Anthonio pov
"Aku bukanlah Angeline" katanya lirih
"Apa maksudmu dengan bukan Angeline. Jangan bercanda sayang atau kau ingin mengerjaiku" ujarku sambil terkekeh
"Apa kau percaya dengan perpindahan jiwa?" aku merasakan astmosfer disekitarku sedikit menegang.
"Aku bukan Angeline yang asli entah bagaimana caranya aku bisa berpindah ke dunia ini, jadi maafkan aku karena telah membohongimu"
Aku terdiam mendengar penjelasannya karena jujur saja aku bingung bagaimana menanggapinya.
"Aku... entah bagaimana caranya bisa berada ditubuh ini. Kau ingat hari dimana aku terbangun dari pingsanku yang entah karena apa aku tidak tau, itu adalah kali pertama aku melihatmu dan merasakan aura kebencian dari dalam dirimu dan keinginan untuk membunuhku. Sejak saat itu aku sudah menyusun bagaimana cara untuk kabur dan menghindar darimu"
Aku benar-benar membisu, tetapi tanpa sadar aku memeluknya dan mengunci pergerakannya karena aku takut sekali tahun-tahun mengerikan dimana aku kehilangannya terulang lagi.
Aku terdiam benar-benar membisu apa aku pernah melakukan hal seburuk itu padanya, apa aku tidak pernah memperlakukannya dengan layak, apa aku pantas untuknya.
Tidak! Tidak ada yang boleh merebutnya dariku, dia milikku. Aku mengakui kesalahanku tapi jangan hukum aku begitu
"Aku terkejut dengan fakta ini, tetapi aku benar-benar minta maaf karena pernah melakukan itu padamu. Aku tidak mau kau pergi dariku lagi, siapapun dirimu aku jatuh cinta padamu. Jangan pernah tinggalkan aku lagi, sebenarnya aku cukup senang kau mau mempercayaiku dan jujur akan hal ini. Aku tidak akan mengizinkanmu meninggalkanku. Kau tau, aku hampir gila waktu itu karena kehilanganmu, belum lama aku merasakan kehangatan dan kasih sayang darimu namun setelahnya kau meninggalkanku"
"Jadi daripada itu ceritakan padaku bagaimana kau dan kehidupanmu sayang" aku tidak peduli siapa wanita ini yang ku tahu dia adalah belahan jiwaku
Malam itu penuh dengan obrolan kami, tentang dia yang berasal dari dunia modern, apa yang membuatnya senang serta mengapa dia memutuskan untuk membuat sebuah rumah makan.
Wanita ini dan segala pemikirannya membuatku benar-benar jatuh terlalu dalam bahkan sampai aku bingung bagaimana caranya untuk keluar.
Setelah melihatnya tertidur lelao dengan mata yang tertutuo rapat. Aku melonggarkan pelukanku dan perasaan bimbang muncul perlahan-lahan.
Sepanjang ceritanya tadi aku tidak berani menanyakan tentang seseorang spesial miliknya. Aku takut, takut kalau suatu saat nanti aku menemukan fakta bahwa dia tidak mencintaiku, aku berlebihan dan aku tau itu. Tapi bagaimana mungkin jika nanti... tidak tidak jangan fikirkan itu.
Seandainya jika hari itu aku menolak pertunangan yang diajukan oleh ibuku, aku pasti akan menyesalinya hari ini
•••
Angeline povAku terbangun dengan perasaan lega karena aku baru saja mengakui diriku sebenarnya, dan respon yang diberikan Anthonio tidak sepeeti yang aku bayangkan, aku berpikir mungkin Anthonio mencintai Angeline, ya Angeline yang asli bukan aku, tapi sepertinya aku mulai nyaman dengan peranku saat ini. Angeline tidak seburuk itu.
Ah! Aku pergi ke penjara bawah tanah di mansion Anthonio ini untuk melihat kondisi Elaine yang siang ini akan di eksekusi. Aku terlihat sangat jahat disini, padahal aku sudah merebut takdirnya.
Tapi ini semua adalah karma dari perbuatannya, dia yang menyebabkan dirinya berada disini dikurung dan akan dipenggal.sebentar lagi. Niat hati ingin meminta maaf dan memberikan beberapa makanan lezat untuk terakhir kalinya.
"Elaine! Em... apa kau mau ini. Aku buatkan khusus untukmu" aku mencoba untuk ramah karena sebersit perasaan bersalah hadir.
"Aku tau kau sudah menambahkan racun disana jadi aku tidak berniat menerimanya"
"Tidak sama sekali cobalah" aku mendekati sel tahanannya. Para prajurit yang berjaga dibelakangku mulai waspada
Setelah tangan ringkih itu meraih piring yang ku berikan, aku berdiri dan beranjak lalu pergi dari tempat itu.
•••
Aku membangunkan Anthonio yang masih tertidur pulas dikamarku, susah sekali membangunkan manusia satu ini. Mungkin lain kali aku harus menyuruh Helios saja."Anthonio, ayo bangun orang tuaku akan sampai sebentar lagi"
"Hmm...hmm" bukannya bangun, dia malah menarik tanganku dan mengurungku dalam dekapannya.
"Sebentar lagi ya"
"Itu adalah kata yang kau ucapkan sejak 1 jam yang lalu"
"Elaine akan dieksekusi siang ini"
"Hmm...hmm"
"Baiklah, lepaskan dulu tanganmu ini. Aku akan menyiapkan beberapa hal"
"Itu bukan tugasmu sayang. Diam dan menurut karena aku masih ingin memelukmu "
•••
Aku mau cerita sedikit,
Karena ini cerita pertamaku jadi aku belum terlalu paham nyusun kata-perkatanya supaya jadi tulisan yang baik dan bisa dirasakan gitu.Jadi maaf banget kalo ceritanya kurang menarik atau alurnya kecepetan, nah karena perbendaharaan kata aku dalam menulis cerita itu dikit banget (aku pasti berusaha untuk belajar lagi) jadi aku ga akan bikin banyak chapter
Emang niat awalnya juga ga sampe 30 part sih,
Jadi ini part-part mendekati ending
Udah sih segitu aja hehe pokoknya jangan bosen-bosen baca cerita aku yang masih pemula ini ya
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT AN ANTAGONIST (END)
FantasySebentar Bukankah langit-langit kamarku berwarna putih? Sejak kapan aku mulai menyukai warna pink? Baiklah! Aku tau ini mimpi. Memejamkan mata sebentar dan buka lagi HAHHHH! brukk "Nona Angeline sudah sadar? " seorang wanita dengan seragam berlogo m...