SATU TAHUN BERLALU

4.9K 554 77
                                    

Mitha dan Bisma kini

"Mas, kita ke makam ibu mas, Mitha kangen sama ibu."

"Ayo... sek, kunci rumah dulu." Ucap Bisma.

Berdua berjalan bersama, menunggu makam Sastra. Tiba disana, Bisma memimpin doa bersama istrinya yang kini sudah genap 18 tahun dan Bisma 19 tahun.

"Mas, Mitha pengen main ke hutan lagi, kayak dulu... boleh ndak."

"Ngapain sayang?"

"Kangen burung mas..."

"Burung mas?"

"Burung mas kan sering, burung yang buat di mangan mas, burung mas kan ndak iso di pangan."

Bisma menahan tawanya. Ia kemudian mengajak istrinya ke hutan, tempat dimana mereka menemukan burung saat pertama kali mereka bertemu.

Tiba disana...

"Banyak burungnya mas..." Bisik Mitha.

"Tapi kok sebanyak ini ya, aneh Mitha?"

"Kenapa mas?"

"Kita hati hati, sapa tau ada yang sengaja mancing kita kesini."

"Tapi kan ibu udah ndak ada mas?"

"Nyi Laksmi masih ada Mitha, denger kabar... ada beberapa bayi meninggal dalam waktu bersamaan di tiap desa."

"Hah? Kok iso mas?'

"Iya, makanya kita harus hati-hati. Kamu inget ndak, kepala dia ilang kan? Waktu kita di goa?"

"Ooh... iya mas, apa ndak kita cari aja Laksmi?"

"Caranya gimana sayang?"

"Ulang lagi mas, bilang sayangnya."

"Halah..."

"Ayo mas..."

"Berapa kali?"

"Sing akeh..."

"Hahaha..." Tawa mereka, membuat burung  kembali beterbangan dan menghindar.

"Yah... kabur sayang..."

"Suara kita nakutin mas..."

"Hahaha... Hahaha... Hahaha...!"

"Hiks... huu... huu... hu... hu... hiks... hiks..."

"Tolong... tolong..."

"Mas, denger mas...?"

"Ini ulah jin, biarin aja sayang... ayo, kita pulang."

"Mas, apa nanti malem kita cari tau?"

"Boleh, tapi... kamu dirumah aja ya?"

"Ndak mau mas... maunya ikut... kangen berantem gitu..."

KETIKA IBU DATANG  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang