MITHA

5.4K 557 32
                                    

Banyak yang mengatakan, jika kematian Sastra akibat mengalami depresi. Ada juga yang mengatakan bahwa ia dirasuki setan hingga melakukan bunuh diri.

Bisma bingung menjelaskan kepada Paramitha, saat ia tersadar nanti.

Para warga desa kembali menuju langgar dan mereka melakukan pengajian disana, Pandji pun ikut serta berdoa.

Sementara Bisma, berdoa, tak jauh dari Paramitha.

"Allahummaghfirlaha warhamha wa'aafiha wa’fu anha wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bil maai wats-tsalji walbaradi wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa ‘a'udzu min ‘adzaabil qabri wa fitnatiha wamin ‘adzabinnari.

Allahummaghfir lihayyinaa wamayitina wasyahidina waghaaibinaa washaghiiranaa wakabiiranaa wadzakarinaa wauntsaana.

Allahumma man ahyaitahu minna wa ahyiha ‘alal islami waman tawaffaitaha minnaa fatawaffaha ‘alal iimaani.

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa tudhillanaa ba’dahu birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin."

Artinya :

“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami atau istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.

Ya Allah, berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghaib, kami yang kecil – kecil kami yang dewasa, kami yang laki – laki maupun perempuan.

Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.

Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Allah yang lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

"Mitha..." 

Paramitha baru saja tersadar, ia melihat Bisma yang duduk di sampingnya.

"Mas, ibu mana...?" 

"Mitha istirahat dulu ya, jangan banyak gerak, mas ambilin minum ya."

"Ibu... bu... bu... mas... ibu mana...?"

"Mitha... ayo sini..." Bisma mengajaknya untuk duduk di belakang rumah.

"Ibu mana mas?"

"Ibu... ibu sudah pergi Mitha."

"Pergi kemana mas?"

"Ibu meninggal dunia."

"Mas... mas bohong kan? Mas... mas jawab! Ibu...!"

Mitha berteriak berkali kali dan mencari Sastra hingga ke kamarnya. Kosong, sepi, tak ada sosok Sastra disana.

"Ibu..."

"Mitha..."  Bisma memeluk dan menenangkan dirinya.

"Ibu mas, ibu mana?" 

Bisma mengajaknya ke tempat dimana Sastra di kebumikan.

KETIKA IBU DATANG  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang