Biasakan vote dahulu sebelum membaca.
"Sudah, perkenalannya nanti saja, sekarang kita lanjutkan pelajaran kemarin, buka halaman seratus empat puluh dua," ucap Bu Marliana.
Sedangkan Ashilla hanya duduk memperhatikan.
Beberapa menit mulai berlalu, Ashilla mulai paham materi yang ia pelajari sekarang, materi-nya hampir sama dengan sekolahnya dulu.
Ding Dong!
"Baiklah, sekian pembelajaran hari ini, Wassalamu'alaikum," lanjut Bu Marliana.
"Iya Buuu, Wa'alaikumussalam."
Seluruh murid di kelas itu berbondong-bondong keluar dari dalam kelas, termasuk Alvian, ia sedang memasukkan bukunya ke dalam tas.
Duh gue nggak tau arah ke kantin lagi, harusnya kemarin ikut aja dah sama Abang buat pengenalan lingkungan, kalau minta tolong sama Alvian, pasti cuma diam tuh orang. Yakin gue.
"Alvian, a-aku mau—" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Alvian langsung melengos keluar dari kelas.
Sabar.
Saat ini, di kelas hanya berisikan tiga orang, termasuk Ashilla.
"Hi! Still know us?" ujar dua orang gadis, yang kini, tepat berdiri di hadapan meja Ashilla.
"Siapa?"
Mata kedua gadis itu membelalak, "sumpah?!"
Ashilla tiba tiba berdiri, tersenyum, lalu memeluk kedua gadis yang dihadapannya, "How can I don't know? I still know you, Vin, Vir."
Keduanya terkejut, lalu membalas pelukan Ashilla dengan hangat. "Gimana kabar lo selama di Belanda?" tanya Vira.
"Gue baik, seru juga di sana."
"Widih, kapan-kapan ajak kita, dong, hahaha."
Ashilla terbahak, "hahaha oke-okee, by the way kantin?" lanjut Ashilla sambil menaikkan kedua alisnya.
"Kuy!"
"Habis kantin, kenalin gue tentang sekolah ini, ya," ucap Ashilla, sambil berjalan melihat-lihat sekolah barunya.
Gede juga ini sekolah.
"Aman," balas Vina sambil merangkul Ashilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alshi
Teen Fiction"Hey ... do you remember me?" Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bosan dengan hidupnya yang monoton, penuh dengan popularitas dan teman palsu. Dengan pikiran gilanya, dia memutuskan untuk menjadi seorang fake nerd, lantaran ingin mencari sens...