Cheol di Indomaret

43 7 0
                                    

WARNING!!!

Halu akut. Typo parah!

****

Malaka sudah sampai di stasiun. Segera ia pesan gocar setelah ia keluar dari gerbang cek. Tubuhnya cukup lelah jika disuruh untuk naik angkutan umum atau pun ojek.

Malaka segera masuk ke mobil yang ia pesan. Setelah memastikan alamat tujuan mobil segera beranjak membawa Malaka ke rumah Nadhira.

"Halo," sapa Malaka pada seseorang di telepon.

"Iya. Udah sampe mana nih. Aku jemput ya,"

"Eh ga usah. Udah di gocar ini aku hehehe," ternyata Malaka sedang menelpon Nadhira.

"Yailah... Padahal aku bisa jemput kamu loh." ucap Nadhira di seberang telepon.

"Hehe maaf. Udah deket kok ini lagian. Udah ya,"

"Oh, iya. Ditungguin," jawab Nadhira.

"Oke, bye..."

"Oke, tiati"

"Oke,"

'Tut' sambungan telepon terputus.

Tiba tiba mobil yang ditumpangi oleh Malaka berhenti. Dan nampak di bagian kap mobil itu asap mengepul.

"Aduh, Mbak. Maaf mobilnya mogok. Saya cek dulu ya," ujar si sopir sungkan.

"Ah, iya nggak papa pak." setelah mendapat persetujuan Malaka si sopir segera keluar dari mobil dan mengecek keadaan mobilnya.

Malaka menunggu di dalam mobil dengan gusar. Pasalnya gadis itu lapar sekarang.

"Mbak, maaf. Sepertinya bakal lama ini. Bagaimana?" tanya pak sopir pada Malaka.

"Berapa lama, Pak kira kira?" tanya Malaka memastikan.

"Saya nggak tahu, Mbak. Soalnya saya nggak bawa alat buat benerinnya. Jadi mbaknya gimana?" nampak pak supir gundah.

"Oh, yaudah, Pak. Saya turun sini aja. Biar dijemput temen saya." jawab Malaka sambil memasukan ponselnya ke dalam tas dan mengambil selembar uang seratus ribu rupiah.

"Maaf ya, Mbak. Saya ngga tahu kalau kayak gini." sesal pak sopir yang sudah nampak berumur itu.

"Nggak apa apa, Pak. Sudah dekat lagipula.  Ini uangnya ya," Malaka menyerahkan uang seratus ribuan itu pada pak sopir.

"Duh, Mbak nggak usah bayar aja. Nggak sampai tujuan ini, " ujar pak sopir menolak uang yang diberikan Malaka.

"Nggak apa apa, Pak. Ambil saja sekalian kembaliannya nggak papa kok. Saya duluan ya, Pak." ujar Malaka sambil tersenyum.

"Terima kasih ya, Mbak."

"Iya, Pak. Permisi," Lantas gadis itu segera pergi meninggalkan mobil tadi bersama si sopir.

Malaka memegang perutnya yang terasa lapar. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk pergi ke indomaret di seberang jalan. Kebetulan sekali.

Malaka menggeret kopernya sambil menelpon Nadhira.

"Halo, Nadhi," sapa Malaka.

"Iya. Udah sampai?" tanya Nadhira.

"Belom. Ini mobilnya mogok. Maaf ya bisa jemput aku nggak hehehe," ucap Malaka disertai kekehan.

"Hiya.... Oke. Kamu dimana sekarang?" tanya Nadhira memastikan keberadaan Malaka.

"Di indomaret deket tikungan. Udah deket kok. Aku laper banget. Jadi mau beli biskuit bentaran hehehe,"

MALAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang