001

484 51 5
                                    

HAPPY READING GUYS
PART INI SUDAH DI REVISI😻

__________________________

••••

Di siang hari yang lumayan cerah ini membuat Lesti  bersemangat. Bagaimana tidak? Tuan muda—sekaligus CEO cafe tempat ia bekerja akan datang untuk mengecek langsung keadaan cafe.

Katanya, bosnya itu sudah selesai kuliah di New York. Tidak mau kalah cantik dari karyawan lainnya—Lesti pun sudah merias wajahnya agar terlihat sedikit lebih segar.

Terlihat wajahnya tidak berhenti tersenyum memikirkan bos mudanya. Di trotoar jalanan ia berjalan seraya bersenandung ria.

Namun, mobil hitam dengan desain mewah melewati kubangan air kotor dan mengenai rok yang sedang Lesti kenakan. Itu benar-benar menjengkelkan, rok mahal yang khusus Lesti pakai dan ditunjukkan hanya untuk bosnya malah basah dan kotor.

"AARGHHH!!! WOYY TANGGUNG JAWAB LO!" teriak Lesti dengan sangat kencang. Beberapa orang yang sedang berkendara dan sedang berjalan pun melihat Lesti dengan heran.

"Aduh, gimana nih rok nya kotor. Argghhh!" Geram Lesti seraya menghentakkan-hentakkan kakinya.

DRTT...
DRTT...

Getaran handphone membuat tasnya ikut bergetar. Dengan perasaannya yang masih campur aduk, Lesti mengambil handphonenya.  Di bar notifikasi handphone nya terdapat notifikasi tentang jam kedatangan bosnya, membuat kedua bola matanya melebar.

Emosinya kembali memuncak, dan dengan segera ia berlari dengan sekencang-kencangnya. Tidak perduli jika ia menabrak orang atau barang-barang yang ada di hadapannya.

Dua puluh menit telah berlalu. Dia tengah memegangi kedua lututnya seraya terengah-engah mengatur nafasnya.

Namun, sebuah mobil yang tidak asing dengan plat nomor yang sudah Lesti ingat membuatnya yakin, kalau mobil sialan itu adalah mobil yang sudah membuat roknya basah.

Tanpa berpikir panjang, Lesti mendekat ke arah mobil. Nafasnya kini memburu seperti melihat mangsa yang ada dihadapannya.

Salah satu sudut bibirnya terangkat, sebuah seringaian ia tunjukkan dengan seram.

"Ck! Ternyata lo ada disini juga," Ucapnya kepada benda mati yang tak mungkin hidup tanpa listrik itu.

Ia mengedarkan pandangan keseluruh arah. Bagus—Orang-orang tengah sibuk jajan di dalam cafe. Dan...

BUG...
BUGG...

Belakang mobil itu sedikit penyok akibat ditendang oleh Lesti. Ia tersenyum bahagia.

"Rasain gue tendang mobil lo!"

Tak lama seorang lelaki tampan dengan memakai jas lengkap kacamata hitamnya itu datang menghampiri Lesti ketika ia melihat Lesti sedang menendang mobil mahalnya.

"WOI! Kamu apakan mobil saya?!"

Lesti berkacak pinggang,  "Heh, jangan pura-pura gak tahu. Kamu sudah menyiprati rok saya."

"Hmm... Saya tidak menyiprati rok anda." ujarnya dengan ekspresi tenang.

Kedua bola mata Lesti berputar,  "HEH! Jangan mentang-mentang kaya, lo jadi seenaknya. Gue gak mau tau, lo harus ganti rugi!" lesti yang tidak bisa menahan amarahnya lantas memukul lelaki tersebut dengan tas kecil miliknya.

"Eh, aduh aduh. Kamu sudah gila?"

"Siapa yang GILA?" tanya Lesti dengan menekankan kata terakhir dan tidak menghentikan aksinya.

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang