006: Cinta ini mulai tumbuh?

389 37 5
                                    

Udara yang dingin dan cahaya rembulan yang menyoroti seluruh pelosok bumi membuat Lesti terus mendongakkan kepalanya ke atas. Dan malam ini perasaan lesti mulai tenang, dan dia juga sudah siap untuk bekerja kembali.

Seorang lelaki keluar dari mobilnya yang mewah, lelaki itu tidak asing. Dia Hari putra.

"Assalamualaikum, Lesti".

"Waalaikumssalam".

"Berangkat bareng, yuk?" tanyanya, sontak Lesti kaget dan terkejut.

"Berangkat bareng? Maksudnya kak?"

"Oh, maaf aku gak cerita sebelumnya. Jadi aku kerja lagi sama billar, katanya sih dia gak nemu yang cocok dan dia juga udah nyesel katanya".

"Hah, masa? Orang batu kaya dia bisa nyesel?"

Hari tersenyum renyah,  "Namanya juga manusia, les".

Tanpa basa-basi Lesti menerima ajakan Hari, selama di perjalanan Hari selalu menatap lesti. Lesti sedikit risih namun apa yang bisa ia lakukan?.

Saat sampai di cafe, sesegara mungkin Lesti memasuki ruang ganti. Tetapi ia menabrak billar yang tengah menyeruput kopi. Kopi tersebut tumpah ke kemeja garis-garis putih billar.

"Anda gimana sih jalannya?"

"Aduh, maaf pak maaf". Ucap Lesti seraya melap kemeja billar.

"Kamu itu udah telat, acara nabrak saya lagi. Anda tahu tidak kemeja saya ini mahal sekali". Bentak Billar, dan ia terus menatap lesti yang sedang melap kemejanya.

Saat mata Lesti menatap billar juga, sebuah perasaan yang asing tiba-tiba menusuk tajam ke dalam hati billar, dia terkesima dengan wajah cantik yang di miliki oleh Lesti. Begitu juga Lesti, dia wanita rapuh, baperan, bagaimana bisa ia tidak bisa merasa suka kepada billar jika billar menatapnya seperti itu?.

Tidak lama kemudian, tatapan mereka buyar saat Hari pura-pura batuk agar membuyarkan lamunan mereka.

"Sudahlah tidak usah melap kemeja saya". Titah Billar seraya menepis lengan Lesti yang tengah melap kemejanya.

'Ih, ni orang sifatnya kayak setan'. Ucap Lesti dalam hati.

Hari mendekati Lesti dan memegang pergelangan tangan Lesti,  "Ayok aku antar ke ruang ganti".

Mata billar melotot saat melihat hari memegang tangan Lesti. Dia sedikit menahan kemarahannya dengan mengepalkan tangannya di belakang tubuhnya.

'Ganjen sekali si Hari, apa dia pikir dia itu tampan, dan kaya seperti saya'. Pekik billar dalam hati.

•••

Saat jam istirahat tiba, billar tampak bergegas ke ruang para karyawan. Saat tiba di ruangan dia menemukan apa yang ia cari, gadis yang berada di kursi hijau bersama karyawan lainnya, yang memakai hijab dan yang paling muda di antara para karyawan lainnya. Siapa lagi kalau bukan Lestiani Andriyani.

"Heh, kamu yang sedang duduk di kursi hijau".

Tidak ada sahutan dari Lesti.

"Husstt.... Yang memakai hijab".

Seorang karyawan yang memakai hijab menoleh ke arah billar,  "Bapak panggil siapa? Saya atau karyawan lainnya? Yang pakai hijab ada beberapa pak".

"Iya saya tau, tapi saya tidak memanggil kamu. Sudah Sana pergi".

"Baik pak".

"KARYAWAN YANG PALING MUDA, HARAP MENOLEH KE ARAH SAYA!" teriak billar menggunakan mic karaoke milik salah satu karyawannya.

Dengan refleks Lesti menoleh ke arah billar, saat ia menoleh billar melambaikan tangannya agar ia menghampiri billar. Tanpa basa-basi ia menghampiri bosnya yang jahat itu.

"Ia ada apa pak?"

"Ikut saya".

"Kemana pak? Sebentar lagi kan mau masuk jam kerja".

"Kita makan bersama, mau kan?" tanya billar, dan terlihat Lesti sangat bimbang dengan pertanyaan dari billar.

"Kamu mau tidak?" tanya billar sekali lagi.

"Eumm gimana ya pak, saya sih gak enak kalau nolak. Tapi kalau di terima, saya juga gak enak sama.."

"Saya gak perduli, intinya anda mau TIDAK?" tanya billar dengan menekankan kata terakhir.

"Iya pak saya mau".

Sedari tadi Hari melihati Lesti dan billar, ada rasa cemburu juga di hatinya. Tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Tanpa basa-basi billar langsung menarik lengan Lesti dan membawanya ke warung makan, Lesti tidak menyangka ternyata billar mau makan di warung padang. Padahal kan warung Padang selalu ramai oleh orang-orang yang hendak makan.

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang