PANDJI TERANCAM NYAWA, BISMA DATANG, MITHA TERLUKA.

4.9K 522 46
                                    

*****

"Obat apa ini dek?"

"Minum aja mas, biar cepet sembuh..."

Sambil terbatuk batuk dan meraih gelas berisi racun. Pandji meminumnya perlahan.

"Gimana mas?"

"Rasanya aneh, tenggorakan kayak kering dek."

"Biasa itu mas, nanti juga baikan,"

Selang beberapa menit, Pandji memuntahkan darah,

"Dek, ini kenapa?" Pandji melemah, tenggorokannya tercekat, ia kesulitan bernapas dan jatuh pingsan.

"Hmmm..." Gumam Ajeng, sambil tersenyum melihat Pandji yang tak berdaya.

Ia menyeret tubuh Pandji dan menyimpanya di dalam kamar Sukma.

"Tinggal nunggu ibu dateng..." ucap Ajeng.

Keluar dari kamar, Ajeng berjalan menuju hutan. Sementara Pandji sedang meregang nyawa.

"Mitha, Mas izin keluar rumah? Boleh?" Ucap Bisma.

"Mau kemana mas?"

"Pengen ketemu mas Pandji, ndak tau kenapa kok kepikiran sama dia."

"Iya boleh mas, hati hati ya... cepet pulang mas..."

Bisma mencium kening istrinya, dan ia meninggalkan rumah.

Tiba disana...
Rumah Sukma tampak sepi, "Mas... mas Pandji..." ucap Bisma, dari depan pintu rumah.

"Motornya ada, tapi kok ndak nyaut? Mas... mas Pandji..."

Bisma mencoba masuk dari pintu belakang, ia memanggil nama Pandji berulang, namun tak ada jawaban.

Dengan yakin, Bisma tau jika Pandji ada di dalam. Ia mendobrak pintu dapur.

"Mas!"

"Mas!"

Bisma mencarinya di dalam kamar, tak ia dapati Pandji.

"Kamar ibu?!"

Bisma mencoba membuka kamar Sukma yang terkunci. Karena tak sabar, ia pun mencoba mendobraknya.

"Bismillah, maaf Bu!" Ucapnya, sambil mendobrak pintu kamar Sukma.

"Innalilahi, mas? Mas!" Teriaknya.

"Mas, bangun mas, ya Allah mas!"

Bisma menekan denyut nadinya dan mencoba merasakan nafasnya.

"Masih ada, mas, mas ayo kita pergi dari sini!"

Bisma membopong tubuh Pandji yang jelas lebih besar darinya. Agar tak terlihat warga lain, ia melewati kebun belakang rumah dan mencari jalan pintas.

Setengah jam berlalu...

"Bentar lagi kita sampe mas."

Bisma terus melangkah maju, ia lelah namun tetap melanjutkan perjalanan.

Tiba dirumah...
Ia meletakkan Pandji di dalam kamar Sastra dan mencoba mencari cara agar Pandji tersadar.

"Mitha, mas Pandji ada disini, dia keracunan, mas mau bantu dia dulu ya sayang."

"Keracunan apa mas?" Tanya Mitha panik.

"Belum tau, tunggu ya!" Ucap Bisma, sambil berlari menuju dapur.

Mitha mencoba turun dari ranjang dan melihat keadaan Pandji.

"Mitha, kok turun?" Tanya Bisma.

"Ndak sakit lagi mas, nih..." Mitha membuka pakaiannya dan memperlihatkan lukanya.

KETIKA IBU DATANG  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang