015 : Wanita itu ... tunangan Billar?

187 25 5
                                    

Mobil sport berwarna gold terparkir di depan pagar hitam panjang di rumah Billar.  Suara klakson terdengar beberapa kali oleh pak satpam, dan dengan segera ia membuka pagar panjang itu.

Mobil mewah itu akhirnya terparkir di garasi mobil milik Billar yang luas. Dan ibuk Billar menghampiri mobil itu dengan senyumannya yang sumringah.

"Ah anak Ibuk, sayang!" teriak kecil oleh ibuk Billar.

Dengan segera beliau menghampiri mobil itu. Seorang wanita yang memakai hijab dengan di baluti baju mewah itu keluar dari dalam mobil dan langsung memeluk ibuk Billar.

"Hai Tante aku kangen banget." Ujarnya seraya memeluk ibuk Billar.

Ibuk Billar melepaskan pelukannya dan menatap wajah wanita itu senang,  "Ah ibuk senang sekali kamu mampir Zuhrah."

Ya, nama wanita cantik bertubuh tinggi dan glamor itu adalah Cut Zuhrah. Namanya pula cantik dan pastinya terlahir dari keluarga kaya, berbeda dengan Lesti.

"Billar di mana tante?"

"Dia di Cafe, akhir-akhir ini dia selalu ngunjungin Cafe."

Zuhrah hanya mengangguk paham, dan mereka memasuki rumah dengan berbincang ria.

• • •

PLAKKK …

Suara ember yang mengenai kepala belakang Billar terdengar keras oleh Lesti. Seketika Lesti tidak bisa mengerjapkan matanya dan menganga.

Ember itu tepat mengenai kepala Billar dan mungkin rasanya sangat sakit.

Terlihat Billar mengusap kepala belakangnya dan menatap tajam wajah Lesti.

"LESTI!" geram Billar, terdengar suara gertakan giginya.

"M-maaf pak! Maaf, sengaja itu."

"Apa?!" tanya Billar tak percaya.

Seketika Lesti memukul mulutnya sendiri,  "Eh maksudnya gak di sengaja pak, salah ngomong."

Billar menghampiri Lesti lebih dekat lalu berkacak pinggang,  "Lesti kamu itu kurang tata kra—"

"Husttt … jangan ngomel mulu pak, nanti kerutan. Inget, ja-ngan ngo-mel mu-lu."

"AARRGGHH! Bisa gila saya! Pergi sana ke ruangan lain! Cepat!" bentak Billar dan mampu membuat lesti merasa takut.

Lesti berjalan cepat menuju kasir dan tertawa lepas,  "Hahahahaha sukurin lo! Siapa suruh jadi bos yang galak dan semaunya sendiri, ah cakep banget tadi lemparan ember nya."

Namun tiba-tiba saja pegawai laki-laki menghampiri Lesti seraya menyodorkan dua minuman kepada Lesti.

"Lesti maaf dong anter pesanannya ke meja nomor 09, cepet ya udah nunggu soalnya itu."

Lesti mengangguk cepat dan menuju meja nomor 09 yang berada tak jauh dari dekat pintu masuk cafe nya.

Dia berjalan dengan riang, namun insiden yang tak di inginkan terjadi. Seorang wanita menabrak Lesti dan membuat minuman itu terjatuh ke lantai.

Wanita itu adalah Cut Zuhrah.

"Woi kalo jalan lihat-lihat dong!" bentaknya.

"M-maaf buk, s-saya gak sengaja."

Zuhrah menatap wajah lesti penuh dengan amarah.  "Kamu emang gak ada mata huh?! Jalan pake mata jangan pake dengkul bodoh!"

"Maaf …" lirih Lesti.

Dan Zuhrah mengambil air mineral di tasnya dan membasuh muka Lesti dengan air itu. Eits, sebelum kejadian Billar sudah berada di hadapan Zuhrah, dan air mineral itu mengenai wajahnya.

"Ah astaga Billar, k-kamu kenapa di situ?"

Billar mengambil air mineral itu dari tangan Zuhrah dengan paksa lalu meremukkan botol itu di hadapannya.  "Kamu gak bermoral Zuhrah! Kamu … kamu yang BODOH!"

"Kamu kenapa sih? Kenapa belain pegawai miskin kaya dia huh?!"

Billar menggoyang-goyangkan bahu Zuhrah kencang,  "APA?! APA YANG KAMU KATAKAN?! DIA EMANG MISKIN TAPI DIA BEKERJA KERAS, GAK KAYAK KAMU YANG BISANYA MINTA DUIT KE ORTU DOANG!" teriak Billar dan mampu membuat semua orang bungkam.

Billar membuka jas hitamnya dan memakaikannya ke tubuh Lesti walaupun tidak terkena air,  "Ayok pergi Lesti!"

Lesti mengangguk, dan Billar membawa Lesti ke ruangan ganti baju. Lesti semakin merasa aman jika berada di dekat Billar, dia semakin mencintai bos galaknya itu. Bagaimana jika Azka tahu tentang perasaan nya?

Kini jam tepat menunjukkan angka 10.36 malam. Dan sudah waktunya Lesti untuk pulang ke rumah. Namun dia melihat Billar di gandeng tangannya oleh wanita tadi.

Dan memberhentikan langkahnya tepat di belakang tubuh mereka.

"Billar kamu jangan terlalu capek, kamu harus tetap fit supaya kita bisa cepet-cepet tunangan. Aku udah gak sabar deh nunggu hari H kita." Ujar Zahra dengan senyumannya yang mengembang.

Tunangan? Jadi Billar memiliki tunangan selama ini. Dan perasaan Lesti harus di apakan? Ya Lesti sadar diri kalau dirinya miskin, tidak cantik dan tidak pantas memiliki Billar yang memiliki harta kekayaan. Lesti cukup sadar diri saat ini, mungkin perasaannya akan pupus.

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang