"Hey ... do you remember me?"
Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bosan dengan hidupnya yang monoton, penuh dengan popularitas dan teman palsu. Dengan pikiran gilanya, dia memutuskan untuk menjadi seorang fake nerd, lantaran ingin mencari sens...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shh, aw! Sakit bangettt," rintih gadis itu.
Ashilla mulai melepaskan sepatu yang mengikat di kakinya, lalu menyimpan sepatu putih itu, di tempat rak khusus sepatu-walk in closet.
Gadisitu berjalan tertatih-tatih menuju kasur, mulai duduk dan meluruskan kakinya. Ia membuka kaus kaki yang dikenakan, seketika matanya membelalak terkejut.
"Kok bisa sebiru ini? Uhh! Pantes sakit!" gerutunya. Ia mengira hanya keseleo biasa.
"Haduh, untung aja ada Alvian. Kalau nggak ada, udahlah, gabisa bayangin posisi gue gimana," ucapnya bersyukur—seketika, ia mengingat sesuatu.
Tunggu-tunggu, tadi belanjaan gue kan sama Alvian? Kalau dia liat ada seragam sekolah gimana?! Dia kan gatau, kalau gue orang yang sama dengan yang disekolah. Astaga...
Gadis itu mendesah pelan.
Cklek!
"Dek?" panggil Fateh dengan kepala yang menyembul di pintu.
"Apa?"
"Gue ... boleh masuk?"
"Masuk aja, yaampun, kerasukan setan apa, lo? Biasanya main nyelonong aja."
"Dih." Fateh mulai melangkahkan kakinya masuk, pemuda itu memakai kaos bewarna putih—oversize, sambil membawa nampan yang berisikan makanan, minyak french—untuk mengurut kaki Ashilla beserta kantung belanjaan.
Ashilla terkagum, ya ... Abangnya perhatian juga. Ia tidak ingat, kapan terakhir kali Abangnya seperti ini.