MLA 2 : [Bagian 3]

144K 4.3K 66
                                    


***

Alina mendengus kesal, pria itu selalu saja mencari makan di tempat sepi seperti ini dengan alasan yang selalu sama, yaitu tak ingin wajah Alina dinikmati oleh pria lain.

Gila bukan?

Makan di suasana sepi seperti ini malah membuatnya takut, Ia suka keramaian. Tapi mau protes sebanyak apapun tak akan mengubah keputusan Rafa.

Akhirnya wanita itu memilih untuk menyibukkan diri dengan ponsel, suasana hatinya benar-benar buruk.

"Kakak ke toilet bentar." Pamit Rafa mencium puncak kepala Alina setelah selesai memesan makanan barusan.

Alina hanya menatap sekilas kepergian Rafa lalu kembali fokus pada ponselnya dengan mendengus.

Rafa malah meninggalkannya sendirian di sini.

***

Baru beberapa menit menunggu sendirian, Alina mulai merasa cemas tak nyaman.

"Alina?" Panggil seseorang dari belakang hingga Alina menoleh.

"Stella?!" Balasnya tersenyum lebar lalu berdiri untuk menyapa adik iparnya itu.

"Ih mentang udah nikah jadi ga pernah ke rumah lagi." Canda Stella membuat Alina tertawa kecil menanggapinya.

"Duduk dulu." Ucap Alina mempersilakan.

"Jadi, kalian kapan nikah?" Goda Alina pada dua orang di depannya. Tentu saja Sean dan Stella.

Pipi Stella merona malu mendengar ucapan Alina sedangkan Sean hanya menggedikkan bahu santai, "Bujukin tuh Stella nya biar mau nikah muda."

"Kamu apaan sih." Balas Stella sedikit memukul lengan Sean.

"Kan aku udah pernah ngajak, kamunya aja yang selalu bilang belum siap."

"Ya kan aku mau lulus kuliah dulu baru nikah."

"Lebih enak sekarang tau, tuh liat Alina sama Rafa tambah bahagia nikah muda." Tunjuk Sean pada Alina yang dari tadi diam memperhatikan perdebatan mereka.

"Pokoknya nanti." Ucap Stella final.

"Udah ah, jangan di paksa kalo belum siap. Ga enak." Ucap Alina menengahi. Namun, perkataannya barusan malah memancing Stella untuk menggodanya.

"Oh jadi seorang Alina ga suka yang di paksa ya?" Kekeh Wanita itu membuat wajah wanita itu kini berganti merona malu.

Alina tau maksud ucapan Stella, maka dari itu Ia hanya diam tak menanggapi. Lebih tepatnya bingung ingin membalas apa.

"Oh iya, Kak Rafa kemana?" Stella mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari sosok Rafa.

"Katanya ke toilet." Jawab Alina.

Stella menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kak Sean," panggil Alina membuat pria itu menoleh dan menatapnya dengan tanya.

"Aneh banget manggilnya kakak, padahal kamu yang jadi kakak ipar."

"Kan kakak emang lebih tua." Alina tertawa kecil.

My Little Alina 2 | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang