[Mature Content 21+]
"Berani mengganggu istriku, itu berarti kau sudah siap kehilangan nyawamu."
-Rafa Alterrio
***
Ketika keduanya resmi menjadi sepasang suami istri, saat itulah kehidupan baru mereka dimulai.
Menikah muda, memiliki rumah tangga ya...
Saat hari sudah semakin gelap, Rafa mengajak Alina untuk mendekati laut dan duduk di atas pasir dengan menghadap matahari yang sebentar lagi akan tenggelam.
Rafa meraih pundak Alina dan meletakkan kepalanya di atas pundaknya. Membiarkan Alina menyandar pada tubuhnya sembari menikmati angin yang berhembus.
Orang-orang di sekitar pun sudah berkurang, hanya beberapa yang masih tinggal untuk menikmati sunset seperti mereka.
"Warnanya indah." Gumam Alina memuji warna langit yang berubah menjadi jingga, memperlihatkan matahari yang terus turun ke bawah, menyurutkan cahayanya hingga langit menggelap.
"Indah, seperti Alina." Balas Rafa. Alina tersenyum kecil.
"Tapi Alina bukan seperti matahari," kata Rafa, Alina mengangkat kepalanya, menatap penasaran dengan ucapan Rafa barusan.
"Alina bukan matahari yang nantinya tenggelam lalu kembali hadir." Lanjut Rafa.
"Terus apa?" Tanya Alina, Rafa tersenyum memandang wajah cantik Alina yang sedang penasaran.
"Alina itu langit, langit luas yang tidak akan pernah hilang sedetik pun. Langit yang berisi benda-benda indah di dalamnya, baik siang maupun malam." Alina tersenyum mendengarkan perkataan pria itu.
"Meskipun kadang langit memberikan petir ataupun panas yang sangat menyengat, tetap saja itu tetap bermanfaat untuk semua orang." Rafa mencubit kecil hidung Alina.
Alina tiba-tiba beranjak dari duduk nya dan maju mendekati laut. Ia bentangkan kedua tangannya menikmati angin yang semakin kencang berhembus, menerbangkan rambutnya hingga membentuk gelombang yang indah.
Rafa tak akan melewatkan kesempatan ini, segera Ia ambil ponsel dari dalam saku lalu memotret pemandangan di depannya.
Alina dengan langit berwarna jingga.
Rafa tersenyum melihat hasil jepretannya, Ia kembali mengarahkan ponselnya untuk mengambil gambar Alina lebih banyak lagi.
"Alina."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat saat itu juga, Alina menoleh sembari menurunkan tangannya.
"Kenapa?" tanya Alina heran.
Rafa memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku, Ia yakin hasil fotonya yang terakhir sangat bagus meskipun Ia belum melihatnya ulang.
