12 | Special ; Birthday Fateh

2.4K 914 1.1K
                                    

Biasakan vote dahulu sebelum membaca.

"Hoaamm, duh jam berapa nih?" kata pemuda itu dengan suara serak sambil mengucek matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoaamm, duh jam berapa nih?" kata pemuda itu dengan suara serak sambil mengucek matanya.

"Oh ... masih jam setengah enam, etdah sajadah lupa gue lipat," ia bangkit dari tempat tidurnya—melipat sajadah—berjalan ke meja belajar—mengambil air di atas meja, dan meneguknya.

Tanpa sadar, ia melihat ke kalendar, pemuda itu tersedak dan terkejut, hampir saja ia terjungkal dari tempat duduknya, "uhuk-uhuk! Astoge, gue harus cepat-cepat mandiii!" ia bangkit dari kursinya, lalu berlari terbirit-birit menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

"Alhamdulillah! Selamat pagi duniakuu!" ucapnya girang, ia segera turun sembari menenteng tas sekolah. Sebelum turun, ia menyempatkan mengetuk pintu kamar adiknya, kan gak sopan kalo tiba-tiba masuk.

Soalnya Fateh udah kapok.

Kapok sebentar doang maksudnya.

"Dek, Dek yuhuyyy! Lo udah bangun belomm?! Shillaa!" ucap Fateh sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Ashilla.

"Iya, Bang! Udah siap, nih, lagi ambil tas!"

"Okeh, gue turun duluan," balas Fateh sambil menuruni tangga.

"Good pagii!" sapa Fateh semangat.

"Good pagi good pagi, good morning tauk. Gaada good pagi," ucap seseorang di belakang Fateh.

"Ya ada."

"Siapa bilang?" tanya Ashilla sengit.

"Gue," ucap Fateh dengan ekspresi lempeng.

Ashilla mendelik kesal melihatnya.

"Sudah-sudah, ayo makan." Papa melerai perdebatan pagi itu.

Selesai memakan sarapan, pemuda itu bertanya sambil mencondongkan tubuhnya, "em ... hari ini hari apa?"

"Hari Jum'at." Ashilla bersiap mengambil tas untuk berangkat ke sekolah.

"Ya itu gue juga tau kali, maksudnya hari ini ada apa gitu...," Fateh berusaha memancing.

"Oh, ingat!" celetuk Mama.

"Ingat apa, Ma?" tanya Fateh antusias.

"Hari ini, Mama sama Papa bakal pergi ke reunian SMA, untung kamu ingatin."

"Nanti pulang sekolah langsung pulang ke rumah! Jangan keluyuran!" sahut Papa menambahkan.

Bahu Fateh menurun lesu.

"Yaudah, Fateh duluan, Assalamu'alaikum." Fateh menyalami tangan kedua orang tuanya dengan tidak bersemangat.

"Abang kamu kenapa, Shill?" tanya Mama terlihat bingung menatap perubahan ekspresi Fateh.

AlshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang