025 : Akankah kau kembali? [End]

297 30 5
                                    

• • •

Aku berjalan dengan perlahan. Menundukkan kepalaku karena banyak sekali para wartawan yang memotret ku.

Keputusan hakim yang sudah diputuskan untuk menghukumku, aku hanya bisa menghembuskan nafasku berat.

Hakim memutuskan untuk memberikan ku hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara. Karena aku telah merencanakan pembunuhan kepada Rizky akibat dendam karena sudah membuat Lesti merasa sakit hati.

Seorang sipir membukakan ku pintu jeruji besi. Aku masuk ke dalam lalu duduk di pojok. Merenungi kesalahan yang ku perbuat kepada kakak Ridho dan juga merenungi kesalahan ku karena sudah mencintai Lesti. Jika aku tidak ngotot menikahinya, mungkin aku masih bisa melihatnya walaupun dibalik jeruji besi.

Bukan ini yang kuharapkan...
Akhir kisah cinta yang benar-benar bukan ku harapkan...

Aku benar-benar bersalah kepada Lesti.
Aku benar-benar hina karena mencintai Lesti.
Aku, hanya laki-laki pengecut yang mencintai wanita baik seperti Lesti.

Jika ku bisa memutar waktu, aku ingin dikuasai oleh penyakit ku saja. Aku ingin membenci Lesti dan tidak mencintainya. Aku ingin dendam ku kepada Ayah ku simpan baik-baik saja dan menikah dengan Zuhrah.

Secarik kertas ku ambil. Dan aku memijam ballpoint kepada Sipir lalu menuliskan surat untuk Lesti. Ku harap dia membacanya saat Mama mengambil surat ini dan menaruhnya di makam.

___________________________

Saya tidak percaya bahwasanya kita telah berpisah.

Disini tanpa dirimu, membuat saya kesepian.

Keceriaanmu, senyumanmu.

Sekarang saya tidak bisa melihatnya lagi.

Saya masih tidak mempercayai kenyataan itu.

Masih ada begitu banyak yang ingin saya katakan, Namun.

Pada akhirnya saya tidak bisa mengatakannya.

Saya memendam kata-kata itu seorang diri.

Selamat tinggal, hanya dua kata itu.

Pada akhirnya aku tidak bisa mempercayai itu.

Aku mencintaimu, aku menyayangimu.

Apakah kau berbahagia tanpa saya?

Apakah kau tak bisa tuk kembali lagi?

Hanya ada kerinduan, sekali lagi aku memanggil namamu. Akankah kau kembali?

Saya tidak bisa menghapus kenangan kita.

Masih ada banyak hal yang tersisa, namun pada akhirnya saya tidak bisa menahannya.

Saya menghapus hari-hari itu seorang diri.

Sepertinya kita tetap tak akan bisa kembali seperti dulu.

Mulai sekarang, mulai saat ini.

Semua itu sudah tak ada gunanya lagi.

Namun, aku benar-benar merindukanmu.

Akankah kau kembali?

____________________________

Ku rangkul sendiri tubuhku. Menenggelamkan wajahku di lipatan tangan dan menangis. Orang yang benar-benar ku cinta kini telah pergi. Namun, aku khawatir, apakah dia berbahagia disana? Apakah ada yang menjaganya? Bisakah dia tidak tinggal seorang diri disana?

Pertanyaan itu terus menghantui isi kepalaku. Membuatku merasa sangat sedih.

Untuk Lesti, terimakasih karena sudah menjagaku, terimakasih karena sudah menerimaku apa adanya dan terimakasih karena sudah merawatku dengan sabar.

Aku akan tetap berada di sisimu dengan cara mendoakanmu.
Aku tidak akan meninggalkan mu seorang diri.
Sekali lagi terimakasih.
Aku mencintaimu.



• • •

TERIMAKASIH YANG SUDAH MENDUKUNG CERITA SAYA SAMPAI SAAT INI. TIDAK BERASA KALAU SAYA SUDAH MENAMATKAN CERITA YANG MULAI DI BANGUN OLEH SAUDARA SAYA. SEKALI LAGI TERIMAKASIH.

DENGAN SESUAI JANJI, SAYA AKAN MEREVISI BESAR-BESARAN. SAYA AKAN MEREVISI MULAI MALAM INI ATAU BESOK PAGI. JADI, JIKA INGIN MEMBACA ULANG, TINGGAL DI REFRESH SAJA! STAY TUN, YA?

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang