MLA 2 : [Bagian 32]

27.3K 1.6K 84
                                    


***

Rafa sibuk mengatur bahan-bahan untuk membuat nasi goreng, sedangkan Alina sibuk dengan pisang dan alat lainnya.

Mereka membagi tugas masing-masing, Rafa memasak nasi goreng dan Alina membuat saus pisangnya.

Dengan lincah, Rafa memotong beberapa sayuran lalu topping seperti sosis dan bakso. Tak lupa, Ia menambahkan makanan kesukaannya, udang.

Rafa sepertinya menyukai masa kehamilan Alina, wanita itu menjadi hobi makan sekarang. Tidak seperti sebelumnya saat Rafa sering kesulitan menyuruhnya makan.

Rafa menoleh memperhatikan Alina yang sedang asik memotong pisang sambil bersenandung. Rafa sedikit bergidik melihat gadis itu memotong pisang dengan amatir, menyeramkan.

Ia kembali fokus pada kegiatannya daripada kepalanya membayangkan sesuatu yang mengerikan lebih jauh.

Alina sendiri kini memasukkan bahan-bahannya ke dalam blender, menekan tombolnya dan menonton aksi mesin tersebut menghaluskan isinya.

Setelah dirasa cukup, Alina menekan tombol merah, membuat blender tersebut berhenti bergerak. Ia menuangkan saus pisang yang kental tersebut ke dalam gelas.

Alina sebenarnya melihat di internet katanya saus pisang khas negara Filipina tersebut terkenal enak. Jadi, Alina ingin mencoba membuatnya. Meskipun sedikit Ia ubah resepnya.

Namun Alina yakin, saus pisang buatannya bisa menandingi saus pisang Filipina. Lihat saja nanti.

Alina tersenyum puas melihat karyanya.

"Selesai!" Segera Ia meraih ponsel Rafa yang tak jauh darinya dan mengambil gambar saus pisangnya.

"Sempurna!" Alina semakin melebarkan senyum melihat hasil jepretannya. Padahal, itu hanya terlihat seperti jus buah biasa, namun reaksinya berlebihan sekali.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Alina melirik Rafa yang masih berkutat dengan masakannya. Wanita itu mendekat dan mengintip apa yang dilakukan Rafa.

"Sepertinya enak," Gumam Alina tiba-tiba mengejutkan Rafa yang tidak sadar dengan kehadiran Alina di sampingnya.

"Apa masih lama?"

"Sebentar lagi," Rafa menggoreng nasinya dengan lihai hingga membuat Alina selalu takjub setiap melihatnya memasak.

Aroma nasi goreng buatan Rafa sukses membuat sesuatu di perut Alina bersorak. Entah itu cacing atau janinnya, Alina harap mereka bisa bersabar menanti makanannya.

Pikiran Alina mulai bercabang saat otot lengan Rafa tercetak jelas di hadapannya. Terlintas bayangan ketika Rafa menyentuh tubuhnya dengan tangan itu, memainkan setiap bagian tubuhnya dengan sangat menggoda dan mampu membuatnya menjerit hanya saat jari tersebut masuk ke dalamnya.

Alina segera menggelengkan kepalanya mengusir bayangan nakal yang terbesit di otaknya barusan. Astaga apa yang Ia pikirkan!

Oh bahkan kini tanpa sadar jarinya sudah membelai tangan kekar milik Rafa. Sial.

Rafa menatap bingung Alina yang tiba-tiba mengusap lengannya, membuat berhenti bergerak.

"Kenapa berhenti? Lanjutin sana." Dengan gugup, Alina menjauhkan tangannya dari lengan Rafa. Pria itu masih bingung, namun tetap kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

My Little Alina 2 | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang