***Alina hanya diam sepanjang jalan menuju kampus, begitu pun dengan Rafa. Pria itu mengerti jika istrinya masih butuh waktu untuk mengembalikan moodnya. Bukannya Rafa tidak berusaha untuk membujuk Alina, tapi rasanya ini bukan waktu yang tepat.
Tanpa basa basi, Alina keluar dari mobil dan berjalan duluan tanpa menunggu Rafa. Alina tahu Rafa mengikutinya dari belakang, bahkan terlihat mengejar langkahnya yang semakin cepat. Alina tak peduli.
Semakin masuk ke dalam, semakin banyak mengundang tatapan penasaran dari wanita-wanita di sana melihat kejadian langka seperti ini. Pasangan hangat seperti Rafa dan Alina tidak berjalan bersisian. Malah berjarak dengan jauh.
Alina sedikit melirik ke kanan dan kiri, menatap banyak orang yang menatapnya dengan aneh.
"Aww!" Alina terkejut saat menatap seseorang di hadapannya.
Mr. Darren? Untuk apa Ia berada di lantai yang sama dengan kelasnya? Apa Ia mengajar salah satu kelas di sini?
Tapi rasanya Alina tidak pernah lagi melihat dosen ini, Ia pikir saat Mr. Darren mengajar di kelasnya kemarin adalah saat terakhir Ia bertemu dengannya.
"Kau tidak punya mata?" Setelah berhasil mengejar Alina, Rafa menatap tajam sosok yang menatapnya datar. Pria itu sedikit melirik ke arah Alina sebelum membalas ucapan Rafa.
"Kekasihmu yang menabrakku." Balas Mr. Darren.
"Oh ya? Lalu kenapa kau tidak menghindar? Itu sudah cukup untuk membuktikan kau tidak punya mata." Rafa sedikit tidak suka saat istrinya di tatap oleh pria ini. Lebih tepatnya seluruh pria.
"Sudahlah kak."
"Saya minta maaf Mr. Darren atas kecerobohan saya." Alina menahan lengan Rafa saat pria itu sedikit maju dan langsung meminta maaf sebelum kejadian yang tak di inginkan terjadi. Meskipun Ia masih kesal dengan Rafa, tak mungkin Ia akan membiarkan pria itu lepas kendali hanya karena dirinya.
"Kami permisi." Alina menarik lengan Rafa dan membawanya menjauh dari sana.
"Alina tidak apa-apa?" Tanya Rafa saat mereka berhenti di depan pintu kelas Alina.
"Hm." Alina mengangguk singkat. "Memang Alina yang menabraknya, jadi tak perlu menyalahkan Mr. Darren." Kata Alina membuat kening Rafa mengernyit. Apa Ia tak salah dengar? Alina membela pria lain?
Kejadian seperti ini bukan sekali dua kali terulang, namun sering. Tapi biasanya Alina hanya menenangkannya tanpa membela pria lain meskipun orang itu tidak salah.
"Alina sengaja menabraknya?" Tiba-tiba saja kalimat itu keluar dari bibir Rafa. Jika memang benar, untuk apa Alina sengaja seperti itu? Untuk menarik perhatian dosen itu heh?
Rafa akui, pria itu memiliki wajah yang tampan dan fisik yang sempurna, serta masih cukup muda untuk menjadi seorang dosen di sana.
Sejujurnya Rafa juga terkejut mendengar Alina menyebutnya dengan panggilan 'Mr', karena Rafa sudah memastikan khusus kelas yang berada di lantai ini tidak ada dosen pria muda yang mengajar. Kecuali saat waktu itu, yang membuat dirinya mengamuk saat mengetahui hal itu. Dan sekarang, ternyata Ia kembali mendapati dosen pria muda berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Alina 2 | COMPLETED
Romantik[Mature Content 21+] "Berani mengganggu istriku, itu berarti kau sudah siap kehilangan nyawamu." -Rafa Alterrio *** Ketika keduanya resmi menjadi sepasang suami istri, saat itulah kehidupan baru mereka dimulai. Menikah muda, memiliki rumah tangga ya...