Miss irene

56

Irene tampak sudah rapi saat keluar dari kamar nya ia sedikit memoleskan makeup di wajahnya tadi, nampak ommanya juga sudah siap, sore ini mereka akan menjemput tata ke sekolah, sekalian irene akan minta maaf pada Wendy karena mengabaikan pesan wanita itu tadi, sejak pagi memang ia tak memegang ponselnya jadi ia tak tau kalau temannya itu mengiriminya pesan.

"Kau sudah siap? Kau yakin mau jemput tata?" Tanya nyonya bae pada putrinya

Irene mengangguk "aku baik baik saja sekarang, ayo omma aku bosan terus terusan dirumah" ucap irene

Sedangkan nyonya bae tampak ragu karena pagi tadi putrinya itu tampak begitu lemas.

"Mau makan dulu?" Tanya nyonya bae mengingat siang tadi irene juga enggan untuk makan

"Nanti saja aku takut tata menunggu nanti" ucap irene lalu keduanya pergi untuk menjemput tata, irene sebelumnya sudah mengirim pesan pada Wendy mengatakan kalau ia akan menunggunya di cafe depan sekolah tata dan meminta sahabatnya itu untuk membawa tata sekalian. Irene sedang tak ingin menunggu di gerbang sekolah ia ingin menunggu di cafe saja.

"Kau sering kemari?" Tanya nyonya bae saat keduanya baru saja sampai dan saat ini melangkah masuk kedalam cafe itu

"Lumayan kalau sedang menjemput tata aku selalu menunggu disini" ucap irene seadanya "omma mau pesan apa?" Tanya irene

"Apa saja lah pesankan untukku" ucap nyonya bae

Sekitar 10 menit kemudian Wendy datang dengan tata, tadinya Wendy akan marah pada irene dan mengomelinya tapi saat melihat ada orang lain bersama irene ia mengurungkan niatnya.

Tata berhambur memeluk irene seolah mereka sudah terpisah cukup lama.

"Kau mau kue?" Tanya irene sesekali ia mengecupi pucuk kepala tata yang masih betah memeluknya

"Mau" jawab tata cepat

Wendy tampak membungkuk sopan pada nyonya bae ia ak tau wanita itu siapa entah ibu nya irene atau ibunya taehyung

Irene yang tau kebingungan sahabatnya itu memperkenalkan mereka

"Dia ommaku" ucap irene "omma dia Wendy temanku gurunya tata juga" ucap irene

Nyonya bae tersenyum ramah membalas senyuman Wendy yang nampak canggung. Ia sebenarnya sudah tau soal Wendy mengingat dulu ia kan selalu mengawasi irene tentu ia tau siapa siapa saja yang dekat dengan putrinya itu, dan Wendy satu satunya teman irene yang ia suka karena wanita itu tanpak seperti gadis baik baik.

Sedangkan Wendy nampak kagum dengan nyonya bae yang masih tampak cantik meski usainya sudah tak muda lagi.

"Maaf tadi tak membalas pesanmu" ucap irene "kau tau aku masih belum terbiasa dengan morning sickness nya"

"Ahh kau masih sering mual?" Tanya Wendy

Irene mengangguk "hanya pagi saja untungnya" ucap irene mengingat dokter pernah mengatakan kalau terkadang bebeapa wanita juga ada yang mengalami mual sepanjang hari.

"Apa tadi kau jadi makan siang dengan suga?" Tanya irene

Wendy menggeleng "aku bahkan belum membalas pesannya aku menunggu balasan pesanmu" ucap Wendy

Irene sedikit menyesal mendengarnya "tak apa dia kurasa pria yang baik" ucap irene

"Kalau dia baik kenapa kau tak mengingatnya?" Tanya Wendy "dia bahkan sangat tau dirimu"

"Oh entahlah" ucap irene lalu tertawa

"Kemarikan ponselnya" ucap irene mengambil ponsel Wendy begitu saja lalu membuka aplikasi pesan dan membaca pesan dari suga lalu membalasnya begitu saja