"Hey ... do you remember me?"
Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bosan dengan hidupnya yang monoton, penuh dengan popularitas dan teman palsu. Dengan pikiran gilanya, dia memutuskan untuk menjadi seorang fake nerd, lantaran ingin mencari sens...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Katanya, lo duduk sama anak baru itu, ya?" tanya Arlen kepada Alvian, ketika mereka mulai mendudukkan diri di kantin.
"Ya," jawab Alvian tidak peduli.
"Anak baru ... siapa?" tanya Kevin.
"Si Ashilla yang kemarin duduk sama Vina dan kawan-kawannya, kan?" tanya Devan lempeng.
"Mukanya minta di tabok sumpah," ucap Alvin.
"Kenapa, ya? Diriku ini selalu dinistakan...," ucap Devan dengan nada dan muka yang dramatis.
"Ya karna muka lo hujat-able, jadi rasanya kayak ada yang kurang, kalo sehari ga hujat lo," ucap Kevin jujur.
"Astaghfirullahaladzim kamu ini berdosa banget," ucap Devan menaruh telapak tangannya di dadanya, pura-pura sakit hati.
Seakan pembicaraan ini tidak ada habisnya, Arlen melanjutkan pembicaraan, "kok bisa? Biasanya lo gamau kalo ada orang yang duduk sebangku sama lo," tanya Arlen kembali ke topik awal.