Malaka menatap pantulan tubuhnya pada cermin. Kebaya putih tulang melekat apik pada tubuhnya yang ramping. Rambut panjangnya diikat sederhana di belakange dengan akse pita berwarna coklat. Malaka mengambil gelang berwarna emas untuk melengkapi penamlilannya hari ini.
Malaka tersenyum kepada dirinya sendiri. "Kau sangat cantik, Malaka." Ucap Malaka pada dirinya sendiri.
Hari ini bahagia untuk Marsya.
Drrtt...drrtt....drrtt....
Ponsel Malaka berdering dengan tampilan nama Andra di layar.
"Halo?"
"Gue udah siap. Buruan turun. Lama bener!" Dumel Andra pada Malaka.
"Iya ini turun."
oOo
"Kenapa pulang segala sih lo. Nggak nginep aja di rumah Marsya?" Tanya Andra sesaat setelah Mobil yang mereka kendari melaju.
"Gue nggak bawa baju." Jawab Malaka sambil mengecek email di smartphone-nya.
"Kenapa sih harus dateng. Lo ga takut baper ntar?"
"Dia saudara gue, Nu."
"Bahkan dia nggak pernah mikirin lo"
"Gue kadang juda mikir gitu, Nu. Kenapa gue repot repot usaha buat mereka kalau mereka aja nggak pernah mikirin gue."
Malaka menghela napas kemudian tersenyum, "Tapi sebenernya gue nggak pernah tahu apa yang mereka pikirkan tentang gue. Bisa jadi mereka mikirin gue banget. Ini semua cuma kemungkinan kemungkinan yang gue ciptain sendiri Aja."
oOo
28 Desember 2020.
18 April 2022Zi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAKA
FanfictionMalaka selalu mengelak. Ia selalu melakukan apapun sendirian. Ia tak suka orang lain mengatur. Tapi Andra telah mengaturnya. Membukakan pintu baru bagi Malaka. Mengisi hari hari gelap Malaka. Tidak ada yang tahu akhir kehidupan. Juga tidak ada yan...