KETIKA IBU DATANG

SELAMAT DATANG DI GOA, MITHA... BISMA KANGEN

"Perjalanan kita ini, masih jauh loh." Ucap adjie.

"Ndak masalah..." sahut Bisma.

"Capek mas..." ucap Saras.

"Hmmm... tadi yang mau ikutan siapa coba...?" Ucap Bisma.

"Dari pada sendirian kan mas..." sahut Saras.

"Terus maunya gimana?" Tanya Adjie sambil berbalik badan dan melihat Saras.

"Gendong mas..." ucap Saras.

"Halah..." ucap mereka berdua.

"Kamu aja Bisma."

"Lah kok saya?"

"Iya, nanti gantian pas ketemu Mitha, gimana?"

"Lah, urusannya repot cuk..." ucap Bisma sambil berjongkok, "Naik naik..." Pinta Bisma pada Saras.

"Makasih mas..." ucap Saras, sambil tersenyum.

"Hmmm... iya..." Sahut Bisma.

Adjie menahan tawa, sepanjang perjalanan.

"10 meter gantian..." ucap Bisma.

"Iya iya... jarak pendek juga kok." Sahut Adjie.

"Mas?"

"Hmmm...?'

"Saras berat ndak?"

"Nggak kok, nggak berat."

"Makasih mas...'

"Iya..."

"Mas...?"

"Hmmm... opo meneh?"

"Istrinya marah ndak kalo liat?"

"Bukan marah lagi, tapi tnggal nama."

"Oh gitu..." ucap Saras menahan tawa.

"Hahaha..." tawa Adjie pecah, ketika mendengar ucapan Bisma.

"Mas?"

"Apa?"

"Mas kangen sama istrinya?"

"Kangen banget..."

"Enak ya mas, ada yang dikangenin..."

"Kebo kamu juga kangen sama kamu..." umpat Adjie.

"Ih... masnya gitu banget." Ucap Saras, sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha..." mereka berdua mentertawakan Saras.

"Wes... gantian, udah 10 meter." Ucap Bisma.

"Kok cepet sih?'

"Wes to... ngerti lah..." ucap Bisma, sambil mengedipkan mata pada Adjie.

"Hmmm... ngerti kok. Ayo sini." Ucap Adjie yang terlihat sumringah.

"Pindah pindah, kayak apaan aja." Gumam Saras.

"Mau apa ndak...?"

"Ya mau mas..."

"Ya sini cepet..." ucap Adjie.

Saras pun naik ke punggung Adjie.

"Hmmm... patesan kamu ndak tahan, gini toh..." ucap Adjie pada Bisma.

"Ngerti ta?" Ucap Bisma pada Adjie.

"Paham malah, gimana gitu rasanya ya? Aduh... cuk..." ucap Adjie.

"Hahaha..." Mereka berdua tertawa, sementara Saras kebingungan.

"Nggarai pengen iki..." ucap Bisma.