Biasakan vote dahulu sebelum membaca.
- Alvian's POV.
Bodoh, bodoh, bodoh.
Gue cuman tidur 4 jam semalam, kebablasan main game, dan telat bangun pagi. Udah jam 07:35, gue gak mau berakhir dijemur di lapangan.
Seharusnya gue—
Bruk!
Aih.
"Lo kalau-ehh kamu kalau jalan pake kaki dong! Pantatku nyium lantai, nih! Sakit tau!"
"Maaf."
Gue gak segaja nabrak cewek dari belakang, mata gue fokus ke lantai dua, lihat kelas soalnya.
Aduh, bisa makin telat gue ini.
Gadis itu berdiri, "gue mau-ehh aku mau nanya nih, ruang Kepsek dimana, ya?"
"Lurus, belok kanan."
"O-okay ... makasih," gue cuma liat dia sekilas dan pergi.
Ding Dong!
Gue telat.
Gak ada pilihan lain, gue harus lari sekarang, mana ini sekolah gede amat lagi. Coba aja lift-nya udah di perbaiki.
X IPA 1. Kelas gue.
Sekarang jam 07.40, pintu kelas udah di tutup. Alah.
Tok tok tok!
Cklek!
"Silahkan masuk, Bu Mar."
Menghela nafas lega, ternyata guru belum masuk.
"Ekhm."
"What? Woy bukan guru! Alhamdulillah, astaga Alvian! Lo ngagetin aja!"
Gue mulai jalan ke meja. Btw, meja gue di barisan kiri urutan ketiga.
"Tumben telat, biasanya cepet?" tanya temen gue dari belakang waktu gue duduk.
"Gak sengaja nabrak orang."
Bodoh. Gue gak sengaja ngomong dengan suara yang lumayan gede. Kelas ini full dengan orang kepo. Apalagi cewek.
"Woy lo ketabrak apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alshi
Teen Fiction"Hey ... do you remember me?" Kisah ini berawal dari seorang gadis yang bosan dengan hidupnya yang monoton, penuh dengan popularitas dan teman palsu. Dengan pikiran gilanya, dia memutuskan untuk menjadi seorang fake nerd, lantaran ingin mencari sens...