Still

3 1 0
                                    

Malaka menatap pantulan wajahnya di cermin. Hari ini ia nampak pucat dengan kantung mata yang tiba-tiba terlihat jelas. Bibirnya kering dan tenggorokannya sakit. Sepertinya ia demam.

Malaka berjalan duduk di atas kursi yang biasa ia pakai untuk membuat video. Membuat video di hari yang maish subuh rasanya tidak buruk. Sekalian kerja sekalian biar ringkas. Ia baru selesai mandi jadi rasanya pas.

Pukul 06.00 Malaka sudah menyelesaikan rekaman videonya. Tinggal nanti malam—mungkin—ia akan mengedit. Sekarang ia akan beberes sebentar dan segera berangkat ke butik. Sepertinya butik akan ramai hari ini. Mengingat beberapa pesanan gaun akan diambil oleh pemesan secara langsung di butik.

Malaka turun ke lantai satu sambil menenteng dua tas di tangan kanan dan kiri. Ia lihat ibunya sedang menggunakan kerudung sepertinya hendak keluar membeli sayuran.

"Ibu mau belanja?" Tanya Malaka.

"Iya. Kamu mau berangkat, nggak sarapan dulu?"

"Aku makan pisang aja deh. Sekalian bekal roti sama buah ini aja." Ucap Malaka menunjuk buah buahan kering yang ada di atas meja makan.

"Ibu siapin?" Tawar ibu.

"Nggak usah biar aku aja. Sekalian nunggu grab. " Malaka bernajak mengambil kotak makan dan pisau untuk memotong buah buahan.

"Kenapa naik grab?" Tanya ibu.

"Males aja berangkat sendiri, capek. " Jawab Malaka sambil mengemas bekalnya dalam tas.

"Oh yaudah aku berangkat dulu ya. Grab-nya udah Dateng. " Ucap Malaka pamit.

"Loh grab motor?" Ucap ibu setelah melihat sopir grab motor di depan gerbang.

"Iya hehe... Bosen mobilan terus. Assalamualaikum aku berangkat."

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati."

Di balik kemudinya Andra melihat Malaka yang sedang menaiki motor ojol. Bisa ia lihat Malaka sedikit kesulitan membawa bawaannya yang tidak sedikit. Andra tersenyum kecil.

"Kenapa sih Lo selalu milih susah gitu?" Gumam Andra sambil meremat kemudinya. Ia geram sendiri  melihat Malaka yang kesulitan.

"Harusnya gue kasih tumpangan ya." Gumam lelaki itu lagi.

"Bodo lah. Gue masih sebel sama dia!"

oOo


MALAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang