Tiga Belas

17.7K 1K 40
                                    

"Arrrkkkhh! Lepaskan rambutku, sialan!" Pekik Teresa merasakan nyeri pada rambutnya yang ditarik kuat oleh Ara.

Duk!

"Ara!!" Pekik Sheryl menatap putrinya terkejut.

Sedangkan Ara tanpa perduli menarik rambut Teresa kuat, kesabarannya sudah habis menghadapi wanita tidak tau diri ini. Dengan kasar Ara mendorong kepala Teresa sampai Teresa tersungkur kelantai dengan pelipis yang membentur pinggiran kaca meja menyebabkan pelipis Teresea berdarah, tapi Ara tidak perduli. Kemarahan lebih mendominasi diri Ara.

Bagaimana tidak marah kalau Teresa berani datang kerumahnya dan mengatakan didepan semua orang kalau Teresa pernah melakukan hubungan dengan Aldrick sampai memiliki seorang putra tapi sudah tiada sambil menunjukkan bukti DNA dan menyuruhnya untuk menjauhi Aldrick yang menyebabkan Ara sangat terkejut dan emosi, sedangkan yang lain juga tercenang mendengar itu. Dengan emosi Ara melakukan kekerasan pada Teresa sampai Teresa mendapatkan memar dipipi dan sudut bibirnya, beruntung Sheryl yang dengan singgap menenangkan Ara.

"Selama ini aku sabar untuk membiarkan Aldrick melindungimu karena amanah dari kakakmu yang membusuk di neraka itu. Tapi kau membuat kesabaranku habis dengan kau berani datang kerumahku dan mengatakan kalau kau memiliki anak bersama Aldrick tapi sudah mati dan menyuruhku menjauhi Aldrick. Kau pikir kau siapa hah?! Kau hanya figuran yang tidak berguna didalam hubungan kami... Kalau kau memiliki anak dari Aldrick, maka aku pastikan sperma itu bukan dari Aldrick, tapi miliki orang lain yang kau tiduri. Atau mungkin kau hanya mengaku dengan perlakuan cerobohmu untuk mengantarkan nyawamu dengan senang hati padaku. Jangan bermain denganku Teresa." Tajam Ara dengan tenang tapi mendominasi pada emosi yang tertahan.

Kali ini Ara benar-benar sangat murka mendengar hal itu dari mulut Teresa. Ada saatnya dia memiliki kesabaran karena wanita sinting ini selalu mengacau hubungannya dengan Aldrick dan sekarang kesabaran itu sudah habis dengan perkataan Teresa.

Semua diam membiarkan Ara berbicara terlebih dahulu. Raga yang menatap tajam Teresa begitu juga dengan Bara, sedangkan Sheryl menatap sedih pada Ara yang harus menghadapi hal ini lebih parah dari kisahnya bersama Raga dulu. Raga maupun Sheryl benar-benar tidak tau pasal amanah janji dan konflik yang membuatnya murka karena menyakiti putri yang ia sayangi.

Bara baru tau satu hal ini, kenapa dia bisa tidak tau tentang ini. Mendengar dari mulut wanita itu membuatnya memiliki emosi pada Aldrick yang berani-beraninya menyimpan rahasia cukup besar ini.

"Aku tidak berbohong dan mengatakan sebenarnya, Ara. Anak Aldrick lahir tiga tahun lalu, tapi anak kami tiada karena penyakit irama jantung." Ucap Teresa menahan sakit dikepalanya.

"Pergi selagi aku masih memiliki kesabaran padamu, Teresa." Desis Ara memejamkan matanya dengan rahang yang mengetat sambil mengepalkan tangannya.

"Tapi kumohon Ara, menjaulah dari Aldrick. Aldrick sudah menjadi bagian dari hidupku." Mohon Teresa memelas dengan tangisan dramanya.

"AKU BILANG PERGI!! Aku akan mencari kebenarannya, jika semua yang kau katakan salah. Maka bersiaplah nyawamu sebagai gantinya... Dan jika kau benar, maka aku akan membunuh kalian berdua ditanganku." Tajam Ara menatap Teresa dengan tatapan membunuh. Sedangkan Teresa menelan ludahnya kasar mendengar ancaman Ara yang tak main-main dengan perkataannya.

Dengan berjalan tertitih dan pelipis yang sudah mengalirkan darah, Teresa keluar dari rumah Ara. Sampainya diluar, Teresa berdecak kenapa dirinya bertindak gegabah dulu untuk mengungkapkan sebenarnya. Bagaimana kalau Ara tau kenyataanya? Dan dirinya berakhir mati ditangan keluarga Afferd.

"Tapi biarlah, yang terpenting aku bisa memperparah hubungan mereka berdua dan Aldrick akan menjadi milikku." Seringai Taresa langsung menaiki mobilnya.

Aldrick's Mine [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang