• • •
Ku pandangi pemandangan hamparan lautan yang biru di balik kaca besar apartemen. Percaya atau tidak, hari ini adalah hari pernikahan kami—aku—dan Billar.
Setelah apa yang kami hadapi bersama dengan sabar, akhirnya membuahkan hasil yang benar-benar membuatku merasa sangat senang.
Kami mengadakan pesta di pantai. Dengan tema outdoor, dan dihiasi banyak bunga mawar putih dengan furnitur yang berwarna serba putih dan emas.
Aku memakai gaun berwarna silver dengan rok yang mengembang. Sedangkan Billar memakai Tuxedo elegan nan berkelas berwarna abu-abu dengan dasi kupu-kupu yang melekat di lehernya.
"Woahhh... Anak Mama cantik sekali, bagaimana gaun pilihan Mama?" tanya Mama saat tepat berada di samping ku, beliau menatapku dengan takjub. Dan sekarang aku memanggilnya dengan sebutan Mama, bukan lagi Tante.Aku mengangguk antusias, "Aku suka banget gaun ini, Ma."
Tiba-tiba saja Rara dan Putri menerobos masuk ke ruang ganti pakaian dan langsung memelukku dengan erat, membuatku terasa sesak dan kesulitan bernafas.
"LESTI!!! KENAPA NIKAH GAK NGAJAK-NGAJAK KITA?! HUAAA!!!" teriak Putri dengan sangat kencang, membuat telingaku dan Rara terasa sakit dibuatnya.
Dengan reflek Rara memukul kepala Putri. "Huh?! Ngajak-ngajak kita?! Kamu aja kalee!!!"
Aku melepaskan pelukan mereka lalu mengajak mereka untuk duduk, "Udah ah gak usah ribut. Kalo kalian ribut takutnya aku bakal kangen sama ributan kalian."
Rara memberikan senyuman hangatnya lalu memegangi kedua tangan ku, "Gak usah merasa kangen sama kita, Les. Semoga kehidupan kamu bahagia dan selalu berkah, walaupun kamu menikah, kita akan tetap ada kok buat kamu."
Putri menganggukkan kepalanya setuju, "Iya betul tu. Kita akan selalu bersama sampai rambut kita beruban."
"Mama mau ketempat prasmanan dulu, ya? Takutnya temen-temen arisan Mama sampai." Ujar Mama dan aku mengangguk setuju.
• • •
POV author.
Terlihat sang pengantin pria tengah berbincang-bincang dengan para investor, kerabat ibuknya dan juga teman sekawan nya.
Di tengah-tengah perbincangannya, Zuhrah dengan secara tiba-tiba menarik tangan Billar dan mengajaknya pergi hingga sampai di tempat yang agak jauh dengan pestanya.
"Lepasin saya!" bentak Billar seraya menghempaskan tangan Zuhrah darinya dengan kasar.
"Bi, kamu gak seharusnya ninggalin aku."
Pernyataan yang dilontarkan oleh Zuhrah mampu membuat Billar terheran-heran. Sudahkah jelas pada saat malam itu Billar memutuskan untuk putus dengannya.
Zuhrah menatap Billar dengan sendu, memegangi tangan Billar kembali. "Tolong kasih aku kesempatan. A-aku sadar kalau aku sayang sama kamu, Bi. A-aku benar-benar sadar kalau kamu laki-laki yang baik, yang selalu memperlakukan ku dengan baik. Jadi, tolong... Tolong kasih aku kesempatan kali ini saja."
"Itu sosok Billar yang kamu kenal dulu."
"Aku mohon kasih aku kesempatan lagi Billar. Aku gak bisa lupain kamu, tolong maafkan aku." Rengek nya seraya memeluk Billar dengan erat.
Mata Billar seketika terbelalak, dengan segera melepaskan pelukan Zuhrah dan mendorong tubuh Zuhrah pelan. "Gak usah peluk-peluk saya, Zuhrah! Cukup sudah kamu menyakiti saya! Dan... Saya, sangat-sangat berterimakasih karena kamu sudah berselingkuh di hadapan saya. Jadi, saya tidak bersusah payah untuk membuktikan kalah kamu wanita baik atau tidak."
