RENCANA KUNCORO, ABDI DAN LUKMAN, TANTANGAN BAGI BISMA

2.6K 266 40
                                    

     Perjalanan mereka pun tak sia-sia, setelah beberapa kali beristirahat di tepian jalan dan duduk diatas bangku kayu, berdua.
"Desa kita sepi sayang." Ucap Bisma, saat mereka baru saja menapakkan kakinya, di desa Renggogeni.
"Iya ya mas, terus… kita harus kemana lagi mas? Kita ndak mungkin begitu aja ketemu Laksmi kan?" Ucap Paramitha. Tiba-tiba saja, terlihat sosok menyerupai Kuncoro, melintas seorang diri.
"Kuncoro?" Bisik Bisma kepada Paramitha.
"Kayaknya dia mau kemana gitu mas." Ucap Paramitha.
"Kita ikutin sayang." Ucap Bisma.
     Mereka berdua mengikuti Kuncoro. Sesekali Kuncoro menoleh kanan dan kirinya, "Kok aku merinding?" Ucap Kuncoro, sambil merasakan tengkuk lehernya yang meremang.
     Berjalan kembali, hingga Kuncoro tiba di sebuah rumah, nampak Kuncoro, menemui dua orang penduduk desa yang sempat memprovokasi warga untuk mengusir mereka berdua. Adalah Lukman dan Abdi.
"Mas itu yang ngusir kita dari desa kan?" Ucap Paramitha.
"Iya Mitha, kita liat, mereka bikin rencana apa lagi." Ucap Bisma, sambil menggandeng tangan Paramitha.
     Nampak Kuncoro memerintahkan Lukman dan Abdi untuk membuang mayat wanita tanpa kepala di sana.
"Kun?!" Ucap Abdi.
"Iya? Kenapa?" Ucap Kuncoro.
"Saya mencium aroma orang asing disini." Ucap Lukman yang mendadak nampak seperti hewan, terutama pada bagian hidung dan telinga.
"Benar, saya mencium aroma daging seger, dua orang… kayaknya." Ucap Abdi yang sama persis dengan Lukman.
"Tapi, yang satunya agak beda." Ucap Lukman.
"Iya Lukman,tiba-tiba kok nggak kecium aromanya. Terus satunya lagi, mendadak aromanya juga ilang. Siapa yang lebih setan dari kita berdua?" Ucap Abdi, sambil tersenyum dan menoleh kebelakang.
"Hahaha… masa kalian ada saingan?" Ucap Kuncoro. 
"Mereka menghilang, kayaknya." Ucap Lukman.
"Siapa kira-kira mereka?" Tanya Kuncoro.
"Sejenis kami ini." Ucap Abdi.
"Maksud kalian? sama seperti kalian berdua?" Ucap Kuncoro.
"Benar!" Ucap Lukman.
"Mereka sepasang!" Ucap Abdi.
"Kenapa ndak kalian kejar dan habisi saja?" Ucap Kuncoro.
"Ndak sekarang Kuncoro!" Sahut Lukman.
"Kita butuh waktu yang tepat!" Ucap Abdi.
"Baiklah, yang penting rencana kita berhasil, setidaknya Laksmi sudah menjadi hal yang paling di takuti Warga desa. Kita jadikan dia sebagai alat untuk meluruskan rencana kita."
"Tapi inget Kuncoro, bagian kami berdua." Ucap Abdi.
"Tenang, aku selalu inget apa yang bakal kalian dapet, baiknya kita lanjutkan, masih butuh 6 orang wanita hamil muda untuk kita jadikan tumbal." Ucap Kuncoro.
     Mereka bertiga tertawa sambil berjalan meninggalkan sebuah rumah, tempat mereka bertemu. Sementara itu,"Rencana selanjutnya apa mas?" Ucap Paramitha.
"Bahaya sebenarnya, Mitha. Lawan kita itu iblis, sejenis Laksmi." Ucap Bisma.
"Kita juga kan mas?' Ucap Paramitha.
"Eh, kita kan manusia Mitha…" ucap Bisma.
"Ooh… maaf mas, lupa. Anu… ehm… mas tau, kira kira, mereka ada rencana apa? Soalnya kalo yang Mitha denger, mereka mau nguasai desa ini mas.
"Iya, waktu kita nggak banyak Mitha." Ucap Bisma.
"Wah, berapa lama waktu kita?"
"Mungkin 1 hari." Ucap Bisma.
     Mereka berdua berjalan dengan membawa istrinya berjalan melalui hutan,"mas, ndelok… ada hantu wanita tua mas…" bisik Paramitha, saat melihat sosok hantu yang muncul diantara pepohonan.
"Maaf, mungkin kita salah tempat, numpang lewat mbah." ucap Bisma dengan nada sopan.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Latin: qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.
Artinya: Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'

     Melakukan perjalanan kembali, hingga mereka menemukan tempat bersembunyi.
"Kuncoro bener-bener jahat Mitha, dia buat rencana ndak baik"
"Jadi artinya Laksmi ndak pernah datang kan mas?" 
"Mungkin juga, tapi mas yakin, dia ada." 
"Laksmi ada mas, dia ada, Mitha juga yakin." Ucap Paramitha 
"Dia ada, tapi saat ini sepertinya dia sengaja sembunyi, dia tau kita lagi cari dia, ada kemungkinan dia bersekutu sama Kuncoro dan dua iblis tadi, Abdi dan Lukman." Ucap Bisma.
"Bisa jadi ndak ya mas." Ucap Paramitha.
Menemukan sebuah gubuk kosong, Bisma mengajak Paramitha untuk beristirahat di dalam sana.

KETIKA IBU DATANG  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang