009: Penuh dengan tanda tanya (?)

345 40 5
                                    

Di dalam sebuah ruangan yang bercat merah muda serta stiker kartun "Hello Kitty" terdapat seorang gadis yang tengah tertidur pulas, siapa lagi kalau bukan Lesti.

Dia tidur dengan sangat nyenyak, tetapi sebuah kucuran keringat keluar dari dalam kulitnya, keringat itu membasahi seluruh tubuhnya. Dan sesekali ia menggerak-gerakkan badannya. Tidak selang beberapa lama, Lesti berteriak lalu terbangun dari tidurnya, nafasnya sangat tersengal-sengal.

"Ya ampun kenapa aku mimpi buruk sih?" gumam Lesti, sambil bertanya kepada dirinya sendiri.

Gadis itu sedang bermimpi buruk ternyata, bermimpi tentang bertemunya dia dengan Billar di taman yang penuh bunga. Namun, seseorang mengacaukannya dan mengincar mereka. Kenapa Lesti bermimpi seperti itu?

°°°

Di sepanjang koridor semuanya tampak sepi, bagaimana bisa? Tentu saja bisa, karena Lesti terlambat datang ke sekolah. Dia berlari dengan kencang agar tidak terlambat sampai ke kelas. Tetapi sayangnya dia kurang cepat, dan Lesti terkena hukuman.

Ia sedang berdiri di lapangan basket sambil menghormati bendera merah putih, dan menjewer satu telinganya. Sesekali ia mengatakan "Saya berjanji tidak akan terlambat lagi". Sungguh hari yang buruk.

Saat jam istirahat telah tiba Azka menuju ke arah Lesti sambil membawa dua botol minuman.

"Gimana bisa kamu terlambat?" tanya Azka saat sampai di tempat Lesti.

"Aku mimpi buruk tadi".

"Mimpi buruk atau mimpi..??"

"Issh, apaan sih.."

Azka tertawa, dan ia menyodorkan satu botol minuman ke Lesti.  "Jangan lupa di minum, nanti dehidrasi kalau gak minum".

"Iya Azka, terimakasih ya?"

"Terimakasih juga tuan Puteri".

Pak Beniqno menghampiri mereka, guru yang tampan walaupun umurnya tak lagi muda.

"Ini sudah waktunya istirahat, saya lepas hukuman kamu. Jangan di ulangi".

"Iya pak, baik".

"Bagus". Ucap pak Beniqno seraya mengacungkan jempolnya dan pergi lagi ke ruangannya.

"Az, aku mau ngobrol boleh?"

"Tentu aja boleh, kita mau ngobrol dimana?"

"Di taman aja".

Saat mereka sampai di taman, Lesti langsung mengobrol tanpa basa-basi.

"Keluarga kamu di mana ya? Aku mau kenalan boleh?"

"Untuk apa? Lagian mereka sibuk".

"Seenggaknya kamu cerita tentang keluarga kamu, az. Aku juga ingin tahu, ingin kenalan".

"Gak perlu menurutku".

"Aku gak maksa, gak masalah".

"Mungkin nanti kamu akan tahu siapa aku".

"Hah? Emangnya kamu siapa?"

"Kataku nanti, tunggu nanti aja".

Lesti terdiam, dan ia merogoh saku roknya dan mengambil gantungan ransel sepasang burung merpati putih.

"Ini terima ya". Ujar Lesti seraya menyodorkan satu burung merpati putih nya.

"Bagus sekali, aku terima ya?"

Lesti mengangguk,  "Jangan di hilangkan ya? Kalau di hilangkan nanti yang punyaku untuk apa?"

"Untuk gantungan kunci kan?"

"Ih, bukan itu. Maksudnya nanti burung merpati punya ku tidak ada temannya, tidak ada pasangannya".

"Pasti akan ku jaga".

Dan mereka berpelukan seperti pasangan kekasih, beberapa menit berlalu dan bel masuk berbunyi. Dan mereka kembali ke kelasnya masing-masing.

°°°

Kini Lesti sedang mengepel kamar mandi di cafe, dan Lesti tidak melihat Hari sejak dari tadi.

Billar jalan melewati Lesti, dan mata Lesti menuju ke gantungan yang sedang billar pegang. Gantungan ransel itu sama persis seperti yang Lesti beri kepada Azka.

"Pak, pak".

Billar menoleh ke arah Lesti.  "Ada apa?"

"Itu gantungan kuncinya bagus".

Seketika billar gelagapan, seperti panik dan langsung menyembunyikan gantungan ransel itu di balik jasnya.

"Bapak kenapa?"

"Gak, urusi saja urusan kamu".

"Bapak dapat gantungan ransel itu dari mana ya?"

"Bukan urusan mu, les".

"Oh, maaf pak, maksud saya belinya di mana?"

"Lagian banyak yang mempunyai gantungan seperti ini, jangan menuduh saya yang tidak-tidak". Ujar Billar dengan tegas, dan ia meninggalkan Lesti.

"Menuduh? Kok pak Bi bilang gitu ya? Aneh. Saya tanya apa jawabnya apa". Tanya Lesti kepada dirinya sendiri.

Memang aneh, kenapa Billar gelagapan sekali saat Lesti melihat gantungan kunci itu.






Kalian sudah sarapan kah?
Ingat! Sebelum membaca sebaiknya sarapan terlebih dahulu😄

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang