011 : kok tiba-tiba posesif?

306 32 10
                                    

"Entah kenapa mulut ini terasa sangat berat, walau hanya untuk mengucapkan "Aku mencintaimu" ".

•••

Hari ini adalah hari Minggu, dan sekarang Lesti sedang berada di cafe. Ia masih belum percaya dengan meninggalnya almarhum Rizky 2R.

Sang laki-laki yang bertubuh kekar terlihat sedang mondar-mandir tak karuan, seraya kelopak matanya yang melirik kearah Lesti, siapa lagi kalau bukan Rizky billar. Si cuek, jahat, dan pelit.

Sesekali Lesti melirik ke arah bosnya itu, tidak mengerti dengan apa yang di lakukan oleh bosnya. Kira-kira Billar sudah bermondar-mandir sekitar 8 menitan.

"Pak? Bapak kenapa sering ngelihat ke arah saya?" tanya Lesti.

Akhirnya Billar tertangkap basah oleh Lesti juga.

"A-apa? Siapa yang lihatin kamu? Ge'er banget kamu. Ogah juga saya kalo lihatin muka kamu yang kucel itu". Jawab Billar, ternyata ia bisa menyangkal juga.

Lesti memutar bola matanya dengan malas,  "Gini-gini juga saya pernah di rebutin sama bapak dan mas Hari kan?"

Mata Billar terbelalak,  "TIDAK! Saya tidak cemburu, dan tidak merebutkan kamu". Tegasnya.

"Lagian pak kalo ingin bilang sesuatu, ya bilang aja. Jangan malu-malu".

"AARRRGGGHHHHH.. DIIAMM KAAMMU". Ujar Billar dengan berteriak, sepertinya ia sedang frustasi.

Dengan segera Lesti meninggalkan bosnya itu. Takut jika akan diterkam.

•••

Hari telah malam, dan saatnya untuk Lesti pulang ke rumah. Tetapi saat ia akan pulang, jirayut datang dan menjemput Lesti.

"Hallo Lesti?" sapa jirayut, dan di sapa balik oleh Lesti.

"Eh kok tiba-tiba kamu jemput aku sih?"

Jirayut tersenyum manja,  "Iya nih, kita semua mau bakar-bakar. Kamu juga, kita udah ijin kok sama ibuk bapaknya kamu". Ujar jirayut dengan gayanya yang lenggak-lenggok.

"Kalau gitu ayok kita pulang".

Tetapi pergelangan tangan Lesti di genggam erat oleh Billar, ia menahan agar Lesti tidak pulang. Sebenarnya sejak tadi Billar melihati Lesti dan jirayut.

"Eh kamu, siapa yang suruh bawa laki-laki ke cafe saya?"

Kening Lesti mengernyit heran,  "Kok bapak tiba-tiba ngomong gitu?"

Billar menatap tajam ke wajah Lesti,  "Saya berhak berbicara seperti itu, sekarang jawab! Siapa yang suruh kamu bawa laki-laki ke cafe saya?".

Lesti tidak menjawab.

"Ayo jawab Lesti! Siapa huh?"

"S-saya pak".

"LESTI KAMU HARUS INGAT! KALAU KAMU TIDAK BOLEH BERBICARA DENGAN LELAKI MANAPUN SELAIN SAYA". Bentak Billar.

Jirayut menghampiri Billar,  "Ini s-salah sa-". Belum sempat jirayut melanjutkan perkataannya, Billar langsung memotong pembicaraan jirayut.

"DAN KAMU, SEKARANG KAMU PERGI DARI HADAPAN SAYA!"

Jirayut menundukkan kepalanya karena takut.

"PERGI SAYA BILANG!"

Jirayut terperanjat kaget,  "I-iya pak. Dadah Lesti".

Lesti menghempaskan tangannya dari genggaman tangan Billar,  "Lepasin pak! Bapak itu udah gak waras, suruh saya gak bicara sama laki-laki lain selain bapak".

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang