"Kenapa kau diam?... Apa kau tidak bisa memilih?... Aku tidak menyangka." Ucap Ara sambil menatap Aldrick tak percaya.
Aldrick diam menatap Ara dalam, dia bimbang untuk memilih. Ara terpenting dalam hidupnya, tapi janji mendiang sahabatnya yang dianggap saudaranya juga bagian penting dari dirinya.
"Aku akan meminta Papa untuk mengundurkan hari pernikahannya, tidak.... Mungkin aku harus meminta hubungan ini berakhir." Ucap Ara membuat Aldrick tersentak.
"Ara, aku harap kau sadar dengan apa yang kau katakan!" Desis Aldrick tajam.
"Harusnya kau yang sadar, bukan aku. Kita sudah bersama selama 16 tahun, tapi sejak kematian sahabatmu yang meninggalkan janji untuk menjaga wanita itu kau tidak lagi menjagaku dengan baik, selama 4 tahun aku sudah sabar mengalah terus dengan wanita itu dan itu bukan waktu yang sebentar, karena aku juga menghargai yang dia janjikan denganmu. Tapi kau juga harus menjaga perasaanku juga, aku diam waktu kau mengingkari janji hanya untuk menyelamatkan wanita itu, aku diam waktu kau pergi meninggalkanku aku saat kita jalan-jalan hanya karena wanita itu kecelakaan kecil, aku diam kau pergi saat aku sakit hanya karena Teresa ingin ditamani karena takut hujan, dan aku diam waktu kau masih membelanya yang jelas-jelas ingin membuat aku mati jatuh dari gedung ini... Kalau kau mengatakan aku egois, itu bukan aku tapi kau. Masih kurang jelas siapa yang belum sadar?" Panjang lebar Ara dengan semua apa yang dia rasakan.
Aldrick diam menatap Ara lekat. Dia membuat Ara menangis lagi, dia membuat Ara selalu sakit.
"Kau tidak bisa berpikiran realistis seperti dulu sejak kau memegang janji sahabatmu. Kau juga tidak berpikir logis mana yang harus kau jaga dengan benar atau tidak, mana yang hewan dan mana yang manusia." Ucap Ara seolah menjadi hantaman dihati Aldrick.
"Kau jangan mirip seperti pemeran Alta yang aku baca ada di buku novel, hanya sebuah janji yang tidak logis dan sudah tidak bisa dijalankan, Alta menghancurkan semuanya, termasuk Jennifer kekasihnya. Kau mirip sama pemeran Alta, membela janji yang sudah tidak realistis dan tidak logis. "
"Janji bisa saja diputuskan kalau orang yang tersangkut dalam perjanjian bukan orang yang baik... Kenapa aku meminta pernikahaan ini dihentikan?... Karena aku memberimu waktu untuk menyadari kenyataan, siapa yang pantas dijaga, aku atau wanita itu." Setelah mengucapkan itu Ara langsung membalikkan tubuhnya dan mulai berjalan kekamar Aldrick meninggalkan Aldrick yang masih diam seribu bahasa.
Tapi Ara berhenti dan menatap Aldrick lagi. "Kau tidur diluar saja. Aku tidak mau dekat denganmu." Setelah mengucapkan itu Ara kembali berjalan hingga sosoknya masuk kedalam kamar.
Aldrick mengusap wajahnya kasar lalu duduk disofa. Dia benar-benar bingung jika diberi pilihan, tapi perkataannya Ara seperti menampar dirinya. Apa benar dia masih belum mengerti perasaan Ara? Segitu jahatnya dirinya saat meninggalkan Ara dengan perasaan terluka hanya untuk melindungi Teresa? Segitu bodohkah dirinya tidak bisa memikirkan perasaan Ara?
"Maafkan aku, sayang." Gumam Aldrick, hanya itu yang mampu dikatakan. Dia tidak tau harus berbuat apa.
"Hanya sebuah janji yang tidak logis dan sudah tidak bisa dijalankan, Alta menghancurkan semuanya, termasuk Jennifer kekasihnya."
Hanya kata-kata itu yang paling diingat Aldrick.
***
Ara duduk diujung ranjang sambil makan dengan tenang tanpa suara sedikitpun yang keluar dari mulutnya, mengabaikan Aldrick yang duduk disampingnya sambil menatapnya lekat. Dia masih kesal pada Aldrick yang belum bisa berpikir realistis dan logis, katanya pintar, mana buktinya. Situasi seperti ini Aldrick masih belum memahaminya, kalau masalah ranjang aja cepat masuk keotaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick's Mine [END]
Teen FictionSequel (Possessive The Devil) Arabella Dellorya Afferd. Bagaimana hari-hari Ara yang meraasa pergerakannya dibatasi ole laki-laki bernama, Aldrick Rikston Miller. Menurut orang, Aldrick adalah laki-laki kejam yang haus darah. Tapi bagi Ara, Aldrick...