HAPPY READING GUYS!
Di hari yang cerah ini Lesti sedang mengisi jawaban dari soal fisika yang telah di beri oleh pak Beniqno, semalaman Lesti menangisi Rizky. Kini sahabat nya mendukung apa yang ia kehendaki dan selalu menyemangatinya.
Rara berjalan menuju ke meja Lesti, "Les, kamu udah mendingan kan?"
Lesti hanya mengangguk.
"Sabar ya, Lesti". Ujar putri, seraya mengusap lembut tangan kiri Lesti.
"Seharusnya aku nurut waktu kamu nyuruh aku pulang, put".
Jirayut mengusap pundak Lesti, "Sabar ya?, Aku juga gak nyangka. Ih sebel, sebel, sebel ih".
"Kamu gak usah sebel, gak usah benci. Karena manusia tidak ada yang tidak salah, kamu juga pernah salah kan?, Pernah menjahili buk Soimah".
"Ah, kamumah Lesti. Aku malu".
Rara tertawa dengan sangat kencang, "Gini dong, four gengs harus tetap tebar senyuman".
Saat mereka saling memeluk satu sama lain, tiba-tiba saja Rizky dan ridho menghampiri mereka.
"Lesti".
Lesti menoleh. "Ada apa?"
"Aku kecewa sama kamu". Tegas Rizky, dan sedari tadi Ridho bersusah payah menenangkan Rizky.
"Maksudnya apa?, Seharusnya aku yang kecewa bukan kamu".
Rara mendorong pelan tubuh Rizky, "Eh maksudnya apaan sih? Gak usah sakitin Lesti lagi. Sudah cukup kamu sakitin dia, Rizky".
"Woy tenang dong! Jadi cewe gak usah kasar".
"Bang tenang bang! Jangan lawan cewek, gak baik. Tenangin diri kamu bang!". Titah Ridho seraya menahan lengan Rizky yang akan memukul Rara.
"Apaan sih kamu, dho. Seharusnya kamu belain Abang, bukan mereka!"
"STOP!" teriak Lesti, teriakannya mampu membuat gengsnya dan 2R berhenti bergaduh. "Jelasin coba Riz! Aku gak ngerti, aku gak paham dengan tuduhanmu itu!"
"To the points aja, les. Sebenarnya kamu itu selingkuh kan dari aku?".
"Hah, selingkuh? Gak salah tuh? Bukannya kamu, Riz?"
"Semalam aku dipukul sama laki-laki yang merasa kasihan sama kamu, les".
PLAAKK....
Sebuah tamparan keras dari putri, tepat mengenai pipi Rizky. "Lesti udah sepatutnya dikasihani".
"Bang balik ke kelas aja!" titah Ridho, tetapi Rizky tidak mahu.
"Jadi kamu nuduh aku selingkuh gitu, Riz?"
"Iya, lah"
"Aku gak mau tau menahu tentang itu, Riz. Yang penting aku gak pernah duain kamu seperti kamu lakuin ke aku".
Seketika semua murid yang berada di kelas melempari bola kertas dan meneriaki Rizky. Ternyata semua itu ulah jirayut, ia mengajak semua teman-temannya untuk meneriaki dan melempari bola kertas kepada Rizky.
2R telah kembali ke kelasnya, dan four gengs berusaha membuang kejadian tadi, dan melupakannya.
Bel istirahat telah berbunyi, kini four gengs sedang berada di kantin. Dan mata Lesti melihati Rizky dengan seorang wanita yang ia temui kemarin di taman.
"WOYY CEMBURU KAMU YA?" tanya Rizky dengan berteriak sangat kencang.
Sontak semua murid melihat ke arah Lesti.
"Udah sabar, les". Ujar Rara, dan di angguki oleh putri dan jirayut.
Lesti pergi ke toilet dengan segera, ia tidak kuat menahan tangisannya. Tetapi tunangan Rizky menghampiri lesti.
"Kamu gak usah menangis begitu, kamu itu kelihatan lemah banget".
"Tahu apa kamu tentang lemah?"
"Tenang dong, gak usah ngegas".
Lesti memilih untuk beranjak meninggalkan tunangan Rizky, tetapi tunangan Rizky menahan kepergian Lesti.
"Eitss, mau kemana sih?"
"Gak usah mau tau"
"Oh ya, kenalin namaku Nadia nama yang indah seperti orangnya". Ujar Nadia seraya menoel dagu Lesti.
Dan Lesti menepis lengan Nadia dengan kasar, "Namanya cantik tidak seperti hatinya. Busuk!"
Dengan segera Lesti pergi dan kembali ke four gengs.
Ternyata nama tunangan Rizky adalah Nadia, sepertinya si Nadia sangat bangga bisa menjadi tunangan Rizky. Tetapi Lesti sadar, kalau Rizky bukan jodoh yang tepat untuknya.Bel pulang telah berbunyi, kini Lesti sedang di halte dekat sekolah. Ia sedang menunggu angkot, dan kebetulan atau tidak Azka sudah berada di sampingnya.
"EHHKEEMM..." Dehem Azka, dan Lesti menoleh ke arahnya.
"Eh, Azka. Kok kamu ada di sini? Perasaan tadi kamu gak ada loh".
"Perasaan doang kan? Aku emang selalu ada di samping kamu". Azka tertawa, sungguh wajahnya seperti Billar.
"Ngomong-ngomong kamu sekolah dimana? Atau kamu sekolah di sini ya? Dimana si? Jawab dong!".
"Hmmm, kepo".
"Yaudah si kalo gak mau kasih tau, gak maksa". Lesti memasang raut wajah cemberutnya.
Azka mendekati Lesti. "Ngambek nih?" tanya azka seraya menyenggol lengan Lesti.
"Dih, ge'er enggak kok".
"Btw angkotnya lama, gimana kalo kita jalan?"
"Jalan?" tanya Lesti, dan Azka hanya menganggukkan kepalanya. "Tapi kalo aku capek gimana?"
"Merangkak di jalan". Ucap Azka dan ia berjalan meninggalkan Lesti.
"AZKA TUNGGU IH!" teriak Lesti seraya mengejar Azka.
"Buruan koala!"
Hati ini mulai nyaman saat dia hadir kedalam hidupku, ia bagaikan micin, ia adalah sang penyedap kehidupanku. Apakah rasa ini mulai ada? Benih-benih cinta mulai tumbuh? Ku mohon agar Tuhan tidak terburu-buru mengirimiku seseorang. Aku tidak ingin rasa kecewaku terulang kembali dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love One Heart (Revisi)
FanficCERITANYA SUDAH COMPLETE! NAMUN SELURUH CERITA AKAN SAYA REVISI, AKAN ADA PERUBAHAN PADA ISI CERITA, BESERTA ALURNYA. JADI, JIKA INGIN MEMBACANYA KEMBALI DI REFRESH SAJA! ⚠️WARNING⚠️ Cerita ini BerGenre FANFICTION, jika tidak suka cerita BerGenre F...