Biasakan vote dahulu sebelum membaca.
"Shh, aw! Sakit bangettt," rintih gadis itu.
Ashilla mulai melepaskan sepatu yang mengikat di kakinya, lalu menyimpan sepatu putih itu, di tempat rak khusus sepatu-walk in closet.
Gadis itu berjalan tertatih-tatih menuju kasur, mulai duduk dan meluruskan kakinya. Ia membuka kaus kaki yang dikenakan, seketika matanya membelalak terkejut.
"Kok bisa sebiru ini? Uhh! Pantes sakit!" gerutunya. Ia mengira hanya keseleo biasa.
"Haduh, untung aja ada Alvian. Kalau nggak ada, udahlah, gabisa bayangin posisi gue gimana," ucapnya bersyukur—seketika, ia mengingat sesuatu.
Tunggu-tunggu, tadi belanjaan gue kan sama Alvian? Kalau dia liat ada seragam sekolah gimana?! Dia kan gatau, kalau gue orang yang sama dengan yang disekolah. Astaga...
Gadis itu mendesah pelan.
Cklek!
"Dek?" panggil Fateh dengan kepala yang menyembul di pintu.
"Apa?"
"Gue ... boleh masuk?"
"Masuk aja, yaampun, kerasukan setan apa, lo? Biasanya main nyelonong aja."
"Dih." Fateh mulai melangkahkan kakinya masuk, pemuda itu memakai kaos bewarna putih—oversize, sambil membawa nampan yang berisikan makanan, minyak french—untuk mengurut kaki Ashilla beserta kantung belanjaan.
Ashilla terkagum, ya ... Abangnya perhatian juga. Ia tidak ingat, kapan terakhir kali Abangnya seperti ini.
dan juga ... Tampan.
"Woi Shill! Kesambet ya, lo? Daritadi gue manggil kaga denger." Fateh melambai-lambaikan tangannya dihadapan Ashilla.
Ashilla sontak tersadar dari lamunannya, "iya-iya ih."
"Makan dulu, gih. Biar gue yang ngurutin kaki lo, belanjaan tadi gue taroh di nakas," ucap Fateh perhatian.
"Iya, makasih. Urutnya pelan-pelan, gausah kencang-kencang, kaki gue udah biru." Ashilla menatap Fateh dengan pandangan yang tidak meyakinkan.
Takutnya nanti kakinya malah tambah biru.
"Iya elah." Fateh mulai merenggangkan tangannya, mengoleskan minyak french di sekitar pergelangan kaki Ashilla, lalu mengurutnya pelan.
Ashilla melongo dengan mulut sedikit terbuka. Tumben sekali Abangnya seperti itu.
Kayaknya bener, nih. Abang gue lagi kerasukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alshi
Teen Fiction"Hey ... do you remember me?" Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bosan dengan hidupnya yang monoton, penuh dengan popularitas dan teman palsu. Dengan pikiran gilanya, dia memutuskan untuk menjadi seorang fake nerd, lantaran ingin mencari sens...