Billar melenggang pergi meninggalkan Zuhrah yang sedang menangis tersedu-sedu. Dan tidak lagi menggubris perkataan, pernyataan dan juga teriakan Zuhrah.
"BILLAR TUNGGU! TUNGGU!!!"
Kedua tangan Zuhrah mengepal kuat. Menatap tajam punggung Billar yang mulai memudar dari hadapannya. "Kamu lihat saja, Billar. Lesti akan menanggung semuanya!"
Sementara itu suasana semakin ramai oleh para tamu undangan. Suasananya ramai, bersahabat dan semua orang-orang yang menghadiri pernikahan mereka tampak berbahagia.
Sang pengantin wanita berjalan di tengah Red carpet yang menjulur panjang hingga ke pelaminan yang dihiasi banyak bunga mawar putih yang menghadap ke belakang pantai, sehingga para tamu bisa menikmati acara sembari melihat pemandangan hamparan lautan yang biru.
Rara dan putri menaburi bunga mawar merah di belakang Lesti sampai Lesti sampai di pelaminan.
Tampak wajah kedua mempelai berseri-seri. Kedua pipi mempelai memerah akibat menahan rasa malu karena saling memandangi aura kecantikan masing-masing.
Setelah sampai di hadapan Billar yang sedang menunggu. Billar menjulurkan tangannya dan diterima oleh Lesti. Billar menuntun Lesti ke kursi agar mereka cepat-cepat mengadakan ijab kabulnya.
"Kalian siap?" tanya pak penghulu. Billar dan Lesti mengangguk yakin.
Lalu pak Rt yang menjadi wakil Lesti menjulurkan tangannya ke Billar, lantas dengan segera Billar menerima juluran tangan Pak Rt.
"Ananda Muhammad Rizky Billar bin (Ahmed Rizky Fait) Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama (Lestiani Andriyani) dengan maskawinnya berupa Tunai."
Billar menghembuskan nafasnya panjang, "Saya Terima nikahnya dan kawinnya Lestiani Andriyani binti Almarhum Abdul Manaf dengan maskawinnya yang tersebut tunai."
"SAH?!" seru pak penghulu dan orang-orang berseru dengan sangat kencang.
"SAH!!!" seru serempak.
"HUUUU CIEE MANTEN ANYAR!"
"CIE! CIE!"
"HUIHUI!!!"
Lalu pak penghulu membaca do'a, diikuti oleh Billar dan juga Lesti. Sepasang cincin berlian mewah yang berharga ratusan juta itu dipakaikan oleh Billar di jari kelingking Lesti, sebaliknya juga.
Setelah itu Lesti mencium punggung tangan Billar, dan Billar mencium kening Lesti.
Betapa mesra dan bahagianya mereka. Sehingga membuat beberapa tamu senyum-senyum sendiri karena melihat keromantisan yang ditunjukkan oleh mereka."Terimakasih karena sudah bersedia menjadi pasangan sehidup semati ku. Terimakasih untuk kebaikan dan ketulusan hatimu yang mau menerima segala kekurangan ku." Ujar Billar dan membuat Lesti terharu.
Kini semesta sedang mendukung kedua pasangan itu. Tidak selamanya semesta bersikap tidak adil, kadang kalanya semesta pun memberikan keadilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love One Heart (Revisi)
FanficCERITANYA SUDAH COMPLETE! NAMUN SELURUH CERITA AKAN SAYA REVISI, AKAN ADA PERUBAHAN PADA ISI CERITA, BESERTA ALURNYA. JADI, JIKA INGIN MEMBACANYA KEMBALI DI REFRESH SAJA! ⚠️WARNING⚠️ Cerita ini BerGenre FANFICTION, jika tidak suka cerita BerGenre F...