Enam

26.9K 1.3K 37
                                    

"Ara, buka pintunya, sayang. Maafin aku Ara. Aku tau kau marah sama aku, tapi ingatlah Ara, kalau aku memiliki janji pada jimmy untuk menjaga Teresa, aku hanya menjaganya saja, sayang. Hatiku tetap terpenuhi untukmu, bahkan semakin besar. Kumohon jangan marah padaku, Ara. Aku bisa frustasi." Bujuk Aldrick didepan pintu kamar Ara.

Sejak Ara meminta Bara untuk menjemputnya, Ara meminta langsung pulang dengan membawa kemarahan pada Aldrick. Disaat itu juga Aldrick mengikuti mereka sampai rumah. Ara langsung mengurung dirinya dikamar.

Jimmy merupakan sahabat Aldrick yang sudah tiada karena penyakit leukimia nya dan Jimmy meminta Aldrick yang terakhir kalinya dengan menjaga Teresa yang merupakan adik Jimmy. Aldrick memenuhi permintaan yang diminta Jimmy untuk menjaga Teresa, tapi Aldrick tau kalau gadis kecilnya tidak suka dengan itu semua. Tapi ini adalah amanah yang diberikan pada Jimmy padanya.

"Kau lihat kan... Jika masih berdekatan dengan wanita ular itu? Kenapa kau masih saja membelanya? Bahkan saat dia hampir membuatnya jatuh kebawah dibalkon apartmu saja kau masih percaya dengan sok polos wanita itu. Jika aku tau akan seperti ini kejadiannya, sudah dari dulu aku menjauhkanmu dari Kakakku. Mungkin kalau papa tau tentang ini, mungkin dia juga sama dengan apa yang aku lalukan atau mungkin bisa mengirim Kak Ara ketempat jauh supaya tidak bertemu denganmu." Ucap Bara membuat Aldrick menegang.

Aldricik tidak mau itu terjadi, dia tidak ingin berpisah dengan gadis kecilnya, Ara hanya miliknya. Dia tidak boleh pergi darinya.

"Lebih baik jauhi wanita itu mulai sekarang atau siap-siap buat kehilangan dia. Kau tau sendiri kalau Kakakku tipikal keras kepala soal emosinya." Lanjut Bara langsung pergi meninggalkan Aldrick yang kasih menegang.

Aldrick tidak ingin terjadi.

"Ara, kumohon padamu Ara. Maafkan aku. Aku akan menurutimu untuk menjauh dari Teresa, tapi aku tidak bisa membunuhnya, sayang. Aku sudah berjanji pada Jimmy untuk menjaganya. Kau tau itu, Ara. Kumohon jangan seperti ini Ara, aku sudah frustasi melihatmu marah padaku. Aku tidak ingin kau jauh dariku, Ara... Ara." Ucap Aldrick dengan nada lembut sambil mengetuk pintu kamar Ara.

Aldrick menempelkan dahinya dipinty kamar Ara mendengar Ara tidak mau berbicara dengannya.

Ceklek

Pintu kamar Ara terbuka dan menampilkan Ara dengan mata sembabnya membuat Aldrick langsung menatap Ara dan memeluknya.

"Maafin aku, hm. Aku janji buat jauhin Teresa." Gumam Aldrick memeluk Ara erat dan menghirup aroma Ara.

"Janji kau akan menjauhinya?" Ucap Ara dengan nada seraknya tanpa membalas pelukan Aldrick.

"Iya aku janji." Ucap Aldrick semakin mengeratkan pelukannya membuat Ara tersenyum dan membalas pelukan Aldrick.

"Ara maafkan. Tapi kalau Kak Al mengulanginya lagi, Ara tidak mau bertemu dengan Kak Al lagi."

Aldrick kembali menegang mendengar perkataan Ara. Dia tidak mau jauh dari gadis kecilnya. Aldrick mengeratkan pelukannya pada Ara.

"Maaf. Aku sangat mencintaimu, little girl." Ucap Aldrick lagi memberikan kecupan dipelipis Ara.

Ara tersenyum. "Ara tidak perlu menjawabnya karena Kak Al sudah tau jawabannya."

"Tapi aku ingin mendengarmu mengatakannya, little girl."

"Baiklah. Ara juga sangat cinta sama kak Al."

"Itu lebih baik." Ucap Aldrick lalu melepaskan pelukannya.

Aldrick mengusap pipi Ara yang masih basah karena air matanya. Lalu Aldrick memberikan kecupan hangat dibibir Ara.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang