduk disini" aku melihat kearah pintu yang sudah ditutup.
"Tidak perlu pak, pekerjaan saya masih banyak" jawabnya
"Sayang! Jangan membantah" dia menaruh laporan yang dibawanya ke meja kerjaku, mengunci pintu, dan berjalan menyusulku duduk di atas sofa.
"Apa hari mu melelahkan?" katanya sambil memijat pundakku.
Angeline pov
"Hmm...Aku lapar Angeline" iya! Dia pacarku selama 2 tahun ini. Tidak pernah ingin mempublikasi hubungan didepan umum. Kenapa? Entahlah tidak ada alasan yang jelas. Tidak sembunyi-sembunyi hanya saja tidak pernah memperlihatkannya. Anthonio sering kali merajuk setiap kami membahas permasalahan ini.
"Mau makan apa?" Tanyaku meraih handphone berniat memesan lewan aplikasi ojek online. Kebetulan ini sudah jam makan siang dan aku juga lapar karena belum makan dari pagi.
"Terserah!" Lihat, seharusnya aku yang begitu kan.
"Terserah tidak ada dalam aplikasi" kataku
"Ayam geprek bagaimana?" Tanyaku
"Tidak ingin yang pedas" jawabnya
"Sushi?"
"Tidak ingin nasi" katanya
"Bakso?"
"Jangan! Terlalu berlemak"
"Jadi kau mau apa?" Tanyaku sambil menarik napas
"Terserah"
"Anthonio! Kau tau betul bagaimana aku ketika sedang lapar" dia mengeluarkan cengiran bodohnya.
"Aku tidak tau mau makan apa"
"Baik! Aku pesan makanan dan kau tidak boleh menolak"
"Kamu pesan apa?" Dia mengintip. Aku hanya diam tidak berniat menjawab.
"Jangan berantakan makannya!" Aku menghapus saus yang ada di ujung bibirnya
"Bwurgwernya bweswar swekali hehe" Anthonio ini menggemaskan sekali kalau tidak sedang menyebalkan.
"Nanti ke apartemen milikku dulu ya" katanya lagi setelah menelan kunyahannya.
"Pekerjaanku masih banyak yang belum dikerjakan sayang" kataku
"Aku bantu" katanya berusaha meyakinkan
"Aku tidak percaya"
"Aku sedang berbicara sebagai bosmu sekarang" nada bicaranya berubah tegas
"Justru itu bos! Pekerjaanku masih banyak"
"Mau gajimu bulan ini ku potong" nadanya belum berubah
"Tentu tidak! Hehe" jawabku cepat
Jurus andalanmu!
•••
Nih hadiah buat kalianInget! Ini ga ada hubungannya sama cerita ya. Cuma hiburan aja
Selamat membaca dan Malam mingguan semuanyaaa
![](https://img.wattpad.com/cover/256378793-288-k602754.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT AN ANTAGONIST (END)
FantasySebentar Bukankah langit-langit kamarku berwarna putih? Sejak kapan aku mulai menyukai warna pink? Baiklah! Aku tau ini mimpi. Memejamkan mata sebentar dan buka lagi HAHHHH! brukk "Nona Angeline sudah sadar? " seorang wanita dengan seragam berlogo m...